Tampilkan postingan dengan label memulai bisnis. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label memulai bisnis. Tampilkan semua postingan

Selasa, 28 Februari 2012

4 Macam Peluang Bisnis

Views :422 Times PDF Cetak E-mail
Selasa, 28 Februari 2012 13:05
Opportunity-EntMungkin jika Anda berpikir kembali jelaslah bahwa para entrepreneur adalah orang-orang yang selalu penuh rasa optimistis. Saat orang lain dihadapkan pada masalah, para entrepreneur justru menemukan sebuah peluang untuk mendirikan sebuah bisnis yang menguntungkan. Dengan hanya mengubah sudut pandang kita menjadi lebih positif dan optimistis saat menghadapi krisis atau masalah, kita bisa menjadi seorang entrepreneur yang hebat. Bagi Anda yang hendak mengasah intuisi untuk mengenali peluang emas dalam berbisnis, kenalilah 4 macam peluang bisnis berikut ini:

1. Masalah

Bisakah Anda mendirikan suatu bisnis yang memberikan sebuah solusi efektif atas permasalahan nyata yang dihadapi oleh diri Anda sendiri dan orang lain.

2. Perubahan

Perubahan apapun yang sedang terjadi dalam masyarakat patut untuk diketahui. Perbarui pengetahuan kita tentang lingkungan sekitar dan dunia dengan membaca, mendengar dan mengamati sebanyak-banyaknya. Perubahan apapun, dalam aspek apapun, bisa menjadi sebuah peluang bisnis yang menggiurkan jika mampu mengelola.

3. Penemuan

Jika Anda seorang yang mampu menghasilkan sebuah penemuan baru, Anda patut berbangga karena Anda memiliki kelebihan dibandingkan yang belum/ tidak mampu menghasilkan penemuan baru. Namun bagi yang belum/ tidak bisa merancang penemuan baru, Anda pun bisa memanfaatkan cara-cara kreatif dan inovatif untuk menjual dan memasarkan penemuan baru yang dihasilkan oleh pihak lain. Bahkan akan sangat bagus jika Anda mampu menjadi seseorang yang kali pertama memperkenalkan penemuan baru ke dalam wilayah, masyarakat, atau negara Anda. Setiap perkembangan terutama yang berkaitan dengan teknologi bisa melahirkan sejumlah peluang bisnis baru yang tak terpikirkan sebelumnya.

4. Persaingan

Persaingan tidak hanya bisa disingkirkan dengan produk baru tetapi juga dengan menggunakan sebuah strategi bisnis yang efektif untuk menjual produk atau jasa yang sudah ada. Amati lingkungan  sekitar Anda. Selalu cari kelemahan dari bisnis yang sudah dijalankan orang lain. Kemudian jadikan itu sebagai selling point dari bisnis Anda kelak. Misalnya jika Anda hendak mendirikan sebuah bisnis jasa pengiriman barang, Anda bisa amati apakah ada bisnis serupa di sekitar Anda. Jika ada, amati kelemahan bisnis mereka. Contohnya bila waktu pengiriman yang dijanjikan ternyata tidak secepat yang dijanjikan, maka Anda harus bisa memenuhi ekspektasi konsumen dengan mengirimkan barang dalam waktu yang lebih singkat.

Sumber:
http://ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis/47-memulai-bisnis/14796-4-macam-peluang-bisnis.html

Minggu, 26 Februari 2012

Langkah Awal Berbisnis yang Baik


Views :495 Times PDF Cetak E-mail
Minggu, 26 Februari 2012 10:36
bisnis_act0212Untuk memulai berbisnis sendiri diperlukan suatu keyakinan yang tinggi. Tak jarang, hal ini akan mengintimidasi seseorang. Berikut adalah empat langkah yang perlu diperhatikan untuk memastikan debut bisnis Anda berhasil.

Kenalilah pasar Anda

Riset, riset, dan riset. Riset tentang pasar Anda, riset tentang kompetitor Anda, dan cari tahu berapa harga yang mereka pasarkan untuk produk atau jasa mereka. "Jangan lupa untuk mencoba berbincang dengan target utama Anda," saran Ellen Parlapiano, pendiri mompreneursonline.com seperti dikutip dari Kompas Female. Cari tahu apakah mereka akan tertarik dengan apa yang Anda jual, dan apakan mereka bersedia mengeluarkan uang untuk apa yang Anda tawarkan.

