Tampilkan postingan dengan label Koi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Koi. Tampilkan semua postingan

Rabu, 11 April 2012

Budidaya Ikan Mas


Ikan mas (Cyorinus carpio, L.) merupakan spesies ikan air tawar yang termasuk dalam famili Cyprinidae, sub ordo Cyprinoidea, Ordo Ostariophysi sub kelas Teleostrei. Ikan Mas sudah lama dibudidayakandan terdomestikasi dengan baik di dunia. Diantara jenis ikan air tawar ikan mas merupakan ikan yang paling populer di masyarakat. Selain dikenal dengan nama ikan mas, ikan ini dikenal dengan nama dengan nama Ikan Karper ataupun ikan tombro. Kini telah banyak dikenal ras persilangan ikan mas antara lain Ikan Mas Merah, Si Nyonya, Taiwan, Majalaya, Kaca, Kumpai dan lain-lain.Ikan mas meskipun terdiri dari bermacam-macam srain, cara budidayanya kurang lebih sama.
Tahapan inti budidaya ikan mas adalah pemijahan, pendederan dan pembesaran

Syarat-syarat budidaya Ikan Mas

       Di alam aslinya ikan mas hidup di perairan sungai, danau maupun genangan air lainnya yang berada pada ketinggian 150-600m dpl, dengan suru berkisar 20-25derajat celcius. Ikan mas termasuk hewan omnivora(pemakan segalanya) sehingga di alam makanan ikan mas berupa daun-daunan, lumut,cacing,serangga, dan lainnya. Pada model budidaya ikan mas lingkungan pemeliharaan dibuat menyerupai habitat aslinya.

Model budidaya ikan Mas bisa dipelihara dalam kantong Jaring Agung, Kolam air deras, kolam tanah, kolam beton dan lain-lain tergantung ketersidaan lokasi. Makanan dalam budidaya ikan mas juga bermacam-macam mulai dari pemberian pakan alami sampai pemberian pakan pelet buatan pabrik. Yang perlu diperhatikan adalah kualitas air pada media untuk budidaya ikan mas seperti :

  • PH air
  • Kandungan oksigen terlarut
  • bebas dari bahan kimia berbahaya
Kategori Usaha Budidaya Ikan Mas
      Peluang udaha budidaya ikan mas dapat diipilih sesuai dengan kondisi dan keinginan anda. Ada beberapa peluang bisnis dalam budidaya ikan mas antara lain sebagai berikut:

1. Pembibitan Ikan Mas

Pembibitan ikan mas memiliki prospek yang sangat cerah, karena perputaran modal cepat. Penyediaan bibit ikan mas dimulai dari burayak ikan mas yang baru saja ditetaskan, burayak usia sekitar satu bulan, burayak usia 2 bulan. Pada setiap usisa ikan mas memiliki potensi ekonomi. Berikut adalah hal-hal yang perlu dipahami mengenai ikan mas:
a. Persiapan Induk Ikan Mas
 Induk ikan mas yang akan dipijah dipelihara di kolam khusus secara terpisah antara jantan dan betina. Pakan yang diberikan berupa pelet dengan kandungan protein 25%. Dosis pemberian makan ikan mas sebanyak 3%/bobot biomas perhari. Pakan tersebut diberikan 3x sehari. Ikan mas betina yang diseleksi sudah dapat dipijah setelah berusia 1,5-2bulan dengan bobot >2kg. Sedangkan induk jantan berumur 8bulan dengan bobot >0.8kg. Untuk membedakan jantan dan betina dapat dilakuka dengan jalan mengulur perut kearah ekor. Jika keluyar cairan putih dari lubang kelamin berarti si jantan.
Ciri-ciri ian mas betina yang siap dipijah adalah:

  • PErgerakan ikan lamban 
  • Perut membesar kearah belakang dan jika diraba terasa lunak 
  •  Lubang anus agak membengkak/menonjol dan berwarna kemerahan 
  •  Pada malam hari sering meloncat

    Sedangkan ciri-ciri ikan mas jantan yang siap dipijah adalah gerakannya lincah dan mengeluarkan cairan berwarna putih(sperma) dari lubang kelamin
    B. Pemijahan Ikan Mas
    Pemijahan dapat dilakukan dengan sistem sunda, cinmindi, rancapaku, sumatra tengah, dan lain-lain. Induk betina yang berusia 1,5-2 tahun. Sedangkan induk jantan berumur 8 bulan. Dalam proses pemijahan, ikan dirangsang dengan cara membuat lingkungan perairan menyerupai kedaan habitat aslinya atau dengan rangsangan hormon. Langkah-langkah pemijahan dalam ikan mas adalah :
  • Mencuci dan mengeringkan bak/kolam
  •  Mengisi wadah pemijahan dengan air setinggi 75-100cm
  • Memasang hapa untuk mempermudahpanen larva di bak(kolam) dengan ukuran 4x3x1 m. Hapa dilengkapi dengan pemberat agar tak mengambang.
  •  Memasasang kakaban di tempat pemijahan( dalam hapa). Kakaban dapat berupa ijuk yang dijepit bambu dengan ukuran 1,5mx 0,5m.
  •  Memasukkan induk ikan mas Jantan dan Betina siap pijah. Jumlah induk mas betina yang dipijah tergantung pada kebutuhan benih dan luas kolam yang digunakan dalam pendederan.
  • Mengangkat induk ikan mas yang dipijah dan memindahkannya kekolam pemeliharaan induk. Setelah telur berusia kurang lebih 4 bhari maka telur akan menetas menjadi larva-larva, beberapa saat setelah menetas larva masih mendapat makanan cadangan dari cangkang telur, namun setelah itu perlu diberi makanan tambahan berupa pelet (khusus larva), kutu air, kuning telur rebus. Setelah 5 hari larva ikan mas siap ditebar di kolam pembenihan. 

        2. Pendederan Ikan Mas

       Pendederan Ikan mas dilakukan dalam 2 tahap. Tahap pertama anak ikan berusia 5-7 hari dipelihara 4 minggu sampai ukuran 2-3 cm. Tahap kedua menghasilkan anak ikan berukuran 8-12cm. Setelah larva cukup kuat untuk melakukan pendederan ikan, biasanya  dilakukan pada kolam lumpur/sawah, namun juga bisa dilakukan dalam kolam semen. Persiapan kolam tanah  dengan meratakan tanah dasarnya, tebar 10-15 karung kotoran ayam, isi air kurang lebih 40cm dan rendam selama 5 hari tanpa aliran air agar plankton dan sumber makanan alami ikan mas berkembang di kolam pendederan. Untuk ukuran kolam lumpur 100m2 tebar 100.000 ekor larva pada pagi hari. Berikan makanan tambahan tepung pelet atau pelet yang telah di rendam. pada usia telah mencpai 3 minggu bibit ikan mas siap dipanen. Hal yang sama dilakukan untuk membesarkan benih ikan mas pada ukuran yang lebih besar.
    Usaha Pembesaran Ikan Mas
    Usaha Pembesaran Ikan mas merupakan upaya pemenuhan kebutuhan akan permintaan ikan mas konsums, ikan mas konsumsi bisa bervariaasi mulai ukuran 300gr-1kg. Usaha pembesaran ikan mas bisa dilakukan dikolam lumpur, keramba jaring apung atau kolam air deras.
    Pembesaran Ikan MAs di keramba Jaring Apung
           Pembesaran ikan mas dilakukan dalam keramba jaring apung yang biasa dipasang di perairan umum. Pemilihan lokasi penempatan jaring dalam suatu perairan akan sangat menunjang berhasilnya proses produkse. Beberapa karakteristik perairan yang cocok antara lain adalah air bergerak dengan air terbesar(bukan arus kuat). Penempatan jaring dapat sejajar dengan arah angin, badan air cukup besara dan luas segingga dapat menjamin stabilitas kualitas air, kedalaman air minimal dapat mencapai jaring dasar dengan adasar perairan 1m, kualitas air sangat mendukung pertumbuhan seperti suhu perairab 270-300C, oksigen terlarut tidak kurang daro 4,0 mg/L, dan kecerahan tidak kurang dari 80cm.
    Usaha pembesaran Ikan Mas Di Kolam Lumpur
    Kolam ukuran 1000m2, diolah, dan ditebar kotoran ayam kemudian diisi air setinggi 60 cm dan rendam selama 5 hari. Benih ikan mas seberat 100kg dimasukkan ke kolam, beri pakan sampai 3% dari berat badan benih ikan mas setiap hari, panen dapat dilakukan setelah 3 bulan. Dengan model pemeliharaan seperti ini kolam dapat menghasilkan komsumsi kurang lebih 450kg.


    Mau tau info menarik lainnya? klik dsni

Budidaya Ikan Koi


Ikan Koi termasuk ke dalam golongan ikan carp (karper).Koi termasuk ikan hias eksotis yang semakin banyak penggemarnya. Selain dipelihara sebagai hobi, koi juga bisa dijadikan lahan bisnis yang menjanjikan.. Selain pesona warna dan lekukannya yang indah, keistimewaan lain dari koi adalah keelokan yang dipertontonkan tatkala menyembul dan melompat ke atas air . Sungguh sebuah pemandangan yang istimewa bagi yang hobi memeliharanya. Berikut adalah hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam budidaya Ikan Koi:

1.. Pemilihan lokasi & konstruksi wadah pada Budidaya Ikan koi

Ikan koi secara alami hidup di air deras sehingga membutuhkan air jernih dan berkadar oksigen tinggi. Pemeliharaan ikan koi yang terbaik adalah di kolam sehingga mudah mendapatkan makanan alami dan sinar matahari untuk merangsang pewarnaan tubuh. Kolam sebagian dinaungai karena sinar matahari yang terlalu banyak menyebabkan suhu air kolam meningkat dan air kolam menjadi keruh akibat blooming fitoplankton.
Koi berukuran kecil dapat ditempatkan di akuarium, walaupun ini tidak dapat menjadi habitat permanen. Bila dipelihara dalam kelompok, koi akan belajar untuk tidak mengganggu ikan yang berukuran sama, tetapi memakan ikan yang lebih kecil. Koi suka menggali dasar kolam sehingga menyebabkan akar tanaman rusak.

2. Penyediaan Air yang Sesuai

Air merupakan media hidup dan mempengaruhi kualitas tampilan ikan koi sehingga perlu mendapat perhatian. Kualitas air untuk mendukung perkembangan koi secara optimum adalah sebagai berikut:
  • suhu air berkisar 24-26oC,
  • pH 7,2-7,4 (agak basa),
  • oksigen minimal 3-5 ppm,
  • CO2 max 10 ppm,
  • nitrit max 0,2.
Air yang digunakan harus terdeklorinisasi atau sudah disaring dan diendapkan 24 jam. Air yang digunakan untuk pemijahan dan penetasan telur sebaiknya memiliki kandungan oksigen dan suhu yang stabil. Untuk menjamin tersedianya oksigen dapat digunakan aerator, sedangkan suhu pada bak pemijahan diusahakan sama dengan suhu air kolam dengan tingkat perbedaan (fluktuasi) kurang dari 5oC.

3. Pemijahan Ikan Koi

  • Kolam Pemijahan
Kolam pemijahan tidak mungkin menjadi satu dengan kolam taman. Kolam pemijahan harus mempunyai pintu pemasukan dan pintu pengeluaran air tersendiri. Selain itu, seluruh kolam harus diplester dan bisa dikeringkan dengan sempurna.
Luas kolam pemijahan bervariasi. Untuk kolam sempit dapat menggunakan kolam seluas 3-6 m2 dengan kedalaman 0,5 m. Lokasi kolam cukup mendapatkan sinar matahari, tidak terlalu ribut, terlindung dari jangkauan anak-anak dan binatang peliharaan lain.
Jika mungkin, sediakan juga kolam penetasan telur dan perawatan benih. Kolam penetasan, bentuknya bisa persegi panjang atau bulat. Kalau kolam bulat, diameternya antara 1,5-2 m.
Satu kolam lagi jika ada, yaitu kolam untuk menumbuhkan pakan alami yang dipakai untuk lmensuplai pakan benih jika kuning telurnya telah habis. Kedalaman kolam sekitar 30 cm. Luas kolam antara 6-10 m2, cukup memadai.
Bagi yang memiliki uang cukup, dinding kolam bisa dilapis vinil yaitu bahan yang biasa untuk membuat bak fiberglass. Dengan lapisan vinil, kolam-kolam tersebut lebih terjamin kebersihannya dan efek dari semen bisa dihilangkan.

  • Persiapan Kolam
Pertama kali yang harus dipersiapkan untuk pemijahan adalah kolam. Kolam dikeringkan dibawah terik matahari. Pintu pemasukan dipasang saringan untuk mencegah telur yang mungkin hanyut.
Telur koi menempel (adesif) sifatnya. Biasanya koi akan bertelur dibawah tanaman atau bahan apa saja yang bisa dipakai untuk menempelkan telurnya. Oleh karena itu sediakan penempel telur yang memadai agar telur koi bisa selamat.
Penempel telur bisa menggunakan kakaban, yang dipakai untuk memijahkan ikan mas. Kakaban dibuat dari ijuk yang dijepit dengan bilah bambu dan dipaku. Kakaban yang baik terbuat dari ijuk yang panjang dan rata, panjang 120 cm lebar 40 cm. Jumlah kakaban yang diperlukan disesuaikan dengan besar induk betina, biasanya 4-6 buah untuk setiap 1 kg induk betina.
Agar bisa mengapung, kakaban disusun di atas sepotong bambu yang masih utuh. Diataskakaban diberi bilah bambu dan diikat agar kumpulan kakaban tidak tercerai-berai ketika pasangan induk memijah. Sebelum dipasang, kakaban dibersihkan, dicuci, dan dibilas agar terbebas dari lumpur.
Kakaban dipasang setelah kolam diisi air. Air selalu mengalir ke kolam pemijahan untuk merangasang pasangan koi yang akan memijah. Selain kakaban, tempat penempel telur bisa juga menggunakan tanaman air seperti Hydrilla yang disusun atau potongan tali rafia sebagai pengganti ijuk.

  • Seleksi Induk
Syarat utama induk adalah calon induk sudah matang kelamin dan matang tubuh. Matang kelamin artinya induk jantan sudah menghasilkan sperma dan induk betina sudah menghasilkan telur yang matang. Matang tubuh artinya, secara fisik mereka sudah siap menjadi induk-induk produktif.
Syarat lain fisiknya prima, tidak cacat. Sirip-siripnya lengkap, juga sisiknya. Gerakannya anggun, seimbang , tidak loyo. Umur jantan minimal 2 tahun, betina minimal 3 tahun. Betina lebih besar dibandingkan jantan, perutnya terlihat lebih besar dibandingkan punggung. Jantan sebaliknya, lebih langsing dan perutnya rata jika dilihat dari punggung. Sirip induk jantan siap kawin akan muncul bintik-bintik putih.
Seekor induk betina berpasangan dengan 2 atau 3 induk jantan. Jika seekor betina hanya diberi seekor jantan di kolam pemijahan dan takdisangka jantannya ngadat, gagallah pemijahan. Dengan menyediakan stok jantan lebih dari satu, kegagalan pemijahan bisa dihindari.
Disarankan untuk tidak menggunakan stok induk yang paling bagus, karena keturunannya biasanya jelek. Anak keturunannya belum tentu sebagus induknya. Yang dipijahkan sebaiknya koi biasa saja, tetapi masih memiliki sifat-sifat unggul, seperti warnanya pekat. Pada saat seleksi benih, nantinya bisa dipilh mana yang bagus dan mana yang diafkir.
  • Pelaksanaan Pemijahan
Induk dimasukkan sekitar pukul 16.00 dan akan mulai memijah tengah malam. Induk betina akan berenang mengelilingi kolam dengan diikuti induk jantan di belakangya. Makin lama gerakan mereka makin seru. Induk jantan menempelkan badannya ketika mengikuti induk betina. Pada puncaknya, induk betina akan mengeluarkan telurnya dengan sesekali meloncat ke udara. Aktifitas betina ini segera diikuti jantan dengan mengeluarkan cairan sperma.
Telur-telur yang terkena sperma akan menempel pada kakaban atau bahan penempel telur lainnya dan susah lepas. Juga ada sebagian telur uyang jatuh ke dasar kolam. Perkawinan selesai pada pagi hari. Induk segera dipisah dari telurnya. Jika terlambatm telur bisa habis dimakan induknya.
Ada dua cara untuk memisahkan induk dari telur yang dihasilkan.Pertama, dengan memindahkan induk dari kolam pemijahan dan tetap membiarkan telur menetas di kolam tersenur. Cara kedua dengan memindahkan telur ke kolam penetasan. Cara pertama lebih praktis karena lebih menghemat lahan (kolam).
Untuk mencegah agar tidak terserang jamur, telur-telur direndam dulu dalam larutan Malachyt green dengan konsentrasi 1/300.000 selama 15 menit sebelum ditaruh di kolam penetasan. Ketika akan merendam telur-telur ini, sebaiknya kakaban digoyang-goyangkan pada air agar kotoran yang mungkin menutupi telur bisa terlepas.
  • Pendederan

Telur yang sudah dibuahi akan menetas setelah 24-48 jam tergantung suhu. Selama penetasan, kepadatan telur adalah 1 kg per 5 liter air. Larva yang baru menetas belum memerlukan pakan selama 3-4 hari, karena masih mempunyai kantong kuning telur.
Menjelang kuning telur habis, perlu diberikan pakan alami berupa naupli artemia atau pakan alami lainnya yang seukuran. Kemudian secara bertahap dapat diberikan pakan buatan berupa butiran kering(pellet). Dalam 5 hari sesudahnya 1 juta larva memerlukan 7 kg artemia, atau sekitar 0,5-2 kg per hari. Pada tahap ini larva ditebar pada kepadatan 20-40 larva/liter. Untuk menghasilkan 1 juta fingerling memerlukan sekitar 25kg telur artemia. Sintasan selama 9 hari adalah 50-80%. Ikan yang seberat 10 mg dapat dijual seharga US$ 0,25 atau sekitar Rp. 2.500,-.
Larva yang berbobot 0,25 g diberikan pakan buatan (butiran) kering dan dapat didederkan ke kolam hingga ukuran fingerling (2 gram). Pendederan terbagi atas 2 tahap yaitu pendederan I selama 2 bulan pemeliharaan hingga larva mencapai ukuran fingerling (2-3 cm). Pendederan II dilakukan dalam kolam yang diolah untuk menumbuhkan pakan alami dan dilakukan seleksi dan penjarangan (mengurangi kepadatan). Penjarangan bertujuan untuk memberi ruang gerak yang cukup bagi ikan koi. Seleksi bertujuan untuk mendapatkan ikan Koi berkualitas baik.
Waktu yang diperlukan dari telur hingga mencapai ukuran fingerling (2 gram) adalah 6-8 minggu dengan nilai sintasan (SR) 55%. Sedangkan untuk mencapai ukuran 5-8 cm diperlukan waktu 4 bulan. Kualitas ikan koi (pola dan warna) bergantung dari tetuanya. Dari hasil seleksi ukuran fingerling, yang afkir mencapai 25-50%. Dari 1 juta telur dapat dihasilkan 225.000-338.000 ekor fingerling berkualitas baik (22–33 %).
 

4. Pewarnaan

Kualitas koi ditentukan oleh pola warna, kesesuaian jenis koi dan kejelasan warna. Pola warna yang simetris dengan batasan jelas antar warna menunjukkan kualitas yang baik.

Genotip menentukan jumlah dan jenis sel pigmen serta kromatofora. Kromatofora menghasilkan warna juga dipengaruhi otak ikan. Ikan pada wadah gelap cenderung berwarna gelap, begitu pula sebaliknya. Warna dapat berubah bila ikan mengalami tekanan (stres). Biasanya ikan yang tumbuh lambat mempunyai warna yang lebih baik daripada ikan yang tumbuh cepat karena pigmen bisa diubah dan digunakan untuk pertumbuhan tubuh. Seumur hidupnya, ikan koi dapat menyimpan dan menggunakan pigmen. Koi muda yang berwarna pucat apabila diberikan pakan berpigmen selama 6 minggu sebelum dipasarkan akan berwarna menarik. Intensitas warna tergantung dari jumlah pigmen dalam kromatofora. Pigmen dapat muncul dengan adanya karotenoid dalam pakan.

5. Pakan Ikan Koi

Koi adalah bottom feeder (pemakan di dasar) dan omnivora (pemakan segala). Meski demikian ia biasa makan apa saja yang bisa dimakan, seperti pucuk daun, atau berburu cacing di dasar sungai. Maka inilah guna dari sungut yang ada pada mulut ikan. Pakan buatan untuk pembesaran koi dapat diberikan dalam bentuk butiran (pellet). Sumber protein utama adalah formulasi kombinasi antara bahan nabati (misalnya tepung kedelai, tepung jagung, tepung gandum, tepung daun, dll) dan bahan hewani (seperti; tepung ikan, tepung kepala udang, tepung cumi,kekerangan dll) serta multivitamin dan mineral seperti Ca, Mg, Zn, Fe, Co sebagai pelengkap pakan.

Kualitas pakan sangat menentukan tampilan warna sebagai daya tarik ikan koi sendiri, sehingga banyak upaya telah dilakukan dengan menggunakan bahan pakan yang mengandung zat pigmen seperti karotin (warna jingga), rutin (kuning) dan astasantin (merah). Zat-zat tersebut terkandung pada tubuh hewan dan tumbuhan tertentu seperti wortel mengandung zat karotin; sedangkan ganggang, chlorella, kubis, cabai hijau mengandung rutin; spirulina, kepiting, udang mengandung astasantin. Para pembudidaya saat ini tidak perlu lagi menyiapkan pakan sendiri karena sudah tersedia di pasaran pakan koi yang sudah di formulasi sesuai dengan kebutuhan nutrisi dan zat untuk pembentukan warna ikan koi.

Pakan alami atau pakan hidup misalnya cacing darah, cacing
tanah, daphnia, cacing tubifex cocok diberikan pada benih koi (hingga bobot 50 g/ekor) karena lebih mudah dicerna oleh benih sesuai dengan kondisi sistem pencernaan, selain itu koi juga dapat memakan phitoplankton dalam kolam.

Jumlah pakan diberikan berdasarkan jumlah ikan (bobot biomassa) dalam kolam dengan kisaran kebutuhan 3-5 % per-hari, dengan frekuensi pemberian 2-3 kali per-hari hal ini juga disesuaikan dengan kondisi ikan dan media air pemeliharaannya.

Menurut pengalaman dan penelitian bertahun – tahun, ditemukanlan bahan – bahan aktif yang dapat ditambahkan untuk membuat warna koi lebih cemerlang. Koi yang dipelihara di kolam Lumpur ternyata memiliki kualitas warna yang lebih cemerlang dibandingkan dengan yang dipelihara di kolam tembok. Ternyata ikan koi tersebut banyak menyantap ganggang yang memang  tumbuh di Lumpur. Ganggang yang dimakan koi mengandung banyak zat karoten. Maka kalau anda ingin menambah warna ikan lebih cemerlang beri makan “krill”, paprika, dan daun marigold, semuanya dapat anda campurkan dalam makanannya. 

6. Pra Panen

Koi tumbuh sekitar 2 cm per bulan dan pada usia 60 tahun dapat mencapai panjang hingga 1 m. Bila ikan Koi telah mencapai ukuran pasar yaitu 20 cm dapat dipanen dan dilakukan seleksi akhir, dengan memisah-misahkan jenis, ukuran dan pola warna tubuhnya. Dari hasil seleksi ini, Koi yang terpilih dibesarkan di dalam bak atau kolam semen sambil menunggu harga pasar yang baik.

Dalam penampungan akhir ini, ikan dapat diperbaiki bentuknya, jika terlalu gemuk dibuat langsing atau yang terlalu kurus dibuat lebih gemuk. Pemeliharaan berikutnya diusahakan tidak terlalu padat, akan lebih baik jika dalam bak dilengkapi aerator sehingga kesegaran air terjamin dan dengan pemberian pakan yang baik dapat meningkatkan kualitas warna tubuh ikan Koi. 
 
MAu tau info menarik lainnya? Klik disni