Tampilkan postingan dengan label manajemen. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label manajemen. Tampilkan semua postingan

Senin, 27 Februari 2012

Mesti pintar cari tambahan dan mengatur keuangan

KIAT KOCEK

Mesti pintar cari tambahan dan mengatur keuangan

Mesti pintar cari tambahan dan mengatur keuangan JAKARTA. Kebutuhan hidup bulanan terpenuhi, tak punya cicilan utang, dan mempunyai alokasi dana untuk investasi, tentu menjadi dambaan sebagian besar orang. Untuk mewujudkan itu semua, jelas, pemasukan harus lebih gemuk dari hitung-hitungan pengeluaran. Bagi karyawan, baik swasta maupun pemerintah, kenaikan gaji menjadi jalan keluar yang diharapkan untuk memperbesar porsi pemasukan.
Perencana keuangan menyebut, idealnya kenaikan gaji setidaknya dua kali besaran inflasi tahun tersebut. Jadi jika prediksi inflasi tahun ini 4,5%, idealnya kenaikan gaji karyawan adalah 9%. Lantas apa yang harus dilakukan jika kenaikan gaji di bawah inflasi?
Jika perusahaan memang mentok tak bisa mengatrol kenaikan gaji sesuai inflasi, jangan buru-buru memutuskan pindah kerja. Masih ada pilihan lain: Anda mengatur ulang arus pemasukan dan pengeluaran. Pasalnya, mencari pekerjaan baru dengan harapan mendapatkan gaji lebih pun tak semudah membalikkan telapak tangan.
Evaluasi keuangan
Perencana keuangan dari One Consulting M. Andoko menyarankan agar Anda mengamankan keuangan dulu. Mau tak mau, Anda harus lebih mengencangkan ikat pinggang dan mengerem gaya hidup yang menguras finansial. “Pengeluaran itu kontrolnya ada pada diri kita sendiri,” katanya.
Pengeluaran yang bisa ditekan, misalnya, adalah biaya makan. Jika biasanya Anda membeli makan siang, tak ada salahnya, kini lebih sering membawa bekal sendiri.
Biaya transportasi juga bisa diperhitungkan untuk dikempiskan. “Kalau biasanya ke kantor naik mobil sendiri, sekarang bisa bareng dengan teman sehingga biaya bensin dan tol bisa diatur bersama,” kata Mike Rini Sutikno, perencana keuangan dari Mitra Rencana Edukasi.
Perencana keuangan dari TGRM Financial Planning Services Taufik Gumulya menjelaskan, rumus dasar pengelolaan keuangan keluarga yang sehat adalah cicilan utang tak lebih dari 30% dan besaran investasi 10% dari total penghasilan bulanan. Semakin kecil persentase cicilan utang dan semakin besar persentase investasi, tentu makin baik. Dengan mengetahui rumusan tersebut, Anda bisa mengukur sejauh mana tingkat kesehatan keuangan Anda.
Menambah penghasilan
Selain mengendalikan pengeluaran, para perencana keuangan juga menyarankan Anda mulai mencari sumber pendapatan baru di luar pendapatan utama. Berikut detail saran dari para perencana keuangan itu:
Melirik keranjang investasi
Sebaiknya, Anda mencari keranjang investasi untuk investasi jangka pendek saja atau sampai tiga tahun. Meski dari sisi return, biasanya, kalah jauh ketimbang keranjang investasi jangka menengah dan panjang, setidaknya, risikonya tidak besar dan relatif lebih likuid.
Anda tentu tak ingin duit yang Anda benamkan justru ajrut-ajrutan nilainya bukan? Padahal duit tersebut diharapkan bisa dicairkan sewaktu-waktu jika diperlukan untuk menambal penghasilan utama yang tak maksimal.
Pilihan keranjang investasi para perencana keuangan adalah reksadana pendapatan tetap, reksadana pasar uang, dan obligasi ritel. “Investasi tersebut masih bisa diandalkan untuk menghasilkan return di atas 7% atau di atas target inflasi 4,5%,” kata Andoko. Untuk besaran investasinya, Taufik tetap bilang 10% dari penghasilan.
Kerja tambahan