Rencanakan kesuksesan Anda

Untuk mendapatkan persetujuan pinjaman dari bank, Anda akan perlu perencanaan bisnis atau setidaknya datang dengan tujuan dan misi perusahaan. Pastikan Anda sudah tahu apa yang ingin Anda raih dalam beberapa tahun ke depan dan bagaimana cara yang akan Anda raih.

Bermain dengan aturan

Anda tentu tak mau harus menutup perusahaan Anda tiba-tiba karena tersandung masalah perizinan, kan? Nah, karena itu, pahamilah bahwa dalam segala hal, akan ada aturan yang memikat. Mulai dari izin pendirian lembaga bisnis, hingga izin memasang iklan. Contoh lain, bahwa Anda akan butuh sertifikat jika ingin membuka sebuah lembaga jasa, misal, sebuah klinik.

Sebarkan beritanya

Anda harus jeli melihat kemungkinan pemasaran. Misal, jika pasar Anda adalah kalangan ibu-ibu, maka Anda saat ini pasti sudah tahu bahwa makin banyak ibu-ibu yang memperluas pergaulan mereka lewat internet. Anda bisa merengkuh kenyataan ibu-ibu itu senang bersosialisasi. Bahwa mereka senang menyampaikan kabar-kabar bagus (dan buruk). Cobalah untuk berinvestasi lewat iklan di sekitar tempat ibu-ibu sering berkumpul, atau membagi sampel. Atau dengan beriklan lewat milis-milis yang anggotanya ibu-ibu.

Anda bisa menggunakan platform tersebut untuk membangun komunitas pasar Anda dengan terus menginformasikan kepada mereka berita-berita terbaru dari produk atau jasa Anda, sekaligus meriset akan kebutuhan dan keinginan mereka.

Sumber:
http://ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis/47-memulai-bisnis/14747-langkah-awal-berbisnis-yang-baik.html

Jumat, 24 Februari 2012

Trik dan Strategi Jadi Pengusaha Sukses

Views :598 Times PDF Cetak E-mail
Jumat, 24 Februari 2012 10:14
peng_suk0212Ingin bisa berdikari dan memulai usaha sendiri? Harus diingat bahwa memulai usaha sendiri butuh kerja keras dan bisa jadi akan memerlukan waktu lama hingga akhirnya ada pemasukan. Perlu strategi yang jitu agar upaya bisnis Anda tersebut berhasil, juga meminimalisir kegagalan. Berikut adalah strategi-strategi yang dikumpulkan oleh Renee Martin, penulis The Risk Takers: 16 Women and Men Share Their Entrepreneurial Strategies for Success dari para pengusaha-pengusaha yang berhasil.

1. Mencari pasar khusus yang belum tergarap
Identifikasikan sebuah pangsa pasar khusus (niche market) yang kebutuhan utamanya belum terpenuhi oleh kompetitor. Bangun sebuah spesialisasi yang Anda tahu merupakan keunggulan dari perusahaan Anda. Ingatlah, bahwa bahkan sebuah perusahaan besar dan bertaraf internasional pun tak bisa memuaskan semua orang. Banyak pasar khusus yang seringkali tak tergarap karena dianggap terlalu kecil.

2. Peka terhadap tren terbaru berani memulai
Carilah kebutuhan dan keinginan terbaru dari para konsumen yang tumbuh dari perubahan tren di segi kultural, ekonomi, teknologi yang menjadi sinyal kesempatan pasar baru. Bertindaklah dengan cepat, jangan menunda terlalu lama.

3. Lakukan!
Berhenti membuat alasan-alasan. Waktu paling "sempurna" untuk meluncurkan bisnis takkan pernah bisa diprediksi secara tepat dan pasti. Jangan biarkan para bakal calon kompetitor mencuri start dari bisnis yang sebenarnya bisa Anda mulai terlebih dulu. Mulailah bergerak. Ciptakan gol-gol pendek dan deadline yang membawa Anda lebih dekat untuk membuka lahan bisnis baru.

4. Hindari kata-kata yang mematahkan semangat
Abaikan orang-orang yang berkata "Itu tak akan berhasil" atau "Tak akan bisa berhasil kalau kamu melakukannya dengan cara itu". Sesekali, menjauh dari anggapan yang menurunkan semangat dan aturan baku bisa membantu Anda untuk meraih kesuksesan. Perhatikan dan pelajari cara para pebisnis yang sukses di bidang mereka dengan pandangan yang kritis. Pelajari cara mereka bekerja dan program yang mereka lakukan. Ajukan pertanyaan-pertanyaan "bagaimana jika" di dalam pikiran Anda.

