Kamis, 05 April 2012

makalah transportasi


Keberhasilandalam menagkarkan ikan tergantung dari bagaimana cara menekan tingkat strespada ikan. Pemicu utama adalah tingkat kepadatan yang tinggi yang dapatmenyebabkan ikan stress. Stres pada ikan dapat mengganggu kesehatan hinggadapat mrnimbulkan kematian pada ikan tersebut. Terdapat dua tipe respon stressyaitu tingkah laku dan fisiologis. Salah satu respon fisiologis seperti  kadar kortisol dalam darah merupakan salahsatu identifikasi tingkat stress dan pelepasan glukosa dalam darah (Urbinati & Carneiro, 2004).
            Tingginyabiaya trasportasi ikan hidup disebabkan karena kebutuhan air dalam pengangkutanmenambah biaya transportasi. Oleh karena itu pengaturan tingkat kepadatan ikandiperlukn untuk meneken biaya dan menghindari respon stres fisiologis pada ikan(Carneiro & Urbinati, 2002). Sehingga studi mengenai praktek budidayakhususnya ikan lokal yang memiliki yang tingkat ekomomi tinggi sangatlahpenting. Rhamdia quelen  banyak dibudidaya di Brasil selatan, merupakan jenis ikan patin yang memilikinilai ekomomi tinggi karena pertumbuhan yang cepat, tahan banting, dantahan terhadap suhu rendah pada musim dingin.
            Perubahankualitas air mempengaruhi tingakat hidup dari Rhamdia quelen  selamatrasport dalam wadah plastik. Hal ini dapat dilihat dari tingkat kortisol dalamdarah dan gambaran kimia darah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihatrespon stres fisiologi selama pengangkutan dengan kepadatan yang berbeda.
            Sebelum ditransportasikan ikandipuasakan selama 24 jam sehingga dapat mengurangi konsumsi oksigen dan eksresiamonia di air. Tahap pertaman adalah dengan memasukkan ikan Rhamdia quelen  juvenile (23.2 ± 5.3 g) kedalam plastik dengan air 1,8 L dan 4,0 L oksigenmurni. Plastik yang berisi ikan ditempatkan pada simulator transportasi selamaempat jam dan empat kepadatan pembebanan yang berbeda (gr/L).
            Adaempat kali ulangan untuk setiap kepadatan. Transportasi Simulator dibangununtuk mereproduksi gerak horizontal dan vertikal yang meniru seperti kendaraandi jalan. Kantong plastik yang berisi ikan ditaruh ditempat yang terhindar daricahaya dan panas. Pengkuran air sampel diambil sebelum perlakuan dan setelahperlakuan  Parameter yang diukur adalahpH, kadar amonia, dan DO. Untuk pengambilan tengkat respon stress fisiologisdilakuakn sebelum ikan dipuasakan hingga setelah perlakuan dengan mengambilsampel darah ikan pada tiap masing perlakuan sebelum dan sesudah perlakuan.
            Setelahperlakuan ikan dipindahkan kedalam kotak plastik yang berisi filter mekanik danbiologis, aerasi, serta suhu kontrol. Ikan dibius lalu diambil darahnya melaluipembuluh vena pada ekor sebanyak 50 mg. Pengambilan darah dilakukan untukmelihat kadar hematokrit ikan. Sisa darah disentifuse 3000rpm selama 10 menituntuk memisahkan plasma dan melihat kadar kortisol (enzyme-linked immunsorbentassay – ELISA), glukosa, klorida, dan amonia (Verdouw et al ., 1978).
            Darihasil menunjukan nilai Do meningkat setelah transportasi yang disebabkanpenambahan oksigen murni didalam kantong plastik dengan sistem transportasitertutup. Selama 4 jam perlakuan, dengan kepadatan ikan tertinggi menunjukan tingkatDO terendah (P <0,01). Perbedaan nilai DO tergantung dari kepadatan ikandalam plastik yang mempengaruhi konsumsi oksigen secara keseluruhan. Konsumsioksigen meningkat sejalan dengan kepadatan ikan yang tinggi. Perlakuan dengankepadatan yang rendah menunjukan nilai DO tertinggi yaitu lebih dari 20 mg/ L.
            Padauji amonia semua perlakuan menunjukan terjadi peningkatan kadar amonia yangsignifikan setelah transportasi.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar