Tampilkan postingan dengan label Kenari. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kenari. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 24 Maret 2012

Merawat warna pada kenari merah (Red Factor Canary)

Merawat kenari merah ( red factor canary ) hampir sama dengan rawatan burung kenari jenis lainnya dengan pengecualian pemberian pakan dan dietnya. 
Beberapa penangkar kenari bahkan mengkhususkan dalam perawatan dan penangkaran kenari jenis ini, yang berkisar dari warna oranye ke merah terang. Kenari jenis ini perlu diberi makanan diet khusus sehingga bulu terus memiliki warna merah biarpun burung telah mengalami proses moulting / penggantian bulu lama ke bulu baru. 
Jika pemberian pakan diberikan secara acak dan asal dengan tidak memenuhi kebutuhan pakan yang kaya akan beta carotene dan nutrisi tertentu lainnya, maka bisa dipastikan warna merah pada burung kenari jenis ini akan berubah menjadi warna kuning setelah proses moulting selesai. 

Pemberian suplemen yang mengandung bahan kimia untuk menjaga warna merah bisa saja diberikan akan tetapi hal ini sangat tidak dianjurkan jika masih ada kemungkinan menggunakan sayuran segar sebagai gantinya. 
Dalam banyak kasus penggunaan bahan kimia untuk makanan warna dapat membahayakan kesehatan kenari merah anda dan mungkin malah akan memperpendek umur mereka. 
Untuk amannya sebaiknya memberikan buah-buahan segar serta sayur-sayuran segar yang mengandung banyak nutrisi dan beta carotene setiap harinya yang mana kandungan zat-zat tersebut biasanya terdapat pada : parutan wortel segar, brokoli cincang, tomat-tomatan, buah cherri, buah labu, kentang manis dan buah-buahan serta sayur-sayuran lain yang banyak mengandung beta carotene.
Pemberian pakan tersebut sangat dianjurkan terlebih pada saat burung mengalami kondisi rontok bulu/moulting.  ( kpbkb2012)

Mengenal beberapa jenis kenari impor

Memelihara kenari tidak lepas dari ketertarikan akan suara dan jenis kenari yang beraneka ragam, juga warna warninya yang selalu memikat hati penggemar burung kicauan, selain itu burung kenari juga bisa disebut sebagai ajang buat mengobati penasaran kita tentang ' apa jadinya jika kenari warna ini di jodohkan dengan warna yg lainnya ?' makanya tak heran kalau akhir -akhir ini semakin banyaknya penangkar penangkaran burung dari jenis kenari ini, selain untuk dijual kembali sebagai ladang usaha juga sebagai ajang proyek percobaan 'kawin silang' kenari untuk hobbi dan kontes. 

Beberapa dari jenis kenari memang telah kita kenal namun ada juga beberapa yang termasuk dalam kategori jenis baru. dan dalam artikel ini kita disini hanya akan membahas mengenai kenari impor dari beberapa jenis yang kita kenal dan cukup populer di kalangan penggemar burung kicauan. 

KENARI YORKSHIRE

Jenis kenari ini cukup populer di kalangan kenari mania, selain karena bentuk tubuhnya yang unik ( seperti wortel terbalik makanya sering juga disebut kenari wortel ) juga suaranya yang lumayan sangat kencang dari kenari lokal dan sangat bervariasi. 
Kenari yorkshire dikembangan sekitar pertengahan tahun 1800 dan mendapat julukan " The guardsman" dan juga " The Gentleman of the Fancy" . 
Kenari ini  merupakan salah satu ras yang terbesar dan tertua dari jenis jenis kanri lainnya. termasuk kedalam kenari tipe ( type Canary ), lebih populer dikembang biakan untuk penampilan fisiknya dan bukan suara nyanyiannya. Kenari ini merupakan hasil persilangan dari kenari lokal ( lokal disini artinya lokal dalam negara aslinya ^^ ) dengan kenari Lancashire, Norwich dan Kenari Belgia untuk mendapatkan kualitas dari panjang tubuh, warna yang baik, kualitas bulu bulu , mental dan karakter.
Karena kenari ini berukuran lebih besar dari jenis kenari lainnya maka diperlukan sangkar yang lebih luas dari ukuran sangkar untuk kenari.selain itu untuk kenari yorkshire jantan lebih baik ditempatkan secara terpidah dari kenari lainnya untuk menghormati daerah teritorial mereka (yang menurut mereka adalah wilayahnya) hal ini bisa berpengaruh terhadap mental dan karakter dari kenari jenis ini menjadi lebih baik.
Perawatan harian kenari ini agak berbeda dari kenari jenis lokal, dikarenakan kenari ini termasuk salah satu burung impor ( walaupun sekarang sudah banyak penangkar lokal yang berhasil menangkarkan burung ini) jadi makanannya pun harus diberikan prioritas, dalam hal ini diberi makanan yang sesuai dengan karakter burung tersebut. biasanya pemilik kenari ini akan memberikan makanan kenari impor atau meracik sendiri pakannya atau bisa juga memberikan makanan tambahan seperti CeDe dan buah-buahan yang terjamin kesegaran dan kualitasnya. 

KENARI WATERSLAGER

Kenari jenis ini terkenal karena alunan lagunya yang merdu seperti suara air terjun yang begemuruh dari besar ke kecil dengan alunan gemericik air mengalir, Sesuai dengan perkembangannya waterslager tidak hanya dimaster dengan suara air saja tetapi juga bisa dimaster dengan berbagai macam suara seperti suara dentingan logam, suara koin yang jatuh, suara lonceng/bell dsb. Proses pembentukan suara Waterslager hingga seperti sekarang ini konon memakan waktu hingga lebih dari 150 tahun dalam perkembangannya. 
Kenari waterslager juga dikenal sebagai kenari waterslager belgia, kenari penyanyi waterslager, kenari malinois dan penyanyi air. termasuk dalam jenis kenari pengicau yang sangat berharga dengan alunan lagunya yang seperti air mendidih.
Nyanyian kenari waterslager sangat berbeda dari jenis kenari lainnya. terdengar seprti alunan air dan kadang bisa juga berkicau seperti burung nightingale. dengan panjang suara yang bervariasi bisa panjang ataupun pendek.
Kenari waterslager berukuran sama seperti kenari lainnya dengan paruh yang lebih lancip dam tajam dari jenis kenari lainnya. ketika gembira burung ini akan menaikan bulu-bulu yang ada dibagian belakang kepalanya sehingga tampak seperti jambul.
Postur badan Waterslager senidir hampir menyerupai kenari holland biasa, mayoritas berwarna kuning walaupun sekarang sudah banyak kenari jenis ini yang masuk ke indonesia denganwarna putih atau kadang kuning/putih dan terdapat flek/garis hitam.
Kenari waterslager jarang yang berkicau dengan lantang atau keras karena kecenderungan membawakan lagu-lagu yang panjang jadi akan sangat ideal jika kenari ini ditempatkan dalam ruangan yang sunyi atau terpisah dari suara burung lainnya yang bersuara keras dan berisik. lebih mantap lagi jika digantang di taman dalam rumah dengan alunan air terjun buatan dan gemericik aliran air kolam ( nghayallll ^^ )

KENARI SPANISH TIMBRADO

Spanish Timbrado termasuk varietas baru dari jenis “song canary”, dikembangkan di Spanyol pada 1940-an dan 1950-an. Bentuk fisik burung ini menyerupai bentuk asli burung kenari alam karena memang merupakan persilangan antara kenari liar dengan burung finch kicauan Spanyol. Kombinasi dari mereka menghasilkan burung yang memiliki nyanyian yang sangat unik. Nama burung ini, seperti halnya suaranya, mengingatkan kita pada ketukan castanyet Spanyol. Meskipun keras, suara burung ini tidak terlalu berisik.
Meski dikenal dengan lagunya yang bagus, burung ini bisa dinikmati pula pada tampilan fisiknya yang cantik. Mereka dikembangbiakkan dari indukan dengan berbagai variasi warna dan memiliki nyanyian yang kristal. Kenari Spanish Timbrado yang baik harus memiliki keseimbangan antara kualitas suara dan variasi lagu. Burung ini memiliki standar suara yang berbeda dengan “song canary” lainnya seperti kenari Roller, American Singer, Russian Singer, maupun Waterslager.

KENARI LIZARD 
Kenari lizard termasuk salah satu keturunan kenari yang paling tua, pertama kali dikembang biakan pada tahun 1700-an. Dinamai demikian karena keindahan dari tanda-tanda: bintik bintik hitam berbentuk sabit yang menelusuri punggung dan dadanya menyerupai sisik kadal. kenari lizard hampir punah pada awal tahun 1900an karena kerusakan yang ditimbulkan akibat perang dunia kedua dan wabah penyakit. kemudian asosiasi kenari lizard dari britania raya (inggris) memulai program penangkaran untuk menyelamatkan kenari jenis ini dari kepunahan. Kenari lizard terdiri dari empat warna : Gold Lizard, Silver lizard, Blue lizard dan Red lizard.
Kenari lizard termasuk populer dan termasuk jenis burung yang mudah ditangkarkan, pola skala karakter yang disebut "spangling" adalah aspek yang paling penting ketika menampilkan burung ini. Kenari lizard juga memiliki 'topi' berwarna kuning diatas kepalanya. termasuk kedalam kenari tipe (type canary) yang artinya kenari jenis ini dikembang biakan untuk penapilan fisik mereka daripada suara ataupun warnanya.


Memang ketahanan burung import jauh lebih rentan terhadap pergantian cuaca/iklim dibanding burung lokal karena burung lokal sudah beradaptasi dari kecil ketika lahir terhadap cuaca lokal di indonesia. oleh karena itulah diperlukan ekstra perawatan yang khusus dalam merawat burung kenari yang termasuk dalam kenari impor tersebut mulai dari pemberian pakan dan menjaga kondisi kesehatannya.  



Minggu, 12 Februari 2012

Seputar Burung Blackthroat

Blackthroated canary atau Yellow-rumped Seedeater [serinus atrogularis] adalah burung kicauan dari jenis fringilidae [ kenari ] yang termasuk dalam kelompok serinus, burung ini berasal dari benua afrika. sebutan blcakthroat diambil dari warna fisik dari burung ini yang berwarna hitam pekat di bagian tenggorokannya yang terlihat seperti menggunakan dasi dilehernya serta terdapatnya noktah hitam pada bagian leher. Blackthroat yang ada di Indonesia terdiri atas dua macam yaitu ; Blackthroat yang memiliki warna coklat serta yang berwarna putih ke abu-abuan [kelabu]. Burung blackthroat yang berwarna kecoklatan memiliki ukuran tubuh yang lebih besar dibandingkan dengan burung blackthroat yang berwarna putih kelabu. Sementara penggemar burung lebih memilih burung blackthroat yang berwarna putih kelabu karena warna yang lebih bersih sehingga indah dilihat dengan proporsi tubuh yang serasi. 
Suara dari kedua jenis burung ini tidak ada perbedaan keduanya bisa bersuara dengan keras, ngeroll dan kristal, sebenarnya cukup sulit jika kita harus membedakan apa kelebihan dan kekurangan dari dua jenis yang berbeda warna ini. 
HABITAT

 Lebih sering ditemukan di epidemik asalnya yaitu di Benua Afrika dengan habitat aslinya di hutan hutan tropis ataupun hutan subtropis atau hutan kering, savana dan padang rumput. Menyukai tempat-tempat tinggi atau ranting pohon tinggi untuk menunjukan wilayahnya atau mencari pasangan dengan suara yang keras yang terdengar hingga ratusan meter jauhnya. Bersifat poligami jika burung jantan disatukan dengan beberapa burung betina, dan ini bisa menguntungkan bagi yang menangkarkan burung ini. 

Karakter Blackthroat

Memiliki mental yang lumayan sehingga burung ini bisa dipadukan dengan burung burung sejenis Kenari, Herda sanger, Mozambik dan juga gelatik. Burung ini juga pintar meniru suara burung lainnya sehingga kerap dijadikan sebagai burung master karena volume dan speed serta keindahan nyanyiannya. 

Perawatan Blackthroat

Sebagai burung yang tidak termasuk dalam bangsa burung sosial karena mempunyai kebiasaan berpoligami, maka burung Blackthroat dapat dipelihara sendiri dirumah, namun sebaiknya dipelihara yang berkelamin jantan, karena Blackthroat jantan mempunyai variasi yang indah dan volume suara yang lebih keras sedangkan bagi Blackthroat betina suaranya cenderung lemah dan walaupun terkadang keras namun hanya bersifat monoton sehingga kurang indah didengar. Satu lagi yang merupakan ciri khas dari burung ini adalah sifatnya yang over protektif terhadap anaknya (piyik). Jika dalam masa mengeram burung ini diganggu, maka jika dapat saja burung ini mematuki anaknya sampai mati.


Pemilihan Bakalan burung blackthroat

Pemilihan Burung Jantan

Burung Blackthroat merupakan burung yang kicauannya sangat indah, mengalun sangat merdu dengan irama tinggi dan rendah dengan kicauan yang panjang dan tidak terputus-putus. Namun Blackthroat betina biasanya sangat hanya mencicit dan suara kerasnya cenderung monoton.
Sulit mungkin bagi awam mengetahui ciri kelamin jantan dan betina, namun secara fisik tedapat perbedaan untuk menentukan Blackthroat jantan dan betina sebagaimana terdapat pada bagan sebagai berikut :

Ciri Jantan Betina
  • Postur Tubuh Panjang Agak membulat
  • Pita di Leher Berwarna hitam pekat Samar
  • Kepala Besar, agak panjang dan berbentuk lonjong Kecil dan membulat
  • Anus Menonjol keluar ada tonjolan sebesar biji kacang hijau dengan bulu rawis Datar dan hanya terdapat lubang untuk keluarnya kotoran
  • Paruh Tebal Tipis
  • Suara Nyaring, tidak terputus-putus (ngerol) serta memiliki banyak variasi Monoton, dan volume kecil
  • Leher Jenjang Pendek

Postur tubuh yang tegap

Blackthroat yang memiliki tubuh yang tegap dan besar serta panjang biasanya memiliki mental yang baik dan suara yang panjang ini juga dapat mencirikan bahwa Blackthroat tersebut tidak mengalami gangguan atau tidak terhambat pertumbuhannya. Dada yang tegap dan bidang menandakan bahwa Blackthroat tersebut bervolume suara nyaring dan keras. Blackthroat yang bersuara keras bukan saja indah didengar namun jika kita turunkan dalam satu pertandingan tentunya akan berani dalam memperdengarkan suaranya di lapangan dan dapat menjatuhkan mental lawannya.

Sorot Mata Tajam

Sorot mata tajam dapat mencirikan bahwa Blackthroat tersebut bermental baik, dan sehat. Sebaiknya jangan dipilih Blackthroat yang bermata sayu karena dapat mencirikan bahwa mental Blackthroat tersebut lemah atau burung tersebut dalam keadaan kurang sehat.

Warna Bulu Cerah

Bulu yang cerah bukan saja menambah keindahan dari burung tersebut namun dapat mencirikan bahwa burung tersebut merupakan burung yang baik dari perawatan maupun mentalnya.

Burung tidak cacat

Selain tidak sedang dipandang mata, burung yang cacat juga dapat mengurangi keberhasilan jika akan ditangkar. Yang biasa mengalami cacat pada burung finch adalah bagian kaki, bisa saja karena terjerat atau diganggu hama waktu kecil, maka bagian tersebut harus mendapatkan perhatian khusus ketika memilik Blackthroat yang kita inginkan.

Bentuk Paruh

Pilih paruh Blackthroat yang panjang, tipis dan seimbang dimana bagian bawah dan atas paruh saat burung tersebut diam harus rapat, ciri tersebut menandakan burung tersebut mempunyai suara yang keras.

Secara fisik, Blackthroat dan herda sanger mempunyai kemiripan. Adakalanya para pedagang yang tidak jujur menggunakan cara tidak terpuji dengan mencat bulu diatas bagian ekornya (bulu ekor) menjadi warna kuning yang merupakan ciri khas dan Blackthroat. Jika ini dikerjakan dengan rapi maka akan sangat sulit bagi awam.

Video Blackthroat

sumber: berbagai sumber; omkicau,kicaumania,google,wikpedia,canaryfinch 

Seputar Burung Blackthroat

Blackthroated canary atau Yellow-rumped Seedeater [serinus atrogularis] adalah burung kicauan dari jenis fringilidae [ kenari ] yang termasuk dalam kelompok serinus, burung ini berasal dari benua afrika. sebutan blcakthroat diambil dari warna fisik dari burung ini yang berwarna hitam pekat di bagian tenggorokannya yang terlihat seperti menggunakan dasi dilehernya serta terdapatnya noktah hitam pada bagian leher. Blackthroat yang ada di Indonesia terdiri atas dua macam yaitu ; Blackthroat yang memiliki warna coklat serta yang berwarna putih ke abu-abuan [kelabu]. Burung blackthroat yang berwarna kecoklatan memiliki ukuran tubuh yang lebih besar dibandingkan dengan burung blackthroat yang berwarna putih kelabu. Sementara penggemar burung lebih memilih burung blackthroat yang berwarna putih kelabu karena warna yang lebih bersih sehingga indah dilihat dengan proporsi tubuh yang serasi. 
Suara dari kedua jenis burung ini tidak ada perbedaan keduanya bisa bersuara dengan keras, ngeroll dan kristal, sebenarnya cukup sulit jika kita harus membedakan apa kelebihan dan kekurangan dari dua jenis yang berbeda warna ini. 
HABITAT

 Lebih sering ditemukan di epidemik asalnya yaitu di Benua Afrika dengan habitat aslinya di hutan hutan tropis ataupun hutan subtropis atau hutan kering, savana dan padang rumput. Menyukai tempat-tempat tinggi atau ranting pohon tinggi untuk menunjukan wilayahnya atau mencari pasangan dengan suara yang keras yang terdengar hingga ratusan meter jauhnya. Bersifat poligami jika burung jantan disatukan dengan beberapa burung betina, dan ini bisa menguntungkan bagi yang menangkarkan burung ini. 

Karakter Blackthroat

Memiliki mental yang lumayan sehingga burung ini bisa dipadukan dengan burung burung sejenis Kenari, Herda sanger, Mozambik dan juga gelatik. Burung ini juga pintar meniru suara burung lainnya sehingga kerap dijadikan sebagai burung master karena volume dan speed serta keindahan nyanyiannya. 

Perawatan Blackthroat

Sebagai burung yang tidak termasuk dalam bangsa burung sosial karena mempunyai kebiasaan berpoligami, maka burung Blackthroat dapat dipelihara sendiri dirumah, namun sebaiknya dipelihara yang berkelamin jantan, karena Blackthroat jantan mempunyai variasi yang indah dan volume suara yang lebih keras sedangkan bagi Blackthroat betina suaranya cenderung lemah dan walaupun terkadang keras namun hanya bersifat monoton sehingga kurang indah didengar. Satu lagi yang merupakan ciri khas dari burung ini adalah sifatnya yang over protektif terhadap anaknya (piyik). Jika dalam masa mengeram burung ini diganggu, maka jika dapat saja burung ini mematuki anaknya sampai mati.


Pemilihan Bakalan burung blackthroat

Pemilihan Burung Jantan

Burung Blackthroat merupakan burung yang kicauannya sangat indah, mengalun sangat merdu dengan irama tinggi dan rendah dengan kicauan yang panjang dan tidak terputus-putus. Namun Blackthroat betina biasanya sangat hanya mencicit dan suara kerasnya cenderung monoton.
Sulit mungkin bagi awam mengetahui ciri kelamin jantan dan betina, namun secara fisik tedapat perbedaan untuk menentukan Blackthroat jantan dan betina sebagaimana terdapat pada bagan sebagai berikut :

Ciri Jantan Betina
  • Postur Tubuh Panjang Agak membulat
  • Pita di Leher Berwarna hitam pekat Samar
  • Kepala Besar, agak panjang dan berbentuk lonjong Kecil dan membulat
  • Anus Menonjol keluar ada tonjolan sebesar biji kacang hijau dengan bulu rawis Datar dan hanya terdapat lubang untuk keluarnya kotoran
  • Paruh Tebal Tipis
  • Suara Nyaring, tidak terputus-putus (ngerol) serta memiliki banyak variasi Monoton, dan volume kecil
  • Leher Jenjang Pendek

Postur tubuh yang tegap

Blackthroat yang memiliki tubuh yang tegap dan besar serta panjang biasanya memiliki mental yang baik dan suara yang panjang ini juga dapat mencirikan bahwa Blackthroat tersebut tidak mengalami gangguan atau tidak terhambat pertumbuhannya. Dada yang tegap dan bidang menandakan bahwa Blackthroat tersebut bervolume suara nyaring dan keras. Blackthroat yang bersuara keras bukan saja indah didengar namun jika kita turunkan dalam satu pertandingan tentunya akan berani dalam memperdengarkan suaranya di lapangan dan dapat menjatuhkan mental lawannya.

Sorot Mata Tajam

Sorot mata tajam dapat mencirikan bahwa Blackthroat tersebut bermental baik, dan sehat. Sebaiknya jangan dipilih Blackthroat yang bermata sayu karena dapat mencirikan bahwa mental Blackthroat tersebut lemah atau burung tersebut dalam keadaan kurang sehat.

Warna Bulu Cerah

Bulu yang cerah bukan saja menambah keindahan dari burung tersebut namun dapat mencirikan bahwa burung tersebut merupakan burung yang baik dari perawatan maupun mentalnya.

Burung tidak cacat

Selain tidak sedang dipandang mata, burung yang cacat juga dapat mengurangi keberhasilan jika akan ditangkar. Yang biasa mengalami cacat pada burung finch adalah bagian kaki, bisa saja karena terjerat atau diganggu hama waktu kecil, maka bagian tersebut harus mendapatkan perhatian khusus ketika memilik Blackthroat yang kita inginkan.

Bentuk Paruh

Pilih paruh Blackthroat yang panjang, tipis dan seimbang dimana bagian bawah dan atas paruh saat burung tersebut diam harus rapat, ciri tersebut menandakan burung tersebut mempunyai suara yang keras.

Secara fisik, Blackthroat dan herda sanger mempunyai kemiripan. Adakalanya para pedagang yang tidak jujur menggunakan cara tidak terpuji dengan mencat bulu diatas bagian ekornya (bulu ekor) menjadi warna kuning yang merupakan ciri khas dan Blackthroat. Jika ini dikerjakan dengan rapi maka akan sangat sulit bagi awam.

Video Blackthroat

sumber: berbagai sumber; omkicau,kicaumania,google,wikpedia,canaryfinch 

Jumat, 10 Februari 2012

Beberapa penyakit pada burung kenari

Ini adalah beberapa jenis penyakit yang sering terjadi pada Burung Kenari, diantaranya :

1. GANGGUAN PERNAPASAN
Penyakit gangguan pernapasan sering menyerang burung kenari, baik jantan maupun betina. Penyebab penyakit pernapasan adalah adanya infeksi sekunder pada saluran pernapasan oleh E. coli dan virus sejenis Mycoplasma gallisepticcum yang lebih terkenal dengan nama CRD (Chronic Respiratory Desease). Jika sudah kronis, penyakit ini sangat sukar disembuhkan dan biasanya lama kelamaan burung kenari yang terinfeksi penyakit ini akan mati. Penyakit pernapasan bersifat menular. Penularan penyakit ini dapat terjadi melalui kontak langsung antara kenari yang terinfeksi dari kenari yang sehat. Misalnya, indukan yang terinfeksi penyakit dan menyuapi anaknya, maka anak-anak burung yang disuapi akan tertular oleh penyakit tersebut. Penularan penyakit pernapasan juga dapat terjadi melalui keturunan. Anakan kenari yang berasal dan indukan yang sudah terkena penyakit akan mewarisi penyakit yang dimiliki oleh induknya tersebut. Penularan penyakit pernapasan dapat juga terjadi melalui makanan, minuman, lingkungan kandang yang kurang bersih, dan makanan/minuman yang tercemar kotoran burung yang terinfeksi penyakit.

Gejala-gejala penyakit pernapasan yang tampak adalah burung sering bersin-bersin, pada malam hari yang cuacanya dingin pernapasannya ngorok, hidung lembab/basah berlendir, dan aktivitas atau gerak burung menurun. 
Tindakan preventif dan kuratif untuk mengatasi penyakit pernapasan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut. :
  • Burung kenari yang terinfeksi penyakit pernapasan segera diisolasi di kandang tersendiri dan diobati agar tidak menular kepada burung-burung kenari yang lain.
  • Sangkar, tempat makan, dan tempat minum selalu dikontrol dan semua kotoran yang terdapat di dalam sangkar ataupun di dalam wadah makanan/minuman selalu dibersihkan.
  • Makanan yang akan diberikan dicuci bersih dan dikeringkan untuk menghilangkan kemungkinan adanya residu pestisida pertanian yang membahayakan kesehatan burung.
  • Minuman yang kotor segera diganti dengan air yang bersih, segar, sehat, dan tidak mengandung bahan-bahan beracun yang membahayakan kesehatan burung. Air untuk minum direbus terlebih dahulu hingga mendidih untuk membunuh semua jenis bibit penyakit yang terdapat di dalamnya.