5. Eksplorasikan kelemahan kompetitor
Ambil pandangan kritis terhadap kompetisi Anda dari perspektif konsumen. Dengarkan baik-baik akan kebutuhan dan komplain dari konsumen prospektif saat melakukan telepon sales. Hal ini akan membantu mengidentifikasi kekurangan dan kelemahan kompetitor. Carilah cara untuk menutup kekurangan dari servis dan produk Anda sendiri, lalu perbaiki hal tersebut.

6. Isi kekosongan

Pusatkan pandangan Anda di area yang lupa ditutupi oleh kompetitor Anda. Pelajari bagaimana mengantisipasi area baru yang bisa Anda isi dengan servis atau bisa memposisikan bisnis Anda lebih cepat dari kompetitor Anda.

7. Tenar dengan dana minim
Pikirkan cara bagaimana agar lebih dikenal dengan dana seminim mungkin. Jangan terlalu menutup diri, jadilah kreatif, beranikan diri untuk makin dikenal banyak orang (tapi untuk alasan yang baik). Tukar ide dengan orang-orang terdekat Anda.

8. Percaya kemampuan diri
Bangun dan belajar untuk menggunakan kekuatan intuisi Anda. Dengarkan hati Anda. Akan ada saat-saat Anda harus memilih bermain aman atau justru bermain nekat untuk menghadapi tantangan bisnis. Orang-orang sekitar Anda juga memberi masukan yang beragam, sehingga yang bisa Anda percayai hanyalah diri dan hati Anda.

9. Jangan biarkan kesulitan atau kegagalan mengalahkan Anda
Jangan biarkan batasan yang diciptakan oleh orang lain atau keadaan yang menjepit membuat Anda lemah. Banyak wirausahawan yang menutup usaha mereka karena tidak percaya pada diri sendiri. Sebagai wirausahawan, Anda akan menghadapi masa-masa penuh stres yang akan menguji kepercayaan Anda. Ingatlah, bahwa alat untuk mengusir kegundahan itu adalah kegigihan dan daya lenting. Percayalah pada konsep bisnis Anda dan komitmen diri untuk melihat bisnis ini sukses.

10. Jangan berhenti berinovasi
Secara berkelanjutan, carilah cara-cara baru untuk memperkenalkan produk-produk baru dan servis untuk konsumen langganan Anda dan pasar baru yang Anda temui. Berpuas diri adalah hal yang bisa membahayakan perusahaan Anda. Sesuaikan bisnis Anda dengan tren pasar.

Sumber:
http://ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis/47-memulai-bisnis/14689-trik-dan-strategi-jadi-pengusaha-sukses.html

Kamis, 23 Februari 2012

Hindari 3 Hal ini di Hari Pertama Menjadi Entrepreneur


Views :614 Times PDF Cetak E-mail
Kamis, 23 Februari 2012 09:17
business-communityBekerja sebagai seorang karyawan akan sangat berbeda dari bekerja sebagai seorang entrepreneur. Bagi banyak orang, ini adalah sebuah tantangan dan membutuhkan kemampuan beradaptasi yang baik dan waktu yang relatif lama.

Bagi Anda yang hendak menjalani karir sebagai entrepreneur, tentunya Anda merasa antusias, gugup di hari pertama Anda memutuskan menjadi entrepreneur. Berikut adalah 3 hal yang sebaiknya Anda hindari saat menjalani hari pertama sebagai seorang entrepreneur:

Melupakan orangMayoritas orang memulai bisnisnya dengan tujuan ingin mencapai keberhasilan. Begitu ambisiusnya mereka, sehingga entrepreneur-entrepreneur baru itu melupakan orang-orang di sekitar mereka.

Jangan lupakan orang-orang di sekitar Anda. Kenalilah mereka dengan baik sehingga Anda bisa mengetahui siapa yang Anda akan butuhkan untuk membantu Anda mencapai keberhasilan dan berfokus pada terbangunnya hubungan interpersonal yang konstruktif dan produktif dengan orang-orang tersebut.