Mencari pekerjaan sampingan juga bisa menjadi alternatif Anda mencari pendapatan tambahan. Saran Andoko dan Mike, carilah pekerjaan tambahan yang sesuai dengan kegemaran. Tujuannya agar Anda tak terlampau tegang melakoninya. Maklum, dengan mencari pekerjaan tambahan, otomatis, Anda harus membagi konsentrasi lebih banyak lagi. Jangan sampai, gara-gara kerja tambahan, pekerjaan utama lalu dilakukan asal-asalan.
Misalnya, Anda hobi fotografi. Maka, tak ada salahnya Anda menawarkan jasa fotografi di waktu senggang, misalnya, saat akhir pekan. Atau, bagi Anda yang mempunyai gairah besar dalam pendidikan, mencari pekerjaan tambahan dengan memberikan kursus, les privat, hingga mengajukan diri menjadi pengajar tamu di sebuah instansi pendidikan pun bukan hal yang mustahil. Begitu pula, Anda yang hobi dengan komputer, bisa saja membuka jasa servis komputer.
Bisa dibilang, upaya untuk mencari kerja tambahan tersebut tak butuh modal besar. “Hanya memanfaatkan keahlian yang ada saja,” kata Mike.
Membuka usaha
Untuk Anda yang mau repot, membuka usaha bisa menjadi pilihan mencari nafkah tambahan. Namun, para perencana keuangan mengingatkan, risiko pilihan ini sangat besar. Apalagi bagi Anda yang baru pertama kali mencoba membuka usaha. “Sebanyak 90% pengusaha pemula mengalami kegagalan ketika membuka usahanya,” kata Taufik.
Indikator kegagalan usaha, menurut Taufik, yakni jika hingga enam bulan usaha tak kunjung mendatangkan untung. Atas dasar itulah, Taufik mengatakan, idealnya seorang pengusaha yang akan membuka usaha setidaknya memiliki tiga kali modal. Jadi ketika usaha gagal hingga bulan keenam, dia masih bisa meneruskan usaha hingga setahun ke depan.
Mengenai modal, para perencana keuangan menyarankan agar Anda mengutamakan pinjaman lunak, seperti dari keluarga atau teman. Jika tak memungkinkan, bisa saja mengambil pinjaman dari bank. “Tapi harus dihitung benar tentang kemampuan mencicil. Jangan sampai justru menggerus pemasukan utama bulanan,” wanti-wanti Mike.
Sementara untuk usaha yang dikembangkan, para perencana keuangan menyarankan agar Anda mempelajari benar usaha yang dipilih; termasuk mempelajari cara pemasaran yang jitu dan melihat potensi pengembangannya.
Kalau tak mau repot, membeli waralaba bisa jadi pilihan yang menyederhanakan kerepotan tersebut. Soalnya, pemilik waralaba biasanya sudah mempunyai penghitungan rinci tentang proyeksi pendapatan dan balik modal. “Tapi, tetap harus selektif saat memilih waralaba karena tak semua waralaba menjanjikan keuntungan seperti yang tertuang dalam perencanaan keuangan mereka,” kata Andoko.
Para perencana keuangan juga berpesan, Anda harus total mengelola usaha itu meski hanya usaha sampingan. Siapa tahu dengan keseriusan Anda, usaha tersebut justru menghasilkan pendapatan lebih besar dari pendapatan utama.
Menyewakan properti
Kalau kebetulan rumah Anda cukup besar atau Anda memiliki lebih dari satu rumah, menyewakan rumah bisa dilakukan. Bahkan, Taufik mengatakan, jika Anda mempunyai tabungan lebih yang bisa digunakan sebagai uang muka untuk membeli properti, membeli properti untuk disewakan juga bisa Anda pertimbangkan. Dengan catatan, setelah uang digunakan untuk membeli properti, masih ada dana cadangan lebih dalam di brankas.
Agar gampang dilirik penyewa, saran para perencana keuangan, pilihlah lokasi yang strategis. Jika berada di tempat yang strategis, kemungkinan besar, Anda bisa menyewakan dengan harga yang cukup tinggi. Potensi kenaikan harganya pun baik. “Tentu yang diharapkan uang sewa bisa menutup cicilan rumah dan menyisakan hasil untuk pendapatan tambahan,” kata Taufik.
Sekarang pilihan ada di tangan Anda. Mana sumber pendapatan tambahan yang akan Anda pilih?
#Pertimbangan finansial jika mencari kerja

Jika pada akhirnya Anda memutuskan untuk mencari pekerjaan baru, para perencana keuangan menyarankan agar Anda bisa melakukan negosiasi yang baik dari sisi finansial. Tujuannya tak lain adalah agar Anda mendapatkan gaji lebih besar daripada yang didapat sebelumnya sehingga keuangan Anda bisa lebih sehat.
Perencana keuangan dari Mitra Rencana Edukasi Mike Rini Sutikno menyarankan, besaran gaji yang sebaiknya Anda perjuangkan adalah 20% lebih tinggi dibandingkan gaji yang diterima sebelumnya. Tentu saja, Anda juga harus mencari informasi tentang potensi kenaikan gaji per tahun serta indikator apa saja yang menentukan kenaikan tersebut.
Perencana keuangan One Consulting M. Andoko mengingatkan, ketika menghitung peningkatan gaji, sebaiknya, Anda juga memasukkan bonus di luar gaji bulanan dan tunjangan hari raya (THR). Jadi, besaran gaji bulanan Anda adalah jumlah semua uang yang diterima dalam setahun dari perusahaan dibagi 12. “Soalnya ada perusahaan yang mungkin gajinya tak terlalu besar tapi sering memberikan bonus,” kata Andoko beralasan.
Di luar gaji, sejumlah fasilitas pun harus menjadi pertimbangan. Sebut saja tunjangan kesehatan, dana pensiun, serta uang makan dan transportasi. Semakin jauh jarak rumah Anda ke perusahaan yang baru, biaya transportasi akan semakin mahal. Artinya, bisa saja, Anda nombok. Oh, iya, pertimbangkan pula berapa lama waktu yang Anda perlukan untuk diangkat sebagai karyawan tetap.
Anda tentu tak mau berlama-lama menjadi karyawan magang dan menerima gaji tak sampai 100%. Sementara, ekspektasi Anda adalah mendapatkan gaji yang nilainya bisa memperkecil rasio cicilan utang dan memperbesar rasio investasi.

Sumber:
http://personalfinance.kontan.co.id/news/mesti-pintar-cari-tambahan-dan-mengatur-keuangan

Sabtu, 25 Februari 2012

Rombak Rapat Semua Staf Anda

Rombak Rapat Semua Staf Anda Views :248 Times PDF Cetak E-mail
Sabtu, 25 Februari 2012 13:13
CE-logoSaat jajaran eksekutif hendak menyampaikan pesan penting atau melibatkan pekerja, mereka mengadakan rapat di balai kota atau pertemuan akbar. Mengumpulkan setiap orang bersamaan dimaksudkan untuk menyampaikan pentingnya pesan dan mendapatkan umpan balik yang memperkaya gagasan dan ide Anda.

Namun, para pegawai sering menganggap pertemuan atau rapat semacam ini sangat tidak efektif dibandingkan rapat lainnya. Jangan menyerah untuk mengumpulkan semua staf bersamaan. Sampaikan pesan Anda seluas-luasnya dengan menjelaskan apa yang akan dibahas dalam rapat yang patut diperhatikan oleh semua orang.

Lupakan presentasi Powerpoint yang membosankan. Gantilah dengan gaya komunikasi yang lebih interaktif dan hangat. Buatlah rapat penuh dengan percakapan bermakna yang dilakukan secara dua arah dan melibatkan orang-orang dalam perusahaan Anda dalam sebuah diskusi.

Yang terakhir, jangan dominasi panggung. Tak peduli seberapa karismatis seorang pemimpin di hadapan anak buahnya, ia akan terdengar sangat membosankan jika tidak melibatkan audiens. Staf yang dipimpin sering menginginkan pemimpinnya untuk memberikan kesempatan pada mereka untuk mengeluarkan pendapat dalam hal kepemimpinan agar perspektif si pemimpin kembali segar dan jernih.

*) Diadaptasi dari "The Perils of the All-Employee Meeting" oleh Amy jen Su dan Muriel Maignan Wilkins

Sumber:
http://www.ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis/177-manajemen/14713-rombak-rapat-semua-staf-anda.html

Kamis, 23 Februari 2012

3 Trik Gairahkan Semangat dalam Rapat

Views :447 Times PDF Cetak E-mail
Kamis, 23 Februari 2012 13:12
Meeting_BusinessSemua orang tahu apa itu rapat: sebuah pertemuan yang melibatkan sejumlah pihak untuk mendiskusikan isu penting. Tetapi bisa kita temui dalam banyak rapat, hanya orang-orang tertentu yang menunjukkan antusiasme dalam mengikuti jalannya sebuah rapat. Orang lain hanya berdiam diri dan duduk mendengarkan sepanjang jalannya rapat. Opini yang mereka berikan, jika memang mereka berikan opini, juga tak terlalu didengar dan dianggap signifikan oleh penyelenggara dan pengambil keputusan dalam rapat.

Bila Anda sudah bosan dengan rapat semacam ini dalam perusahaan Anda, saatnya untuk mencoba 3 trik ini. Trik ini akan memungkinkan semua orang yang terlibat dalam rapat untuk memberikan kontribusi terbaik mereka dalam rapat.

Trik 1: Jangan mendominasi

Mendominasi tak hanya akan memberikan orang lain waktu yang lebih sedikit untuk berbicara tetapi juga menyampaikan anggapan bahwa hanya Anda dan ide-ide Anda saja yang penting. Persilakan setidaknya 3 orang peserta rapat untuk berbicara mengemukakan pemikirannya sebelum Anda kembali berbicara.

Langkah 2: Hargai ide yang diajukan

Ide yang diajukan bisa berupa saran, opini, kritik, dan sebagainya. Tunjukkanlah bahwa semua ide yang Anda terima memiliki arti penting dengan menyebutkan kembali poin-poin yang dikemukakan. Ucapkan terimakasih pada orang-orang yang biasanya segan mengemukakan komentarnya.

Langkah 3: Tanyakan secara langsung

Untuk dapatkan masukan darisemua orang yang ada dalam rapat, tanyakan pada mereka semua mengenai pendapat mereka. Jangan lakukan dengan nada yang penuh konfrontasi. Cobalah katakan,” Apakah Anda memiliki sesuatu untuk dikatakan?”

(Diadaptasi dari “Guide to Making Every Meeting Matter”)

Sumber:
http://www.ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis/177-manajemen/14670-3-trik-gairahkan-semangat-dalam-rapat.html

Rabu, 22 Februari 2012

Saat Pegawai Anda Tak Sadar dengan Aturan Lisan

Views :272 Times PDF Cetak E-mail
Rabu, 22 Februari 2012 15:21
pegawai1211Orang cenderung untuk berpikir bahwa norma-norma dalam tempat bekerja adalah norma yang tertulis dalam ketentuan perusahaan. Norma dan aturan ini mudah diketahui dan diketahui pelaksanaannya. Misalnya, semua pegawai harus sudah hadir di kantor pukul 9 pagi, tidak diperkenankan menanyakan pertanyaan pribadi kepada atasan, atau dilarang berpakaian terlalu santai saat bekerja di kantor.

Mengatur seseorang yang tidak mematuhi sebagian atau semua norma itu adalah sebuah tugas yang sukar terutama jika orang yang bersangkutan tak memahami hal itu dan kekurangpahamannya itu tercermin dalam manajemen Anda.

Sebelum Anda merasa stres karena terus bertanya mengapa pegawai Anda tak kunjung memahami aturan tak tertulis yang ada dalam perusahaan, cobalah untuk menggunakan 3 kiat berikut ini:

Kiat 1: Tetap bersikap terbuka

Sebagian aturan yang kita (selaku entrepreneur dan pemilik usaha) anggap sebagai aturan yang mutlak harus dipatuhi itu bisa jadi hanyalah sebagian dari selera pribadi kita sebagai seorang individu. Renungilah sejenak saat Anda membuat sebuah aturan atau kebijakan dalam perusahaan.

Terdapat batasan di mana Anda tidak bisa mengatur apa yang ingin dilakukan oleh seorang karyawan. Mereka adalah individu dengan kebebasan memilih dan berpikir. Jika kebijakan dan aturan Anda memang berkaitan dengan integritas dan prinsip perusahaan yang utama, sikap tegas tentu diperlukan.

Kiat 2: Jelaskan apa yang penting dalam perusahaan

Sulit dipahami bahwa jika seorang pegawai berpakaian santai, perusahaan Anda akan bangkrut atau gulung tikar. Jika pegawai harus tampil rapi dan sopan di hadapan pihak luar seperti pelanggan atau klien, Anda memang perlu menegurnya. Namun jangan sampai lupa untuk mengingatkan apa saja yang sebenarnya penting dan krusial bagi keberlangsungan perusahaan.

Kiat 3: Sampaikan ekspektasi atau harapan dengan jelas

Jangan berharap semua orang bisa memahami pikiran dan harapan Anda. Sampaikanlah hal itu dengan kalimat yang jelas dan tertata. Bersikap dan berbicaralah dengan lantang dan langsung menuju poin permasalahan saat menghadapi pegawai yang kurang paham dengan aturan yang harus dipatuhi dan mengapa aturan itu harus dilaksanakan.

*) Diadaptasi dari tulisan “What to Do with a Gen X that Doesn’t Understad Politics” dalam laman HBR Answer Exchange

Sumber:
http://www.ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis/177-manajemen/14647-saat-pegawai-anda-tak-sadar-dengan-aturan-lisan.html

Tetap Fokus dengan Gangguan


Views :301 Times PDF Cetak E-mail
Rabu, 22 Februari 2012 16:16
Sebagai seorang entrepreneur sekaligus pemimpin, tentu sangat penting untuk  menahan diri Anda dari melakukan hal-hal yang kurang berkontribusi bagi kemajuan usaha Anda. Misalnya, Anda berbicara terlalu panjang dan bertele-tele dalam sebuah rapat, mengerjakan pekerjaan karyawan yang kurang kompeten, dan sebagainya.

Entrepreneur harus mengetahui prioritas. Lakukan hal-hal yang penting dan singkirkan yang lain. Jika Anda merasa sebagai salah satu entrepreneur yang merasa memiliki masalah yang sama, apa yang Anda bisa lakukan untuk mengatasi ini?

Saran umum yang bisa dicoba ialah dengan memfokuskan pikiran dan tenaga pada masalah yang memang harus dihadapi. Akan tetapi kita sering menemui kenyataan bahwa semakin lama kita berkonsentrasi secara terus menerus pada satu atau beberapa permasalahan, semakin tinggi stres yang kita rasakan. Demikian juga beban yang dirasakan dalam pikiran. Terkadang terlalu fokus pada satu isu membuat kita tak bisa tidur nyenyak di malam hari, padahal tak seharusnya kehidupan kita dihabiskan untuk pecahkan satu masalah saja.

Karena itu, jika Anda merasa sulit untuk berkonsentrasi, jangan berusaha terlalu keras untuk menahan diri agar etap konsentrasi. Caranya? Cobalah temukan gangguan.

Gangguan sering dianggap sebagai biang keladi dari yang memperlambat kecepatan kita dalam menyelesaikan permasalahan. Namun jika digunakan dengan tepat dan sesuai, ia akan menjadi alat yang berguna untuk memfokuskan kembali pikiran Anda pada hal-hal yang produktif. Contohnya, agar Anda terganggu saat berbicara terlalu banyak dalam sebuah rapat, fokuskan pikiran Anda pada hal lain seperti menyimak. (Diadaptasi dari “How to Teach Yourself Restraint” oleh Peter Bregman)

Sumber:
http://www.ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis/177-manajemen/14648-tetap-fokus-dengan-gangguan.html

Selasa, 21 Februari 2012

Perkecil Risiko Transaksi Bisnis Dunia Maya

Pengelolaan
Perkecil Risiko Transaksi Bisnis Dunia Maya
Josephus Primus | Josephus Primus | Selasa, 21 Februari 2012 | 17:55 WIB


shutterstock
Meski sudah berintegrasi dengan bank sebagai sarana pembayaran, namun penjual juga harus paham tata cara transaksi online
KOMPAS.com — Data pada 2010 menunjukkan transaksi finansial di dunia maya di Indonesia berada di posisi 3,4 miliar dollar AS. Banyak kalangan percaya, angka ini akan terus meningkat. Pasalnya, di Tanah Air, jumlah pengguna internet makin menjulang.
Menurut informasi yang diterima pada Minggu lalu, total transaksi jual-beli di dunia maya di Indonesia akan meningkat 20 persen. Tantangannya kemudian, sebagaimana pandangan Chief Executive Officer PT Indonesia Payment Solution Ivan Sebastian, ada kebutuhan untuk meminimalisasi risiko kerugian. Pasalnya, transaksi jenis semacam ini membuat pembeli cuma bisa melihat gambar dan penjelasan spesifikasi barang. Sementara itu, penjual tidak bisa mengetahui iktikad baik atau buruk calon pembeli.
Berangkat dari sinilah, sejak beroperasi pada 3 Oktober 2011, Ivan menerangkan, pihaknya memperkenalkan sistem jual-beli dunia maya bernama Inapay kepada publik. Menurutnya, untuk dapat menikmati layanan Inapay, baik pembeli maupun penjual harus terlebih dahulu sepakat melakukan transaksi jual-beli dengan melakukan pembayaran proses itu melalui Inapay.

Secara teknis, tahapannya adalah sebagai berikut. Setelah terjadi kesepakatan transaksi antara pembeli dan penjual, pembeli mengirimkan uang pembayaran barang kepada Inapay dan mengonfirmasikannya melalui sistem Inapay. Kemudian, Inapay akan melakukan verifikasi bahwa dana sudah masuk di rekening Inapay. Selanjutnya, sistem Inapay akan mengonfirmasikan kepada penjual bahwa pembeli telah melakukan pembayaran.
Setelah itu, penjual mengirimkan barang kepada pembeli. Sekaligus, penjual mengonfirmasikan pengiriman barangnya kepada pembeli melalui sistem Inapay. Pengiriman barang (delivery) dilakukan oleh jasa pengiriman yang sistemnya bisa dilacak, seperti TIKI, Pos Indonesia, dan JNE. 
Jika telah menerima barang, maka pembeli mengonfirmasi penerimaan barang tersebut lewat sistem Inapay, dan selanjutnya Inapay akan melakukan pembayaran kepada penjual. Para pengguna bisa melihat lebih lengkap sistem ini di tautan https://inapay.com/index.php/procedure
Saat ini, sampai waktu yang belum ditentukan, baik penjual maupun pembeli tidak dikenakan biaya apa pun alias gratis dalam menggunakan layanan Inapay.

Sumber:
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2012/02/21/1755393/Perkecil.Risiko.Transaksi.Bisnis.Dunia.Maya

Jumat, 17 Februari 2012

4 Gaya Kepemimpinan yang Harus Dikuasai Entrepreneur

Views :643 Times PDF Cetak E-mail
Jumat, 17 Februari 2012 09:56
leader-akhlis-2Jika kita membicarakan tentang kepemimpinan, jumlah pegawai yang dimiliki bukanlah faktor yang terpenting.  Seorang pemimpin juga harus berani menyingkirkan mitos bahwa ia harus selalu memegang teguh satu gaya kepemimpinan tertentu, yang dianggap sudah sempurna untuk lingkungan perusahaan yang ia pimpin. Dalam sebuah situasi yang dinamis, sejumlah gaya kepemimpinan juga perlu diketahui dan dikuasai karena kemampuan untuk beradaptasi merupakan kunci utama terus bertahan.

Ada begitu banyak hal yang harus dipelajari dari sebuah gaya kepemimpinan dan bagaimana menggunakannya. Berikut merupakan 4 gaya kepemimpinan dasar yang patut diketahui dan diterapkan oleh seorang entrepreneur dalam usaha yang ia jalankan:

Direktif
Inilah salah satu gaya kepemimpinan paling klasik dan sering disebut sebagai “otokratik.” Seseorang yang menggunakan gaya kepemimpinan ini suka memberikan arahan atau instruksi mengenai apa yang harus dilakukan dan mengharapkan pegawainya untuk melaksanakannya sesuai dengan petunjuk yang ia berikan.

Partisipatif

Gaya kepemimpinan ini cenderung lebih demokratis. Seorang pemimpin dengan gaya kepemimpinan partisipatif suka mencari masukan dan saran dari pihak lain. Mereka juga tak segan untuk turun ke lapangan bersama-sama pegawai untuk menjalani dan memimpin proses pembuatan keputusan.

Laissez-faire

Kita bisa menemui prinsip laissez faire dalam mekanisme pasar bebas. Dan seperti pasar bebas, perusahaan yang dijalankan oleh pemimpin yang gaya kepemimpinannya didominasi prinsip laissez faire juga cenderung ‘lepas tangan’. Ia tidak banyak turut campur dalam proses pengambilan keputusan sehingga ruang bagi bawahnnya untuk melahirkan insiatif sendiri.

Adaptif

Inilah gaya kepemimpinan yang memperhitungkan konteks lingkungan kerja dan kepribadian setiap individu yang dipimpin.

Saat kita amat tertekan oleh tenggat waktu kita sering berperilaku di luar kebiasaan dan watak kita yang sebenarnya. Pernahkah Anda berada dalam situasi seperti itu dan ada orang yang mendatangi Anda dengan membawa masalah atau ide yang pada dasarnya tidak memiliki hubungan dengan prioritas yang sedang Anda kejar?

Banyak dari kita yang bersikap kasar dalam merespon isu yang dikemukakan tersebut, yang akhirnya menyebabkan ketersinggungan dan syok dari pihak yang mengusulkan. Inilah kesalahan dalam memimpin. Situasi seperti ini tidak sesuai dengan respon yang Anda berikan pada keadaan biasanya. Dengan menempatkan konteks yang berhubungan dengan situasi dan individu yang Anda tengah ahdapi juga sangat penting. Berikut ialah beberapa gambaran yang patut Anda telaah.

Konteks 1:

Seorang pegawai baru yang baru saja mulai bekerja. Kita mesti pahami bahwa individu ini adalah orang baru dalam industri yang Anda tekuni dan ia belum memiliki banyak pengalaman. Gaya kepemimpinan yang paling sesuai untuk diterapkan dalam kasus ini ialah gaya direktif. Mereka ini membutuhkan banyak arahan sehingga bisa belajar menemukan jalannya.

Konteks 2:

Sebuah masalah muncul dan harus diatasi sesegera mungkin. Seorang individu ialah bawahan yang sudah bekerja cukup lama, mereka sudah menguasai dasar-dasar pekerjaannya tetapi masih mempelajari atmosfernya. Pendekatan yang sesuai ialah gaya kepemimpinan partisipatif. Dengan demikian, Anda sebagai pemimpin bisa membuat orang ini berpartisipasi dalam pemecahan masalah berdasarkan pengetahuan yang mereka miliki dan memberikan peluang bagi Anda untuk melihat seberapa baik mereka berkembang.