2. BERAK KAPUR
Penyakit berak kapur banyak menyerang beberapa jenis unggas. Penyakit ini dikenal juga dengan nama penyakit Salmonellosis atau Pullorum. Penyebab penyakit ini adalah Salmonella pullorum yang menyerang saluran pencernakan. Penyakit berak kapur bersifat menular. Tanda-tanda atau gejala serangan yang dapat dilihat adalah kotoran burung berbentuk cair dan berwarna putih seperti kapur, nafsu makan menurun, pada stadium tertentu burung mengalami kesulitan membuang kotoran. Jika diperhatikan, banyak kotoran berwarna putih melekat pada bulu di sekitar anus. Tanda lain burung kenari yang terserang penyakit berak kapur adalah muka pucat, bulu tidak teratur, sayap menggantung, dan burung tidak bergairah.

Pencegahan terhadap timbulnya penyakit berak kapur dapat dilakukan dengan menjaga
kebersihan sangkar, makanan, dan minuman. Setiap han sangkar dibersihkan dan segala kotoran, termasuk kotoran burung kenari itu sendiri. Gunakan desinfektan atau bioseptik untuk mencuci sangkar. Setiap dua hari sekali, tempat pakan dan tempat minum dibersihkan. Sisa-sisa makanan dibersihkan dibuang agar tidak berjamur dan diganti dengan makanan yang baru. Demikian juga, air minum harus selalu diganti dengan air baru yang sudah direbus (matang), bersih, dan sehat (tidak mengandung bahan-bahan beracun yang berbahaya).
Jika burung sudah terinfeksi penyakit berak kapur, burung tersebut harus segera dipisahkan dari burung-burung yang lain agar tidak menular. Burung yang sudah terinfeksi penyakit berak kapur diberi obat antibiotik secara intensif sesuai dengan petunjuk yang ada. Penggunaan obat antibiotik tidak boleh sembarangan, sebab jika kita tidak tahu secara pasti justru berakibat fatal.

3. SNOT atau CORYZA
Penyakit snot atau coryza disebabkan oleh virus Hemophillus gallinarum. Penyakit ini menyerang sekitar bagian muka burung sehingga menyebabkan bengkak dan muncul benjolan berwama merah di sekitar hidung, mata, dan telinga. Cara penularannya melalui perantaraan burung lain, udara, debu, makanan, dan minuman. Penularan penyakit ini juga dapat malalui keturunan. Tanda-tanda serangan penyakit snot atau coryza yang dapat dilihat adalah muka bengkak, hidung berlendir, sering bersin-bersin, sesak napas, dan nafsu makan turun. Jika tidak ditangani secara serius, lama kelamaan burung yang terserang penyakit ini akan mati.

Pencegahan terhadap serangan penyakit snot atau coryza dapat dilakukan dengan cara menjauhkan burung kenari yang terserang penyakit dan kelompok burung yang lain agar tidak menular. Di samping itu, sangkar tempat makan, dan minum harus selalu dibersihkan dan segala kotoran. Burung kenari yang terlanjur terserang penyakit snot atau coryza harus segera diberi obat yang sesuai.


4. BUBUL
Penyakit bubul (bumble foot) adalah jenis penyakit yang sering menyerang hampir semua jenis burung. Penyebab penyakit bubul adalah bakteri Staphylo coccus. Bakteri ini menyerang permukaan kulit, terutama kulit telapak kaki. Faktor utama yang menyebabkan timbulnya penyakit bubul adalah kebersihan sangkar, khususnya tempat bertengger.
Tanda-tanda serangan penyakit bubul yang dapat dilihat adalah kaki membengkak, kuku memanjang, sisik kaki melebar atau merenggang. Jika serangan penyakit bubul ini dibiarkan, maka lama kelamaan infeksi penyakit tersebut akan melebar dan bertambah besar.
Pencegahan terhadap serangan penyakit bubul dapat dilakukan dengan cara menjaga kebersihan sangkar dan tempat bertengger burung.

5. CACINGAN
Cacingan adalah jenis penyakit yang menyerang saluran pencernaan dan hati. Penyebab cacingan adalah cacing, yakni cacing tambang, cacing gilig, cacing pita, dan cacing hati. Tanda-tanda serangan penyakit cacingan yang dapat dilihat adalah burung kurang bergairah, lemah, nafsu makan berkurang, bulu tidak teratur, kotoran berbentuk cair, dan berat badan burung menurun.
Faktor utama yang menyebabkan munculnya penyakit cacingan adalah kondisi sangkar dan tempat makan/minum yang kotor. Pencegahan terhadap serangan penyakit cacingan dapat dilakukan dengan cara menjaga kebersihan sangkar, tempat pakan, dan tempat minum. Oleh karena itu, sangkar, tempat pakan, dan tempat minum harus selalu dikontrol dan dibersihkan dari segala macam kotoran agar tidak menjadi sarang cacing.

6. MENCRET
Penyakit mencret yang sering menyerang burung kenari ada dua macam, mencret yang disebabkan oleh bakteri yang menyerang saluran pencernaan dan mencret yang disebabkan oleh keracunan makanan. Tanda-tanda penyakit mencret yang disebabkan oleh bakteri adalah kotoran berbentuk cair, berwama keruh, berbau busuk, aktivitas (gerak) burung menurun, dan burung tidak memiliki nafsu makan. Sedangkan tanda-tanda mencret yang disebabkan oleh keracunan makanan adalah kotoran berbentuk cair, berwama bening dan terdapat sedikit gumpalan, tidak begitu berbau busuk, nafsu makan masih tinggi, dan aktivitas burung masih cukup tinggi. Sayuran yang kotor (tidak dicuci) dan masih mengandung residu obat pembasmi serangga (pestisida) dapat meyebabkan keracunan bagi burung.
Penyakit mencret yang disebabkan oleh bakteri bersifat menular, sedangkan penyakit mencret yang disebabkan oleh keracunan makanan tidak menular. Penularan dapat melalui tempat makan, minuman, maupun kotoran burung yang menderita penyakit tersebut. Oleh karena itu, burung yang terserang penyakit mencret harus segera dikarantina agar tidak menular pada burung-burung yang lain.

7. KUTU BURUNG
Burung kenari juga sering diserang oleh kutu burung sehingga proses produksi dan penetasan telur yang dierami terganggu. Kutu burung yang menyerang kenari jantan akan mengakibatkan suara menjadi berkurang. Burung kenari yang terserang kutu burung menunjukkan tanda-tanda gelisah, sering menggigit-gigit bulu (Jw. didis), frekuensi suara berkurang, jika bulu burung disingkap akan tampak kutu-kutu yang bergerak di antara bulu. Jika tidak segera diobati, burung kenari yang terserang kutu burung lama kelamaan berat badan menjadi menurun, nafsu makan akan menurun, dan akhirnya mati.
Penyebab utama serangan kutu burung adalah kondisi sangkar yang kotor, lembab, berbau, dan burung jarang mandi. Pencegahan terhadap kutu burung dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan sangkar, menyediakan air yang cukup untuk mandi, dan burung sering dijemur.

8. VIRUS BURUNG
Beberapa waktu yang lalu muncul beberapa kasus terjadinya kelumpuhan anggota badan dan menurunnya daya tahan tubuh yang menurut para medis salah satu penyebabnya adalah flu burung. Kebetulan, orang yang terserang flu burung tersebut memelihara burung kenari. Dengan demikian, banyak orang beranggapan bahwa burung kenari merupakan pembawa virus flu burung yang membahayakan. Mungkin saja hal itu benar, namun menurut penulis kurang tepat. Sebab, virus yang menyebabkan flu burung dapat menyerang semua orang melalui perantaraan apa saja termasuk ayam, bebek, kucing, anjing, segala jenis burung, dan segala jenis hewan berbulu yang dipelihara orang. Berikut mi disajikan cuplikan beberapa artikel yang berhasil direkam penulis.

Beberapa waktu lalu, kira-kira pertengahan tahun 1997, masyarakat Indonesia khususnya dan masyarakat dunia umumnya, dihebohkan dengan munculnya sejenis penyakit flu yang disebabkan oleh virus. Sementara orang beranggapan bahwa virus penyebab penyakit flu tersebut dibawa oleh burung. Penyakit flu yang hebat ini lebih dikenal dengan sebutan Flu Hongkong karena awal munculnya penyakit flu ini dari Hongkong. Serangan penyakit flu ini menelan banyak korban jiwa. Pada kasus yang sama, tahun 1968, flu Hongkong telah membunuh kurang lebih 700.000 jiwa tanpa ada obat yang dapat menyembuhkannya. Sekarang, virus pembawa maut tersebut tampaknya muncul lagi.
Menurut tim peneliti tentang virus dan Australia, virus yang membawa maut bagi manusia ataupun hewan ini sesungguhnya merupakan plasma pembawa sifat yang dibungkus mantel berupa protein sialidase dan hemaglutinin. Pada saat memasuki tubuh manusia dan berada di dalam sel, virus tersebut segera memperbanyak diri dan membentuk jutaan partikel yang disebut virion. Virion-virion inilah yang menyebarkan infeksi dan memasuki sel-sel di sekitarnya sehingga orang yang terserang virus ini merasakan sakit kepala, batuk-batuk, ngilu pada persendian, dan kondisi serta daya tahan tubuh penderita makin lemah. Jika penderita penyakit flu ini tidak segera mendapatkan perawatan dan pengobatan yang memadai, maka daya tahan tubuhnya akan semakin lemah dan menurun.

Penyebaran virus penyebab penyakit flu ini menurut ahli medis, dapat melalui perantaraan unggas, yakni segala jenis ayam, bebek, burung, serta beberapa hewan berbulu yang dipelihara orang . Jenis unggas termasuk yang memiliki kontribusi paling besar terhadap penyebaran virus tersebut. Untuk mencegah penyebaran virus tersebut, beberapa paramedis menganjurkan sebagai berikut. :
  • Upayakan kondisi lingkungan sangkar atau kandang hewan piaraan (termasuk sangkar/kandang burung) selalu dalam keadaan bersih. Jika perlu, sangkar atau kandang hewan piaraan secara periodik dilakukan cuci hama (desinfektan).
  • Upayakan tubuh mendapat pasokan protein tinggi dan berbagai sumber makanan, misalnya daging, kacang-kacangan, sayur-sayuran, dan buah-buahan untuk menolong tubuh membangun sistem kekebalan sebagai penangkal serangan virus.
  • Jaga temperatur tubuh agar tetap stabil, tidak kepanasan ataupun kedinginan baik di luar ruangan maupun di dalam ruangan.
  • Pastikan ruangan-ruangan rumah memiliki ventilasi yang cukup dan mendapat aliran udara segar.
  • Makanan dan minuman harus dalam kondisi matang dan bersih, karena virus tidak dapat bertahan pada suhu yang tinggi.
  • Basuhlah selalu kedua tangan setelah memegang binatang piaraan, baik unggas (termasuk burung) maupun jenis hewan piaraan lainnya.

Sumber : kenariku.tripod.com

Beberapa penyakit pada burung kenari

Ini adalah beberapa jenis penyakit yang sering terjadi pada Burung Kenari, diantaranya :

1. GANGGUAN PERNAPASAN
Penyakit gangguan pernapasan sering menyerang burung kenari, baik jantan maupun betina. Penyebab penyakit pernapasan adalah adanya infeksi sekunder pada saluran pernapasan oleh E. coli dan virus sejenis Mycoplasma gallisepticcum yang lebih terkenal dengan nama CRD (Chronic Respiratory Desease). Jika sudah kronis, penyakit ini sangat sukar disembuhkan dan biasanya lama kelamaan burung kenari yang terinfeksi penyakit ini akan mati. Penyakit pernapasan bersifat menular. Penularan penyakit ini dapat terjadi melalui kontak langsung antara kenari yang terinfeksi dari kenari yang sehat. Misalnya, indukan yang terinfeksi penyakit dan menyuapi anaknya, maka anak-anak burung yang disuapi akan tertular oleh penyakit tersebut. Penularan penyakit pernapasan juga dapat terjadi melalui keturunan. Anakan kenari yang berasal dan indukan yang sudah terkena penyakit akan mewarisi penyakit yang dimiliki oleh induknya tersebut. Penularan penyakit pernapasan dapat juga terjadi melalui makanan, minuman, lingkungan kandang yang kurang bersih, dan makanan/minuman yang tercemar kotoran burung yang terinfeksi penyakit.

Gejala-gejala penyakit pernapasan yang tampak adalah burung sering bersin-bersin, pada malam hari yang cuacanya dingin pernapasannya ngorok, hidung lembab/basah berlendir, dan aktivitas atau gerak burung menurun. 
Tindakan preventif dan kuratif untuk mengatasi penyakit pernapasan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut. :
  • Burung kenari yang terinfeksi penyakit pernapasan segera diisolasi di kandang tersendiri dan diobati agar tidak menular kepada burung-burung kenari yang lain.
  • Sangkar, tempat makan, dan tempat minum selalu dikontrol dan semua kotoran yang terdapat di dalam sangkar ataupun di dalam wadah makanan/minuman selalu dibersihkan.
  • Makanan yang akan diberikan dicuci bersih dan dikeringkan untuk menghilangkan kemungkinan adanya residu pestisida pertanian yang membahayakan kesehatan burung.
  • Minuman yang kotor segera diganti dengan air yang bersih, segar, sehat, dan tidak mengandung bahan-bahan beracun yang membahayakan kesehatan burung. Air untuk minum direbus terlebih dahulu hingga mendidih untuk membunuh semua jenis bibit penyakit yang terdapat di dalamnya.

2. BERAK KAPUR
Penyakit berak kapur banyak menyerang beberapa jenis unggas. Penyakit ini dikenal juga dengan nama penyakit Salmonellosis atau Pullorum. Penyebab penyakit ini adalah Salmonella pullorum yang menyerang saluran pencernakan. Penyakit berak kapur bersifat menular. Tanda-tanda atau gejala serangan yang dapat dilihat adalah kotoran burung berbentuk cair dan berwarna putih seperti kapur, nafsu makan menurun, pada stadium tertentu burung mengalami kesulitan membuang kotoran. Jika diperhatikan, banyak kotoran berwarna putih melekat pada bulu di sekitar anus. Tanda lain burung kenari yang terserang penyakit berak kapur adalah muka pucat, bulu tidak teratur, sayap menggantung, dan burung tidak bergairah.

Pencegahan terhadap timbulnya penyakit berak kapur dapat dilakukan dengan menjaga
kebersihan sangkar, makanan, dan minuman. Setiap han sangkar dibersihkan dan segala kotoran, termasuk kotoran burung kenari itu sendiri. Gunakan desinfektan atau bioseptik untuk mencuci sangkar. Setiap dua hari sekali, tempat pakan dan tempat minum dibersihkan. Sisa-sisa makanan dibersihkan dibuang agar tidak berjamur dan diganti dengan makanan yang baru. Demikian juga, air minum harus selalu diganti dengan air baru yang sudah direbus (matang), bersih, dan sehat (tidak mengandung bahan-bahan beracun yang berbahaya).
Jika burung sudah terinfeksi penyakit berak kapur, burung tersebut harus segera dipisahkan dari burung-burung yang lain agar tidak menular. Burung yang sudah terinfeksi penyakit berak kapur diberi obat antibiotik secara intensif sesuai dengan petunjuk yang ada. Penggunaan obat antibiotik tidak boleh sembarangan, sebab jika kita tidak tahu secara pasti justru berakibat fatal.

3. SNOT atau CORYZA
Penyakit snot atau coryza disebabkan oleh virus Hemophillus gallinarum. Penyakit ini menyerang sekitar bagian muka burung sehingga menyebabkan bengkak dan muncul benjolan berwama merah di sekitar hidung, mata, dan telinga. Cara penularannya melalui perantaraan burung lain, udara, debu, makanan, dan minuman. Penularan penyakit ini juga dapat malalui keturunan. Tanda-tanda serangan penyakit snot atau coryza yang dapat dilihat adalah muka bengkak, hidung berlendir, sering bersin-bersin, sesak napas, dan nafsu makan turun. Jika tidak ditangani secara serius, lama kelamaan burung yang terserang penyakit ini akan mati.

Pencegahan terhadap serangan penyakit snot atau coryza dapat dilakukan dengan cara menjauhkan burung kenari yang terserang penyakit dan kelompok burung yang lain agar tidak menular. Di samping itu, sangkar tempat makan, dan minum harus selalu dibersihkan dan segala kotoran. Burung kenari yang terlanjur terserang penyakit snot atau coryza harus segera diberi obat yang sesuai.


4. BUBUL
Penyakit bubul (bumble foot) adalah jenis penyakit yang sering menyerang hampir semua jenis burung. Penyebab penyakit bubul adalah bakteri Staphylo coccus. Bakteri ini menyerang permukaan kulit, terutama kulit telapak kaki. Faktor utama yang menyebabkan timbulnya penyakit bubul adalah kebersihan sangkar, khususnya tempat bertengger.
Tanda-tanda serangan penyakit bubul yang dapat dilihat adalah kaki membengkak, kuku memanjang, sisik kaki melebar atau merenggang. Jika serangan penyakit bubul ini dibiarkan, maka lama kelamaan infeksi penyakit tersebut akan melebar dan bertambah besar.
Pencegahan terhadap serangan penyakit bubul dapat dilakukan dengan cara menjaga kebersihan sangkar dan tempat bertengger burung.

5. CACINGAN
Cacingan adalah jenis penyakit yang menyerang saluran pencernaan dan hati. Penyebab cacingan adalah cacing, yakni cacing tambang, cacing gilig, cacing pita, dan cacing hati. Tanda-tanda serangan penyakit cacingan yang dapat dilihat adalah burung kurang bergairah, lemah, nafsu makan berkurang, bulu tidak teratur, kotoran berbentuk cair, dan berat badan burung menurun.
Faktor utama yang menyebabkan munculnya penyakit cacingan adalah kondisi sangkar dan tempat makan/minum yang kotor. Pencegahan terhadap serangan penyakit cacingan dapat dilakukan dengan cara menjaga kebersihan sangkar, tempat pakan, dan tempat minum. Oleh karena itu, sangkar, tempat pakan, dan tempat minum harus selalu dikontrol dan dibersihkan dari segala macam kotoran agar tidak menjadi sarang cacing.