Konteks 3:

Sebuah peluang penjualan besar datang menghampiri. Seorang individu bekerja sebagai tenaga penjualan yang paling berpengalaman dalam perusahaan Anda. Ia berhasil meraih penjualan besar. Pendekatan kepemimpinan yang paling sesuai bisa jadi ialah laissez faire. Anda tak perlu mengawasi apalagi memberikan instruksi kepadanya karena justru bisa kontraproduktif.

Konteks 4:

Contoh terakhir ini mungkin hanya untuk menekankan pesan. Bila individu yang sama berpengalamannya berada dalam posisi Anda dan Anda menyaksikan gedung yang Anda tempati tengah dilanda kebakaran, tentu Anda tidak akan berkata dengan santai bawah gedung sedang kebakaran. Konteks akan membimbing Anda untuk menggunakan pendekatan direktif untuk memberikan instruksi keluar dari gedung secepat mungkin.

Maka dari itu, pendekatan kita harus disesuaikan dalam setiap konteks, karena setiap konteks itu unik. Dan individu yang bekerja bersama kita juga memiliki peran penting dalam mengembangkan dan memimpin sekelompok staf. (*/Inc.com)

Sumber:
http://www.ciputraentrepreneurship.com/index.php/tips-bisnis/177-manajemen/14477-4-gaya-kepemimpinan-yang-harus-dikuasai-entrpreneur.html

Selasa, 31 Januari 2012

5 Cara Tingkatkan Kreatifitas Tim

Views :191 Times PDF Cetak E-mail
Selasa, 31 Januari 2012 14:12
teamldr0112Kadang-kadang mudah untuk melupakan apa yang benar-benar memotivasi orang. Saat Anda memimpin sebuah bisnis atau sebuah proyek, penting untuk membina suatu lingkungan di mana orang diberdayakan untuk membuat dan merasakan kepuasan berprestasi. Dengan hal itu tentunya bisnis dan proyek Anda akan berjalan lancar. Berikut lima cara yang dapat diterapkan untuk meningkatkan kreatifitas tim:

1. Manajemen kolaboratif

Melibatkan tim dan stakeholder dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan sangat penting untuk keberhasilan manajemen. Saya tidak menganjurkan anarki atau kurangnya kepemimpinan, tetapi saya menyarankan bahwa mereka yang terdekat dengan pekerjaan mungkin tahu yang terbaik dan harus diundang untuk berkolaborasi bagaimana hal itu dilakukan.

2. Adaptasi

Proyek secara tim dan individu selalu berbeda. Manajer yang sukses mampu beradaptasi dan mengatasi tantangan proyek baru ini. Sebuah pendekatan yang erat antara proyek-manajemen adalah metode yang sangat efektif untuk mengelola pekerjaan berbasis proyek.

3. Akal

Ini berarti kreativitas dan sesekali berpikir dengan metode out-of-the-box untuk memecahkan masalah bersama.

4. Ketrampilan komunikasi

Hal ini penting bahwa Anda dapat berkomunikasi secara efektif dengan para stakeholder, tim proyek, dan rekan-rekan. Jika Anda tidak dapat menyesuaikan gaya komunikasi mereka ke audiens yang tepat, keberhasilan akan sulit dipahami.

5. Fleksibilitas

Tidak peduli seberapa baik proyek direncanakan, akan selalu ada sesuatu atau seseorang untuk melempar masalah ke dalam bekerja. Fleksibilitas adalah asal-usul pemikiran kreatif, yang penting untuk keberhasilan proyek.

*) Ty Kiisel, Manager of Social Outreach, Orem, Utah

Sumber:
http://ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis/177-manajemen/14788-5-cara-tingkatkan-kreatifitas-tim.html