6. MENCRET
Penyakit mencret yang sering menyerang burung kenari ada dua macam, mencret yang disebabkan oleh bakteri yang menyerang saluran pencernaan dan mencret yang disebabkan oleh keracunan makanan. Tanda-tanda penyakit mencret yang disebabkan oleh bakteri adalah kotoran berbentuk cair, berwama keruh, berbau busuk, aktivitas (gerak) burung menurun, dan burung tidak memiliki nafsu makan. Sedangkan tanda-tanda mencret yang disebabkan oleh keracunan makanan adalah kotoran berbentuk cair, berwama bening dan terdapat sedikit gumpalan, tidak begitu berbau busuk, nafsu makan masih tinggi, dan aktivitas burung masih cukup tinggi. Sayuran yang kotor (tidak dicuci) dan masih mengandung residu obat pembasmi serangga (pestisida) dapat meyebabkan keracunan bagi burung.
Penyakit mencret yang disebabkan oleh bakteri bersifat menular, sedangkan penyakit mencret yang disebabkan oleh keracunan makanan tidak menular. Penularan dapat melalui tempat makan, minuman, maupun kotoran burung yang menderita penyakit tersebut. Oleh karena itu, burung yang terserang penyakit mencret harus segera dikarantina agar tidak menular pada burung-burung yang lain.

7. KUTU BURUNG
Burung kenari juga sering diserang oleh kutu burung sehingga proses produksi dan penetasan telur yang dierami terganggu. Kutu burung yang menyerang kenari jantan akan mengakibatkan suara menjadi berkurang. Burung kenari yang terserang kutu burung menunjukkan tanda-tanda gelisah, sering menggigit-gigit bulu (Jw. didis), frekuensi suara berkurang, jika bulu burung disingkap akan tampak kutu-kutu yang bergerak di antara bulu. Jika tidak segera diobati, burung kenari yang terserang kutu burung lama kelamaan berat badan menjadi menurun, nafsu makan akan menurun, dan akhirnya mati.
Penyebab utama serangan kutu burung adalah kondisi sangkar yang kotor, lembab, berbau, dan burung jarang mandi. Pencegahan terhadap kutu burung dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan sangkar, menyediakan air yang cukup untuk mandi, dan burung sering dijemur.

8. VIRUS BURUNG
Beberapa waktu yang lalu muncul beberapa kasus terjadinya kelumpuhan anggota badan dan menurunnya daya tahan tubuh yang menurut para medis salah satu penyebabnya adalah flu burung. Kebetulan, orang yang terserang flu burung tersebut memelihara burung kenari. Dengan demikian, banyak orang beranggapan bahwa burung kenari merupakan pembawa virus flu burung yang membahayakan. Mungkin saja hal itu benar, namun menurut penulis kurang tepat. Sebab, virus yang menyebabkan flu burung dapat menyerang semua orang melalui perantaraan apa saja termasuk ayam, bebek, kucing, anjing, segala jenis burung, dan segala jenis hewan berbulu yang dipelihara orang. Berikut mi disajikan cuplikan beberapa artikel yang berhasil direkam penulis.

Beberapa waktu lalu, kira-kira pertengahan tahun 1997, masyarakat Indonesia khususnya dan masyarakat dunia umumnya, dihebohkan dengan munculnya sejenis penyakit flu yang disebabkan oleh virus. Sementara orang beranggapan bahwa virus penyebab penyakit flu tersebut dibawa oleh burung. Penyakit flu yang hebat ini lebih dikenal dengan sebutan Flu Hongkong karena awal munculnya penyakit flu ini dari Hongkong. Serangan penyakit flu ini menelan banyak korban jiwa. Pada kasus yang sama, tahun 1968, flu Hongkong telah membunuh kurang lebih 700.000 jiwa tanpa ada obat yang dapat menyembuhkannya. Sekarang, virus pembawa maut tersebut tampaknya muncul lagi.
Menurut tim peneliti tentang virus dan Australia, virus yang membawa maut bagi manusia ataupun hewan ini sesungguhnya merupakan plasma pembawa sifat yang dibungkus mantel berupa protein sialidase dan hemaglutinin. Pada saat memasuki tubuh manusia dan berada di dalam sel, virus tersebut segera memperbanyak diri dan membentuk jutaan partikel yang disebut virion. Virion-virion inilah yang menyebarkan infeksi dan memasuki sel-sel di sekitarnya sehingga orang yang terserang virus ini merasakan sakit kepala, batuk-batuk, ngilu pada persendian, dan kondisi serta daya tahan tubuh penderita makin lemah. Jika penderita penyakit flu ini tidak segera mendapatkan perawatan dan pengobatan yang memadai, maka daya tahan tubuhnya akan semakin lemah dan menurun.

Penyebaran virus penyebab penyakit flu ini menurut ahli medis, dapat melalui perantaraan unggas, yakni segala jenis ayam, bebek, burung, serta beberapa hewan berbulu yang dipelihara orang . Jenis unggas termasuk yang memiliki kontribusi paling besar terhadap penyebaran virus tersebut. Untuk mencegah penyebaran virus tersebut, beberapa paramedis menganjurkan sebagai berikut. :
  • Upayakan kondisi lingkungan sangkar atau kandang hewan piaraan (termasuk sangkar/kandang burung) selalu dalam keadaan bersih. Jika perlu, sangkar atau kandang hewan piaraan secara periodik dilakukan cuci hama (desinfektan).
  • Upayakan tubuh mendapat pasokan protein tinggi dan berbagai sumber makanan, misalnya daging, kacang-kacangan, sayur-sayuran, dan buah-buahan untuk menolong tubuh membangun sistem kekebalan sebagai penangkal serangan virus.
  • Jaga temperatur tubuh agar tetap stabil, tidak kepanasan ataupun kedinginan baik di luar ruangan maupun di dalam ruangan.
  • Pastikan ruangan-ruangan rumah memiliki ventilasi yang cukup dan mendapat aliran udara segar.
  • Makanan dan minuman harus dalam kondisi matang dan bersih, karena virus tidak dapat bertahan pada suhu yang tinggi.
  • Basuhlah selalu kedua tangan setelah memegang binatang piaraan, baik unggas (termasuk burung) maupun jenis hewan piaraan lainnya.

Sumber : kenariku.tripod.com