Enggan mendengarkan orang lain

Mungkin Anda merasa sangat antusias dan bersemangat untuk memperkenalkan diri sendiri kepada sebanyak mungkin orang untuk membangun jaringan bisnis yang kuat. Anda juga sangat antusias mengemukakan semua rencana bisnis Anda. Anda begitu sibuk memikirkan rencana diri sendiri dan bisnis Anda sampai Anda tak memiliki waktu sedikit pun untuk mendengarkan pendapat dan pemikiran orang lain. Contohnya sederhana saja, jika Anda menemukan diri Anda mendominasi hampir sepanjang pembicaraan atau diskusi dengan sekelompok orang, bisa dipastikan Anda terlalu fokus pada diri sendiri.

Seimbangkanlah kemampuan presentasi Anda dengan kemampuan Anda untuk mendengar orang di sekitar Anda. Berikan kesempatan orang lain untuk mengutarakan pendapat, business plan, atau apapun itu. Jarang entrepreneur yang menganggap ini adalah sesuatu yang harus dilakukan, padahal jika Anda cermat dalam mendengar orang lain, tak tertutup kemungkinan Anda bisa menimba ilmu dan wawasan yang lebih luas dari mereka.

Menggunakan irama kerja lama

Seorang yang bekerja sebagai karyawan atau pekerja lepas sebelumnya, tentu akan mengalami goncangan saat harus menjalani karir sebagai seorang entrepreneur. Salah satunya yang paling banyak dijumpai ialah entrepreneur baru yang masih bekerja dengan gaya karyawan atau pekerja freelance.

Anda memang masih harus bekerja keras (bahkan lebih keras dari karyawan atau pekerja lepas), tetapi fokus dan jenis pekerjaan yang harus dipikul seorang entrepreneur itu berbeda. Entrepreneur memiliki visi dan misi yang lebih kompleks dalam bekerja, tak cuma mencetak untung finansial.

Pahamilah secara bertahap dinamika kehidupan seorang entrepreneur dengan melihat bagaimana entrepreneur berpengalaman menjalani hari-harinya dan bagaimana mereka meneguhkan otoritas sebagai entrepreneur dalam bisnis yang ia jalankan dan/ atau miliki.

*) Diadaptasi dari “Get Ready for Your Next Assignment” oleh Katie Smith Milway dkk.

Sumber:
http://www.ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis/47-memulai-bisnis/14655-hindari-3-hal-ini-di-hari-pertama-menjadi-entrepreneur.html

Ingin Raup Laba Sambil Berbuat Baik? Mulai Dari Yang Kecil

Views :554 Times PDF Cetak E-mail
Kamis, 23 Februari 2012 16:28
Dalam dua dekade terakhir ini, banyak korporasi besar di dunia mengalami kesulitan saat ingin membersihkan reputasi mereka yang negatif di mata konsumen dunia. Sebut saja Apple karena telah menggunakan logam hasil sengketa berdarah di Afrika, atau BP Oil yang menumpahkan minyak di Teluk Meksiko beberapa waktu lalu. Pernahkah Anda bayangkan berapa banyak uang, waktu dan tenaga serta pikiran yang harus dicurahkan untuk memulihkan semua itu seperti sedia kala? Dan meskipun reputasi bisa diperbaiki, cap sebagai perusahaan polutan, pengeksploitasi, dan raksasa kapitalis yang rakus tak akan demikian mudahnya sirna dari catatan sejarah dunia.


Namun masih banyak yang harus dilakukan untuk membuat perbuatan baik diterima sebagai norma umum dalam  dunia bisnis modern. Bagaimana Anda bisa membantu perusahaan baru Anda mencapai tahapan tersebut? Cobalah sejumlah langkah awal berikut ini.

Mintalah orang untuk berpikir tentang dasar piramida

Terdapat miliaran konsumen yang belum terlayani di muka bumi ini. Doronglah staf perusahaan Anda untuk mempelajari lebih mendalam tentang konsumen-konusmen yang ‘lapar’ ini dan pikirkan tentang cara-cara perusahaan Anda bisa melayani mereka.


Didiklah tim Anda

Kirimkanlah artikel dan buatlah situs web, undanglah pembicara dan narasumber, dan memulai diskusi tentang bagaimana perusahaan Anda bisa berkontribusi dan mengambil utnung dari perubahan sosial tersebut.

Lakukan audit yang berkelanjutan

Yang satu ini tidak perlu dilaksanakan dalam seluruh bagian perusahaan. Fokuslah pada bagaimana unit Anda bisa mengurangi sampah dan meningkatkan keberlanjutan perusahaan. Bisakah Anda memangkas penggunaan peralatan atau membuat ongkos perjalanan bisnis menjadi jauh lebih hemat dan efisien?

Sumber:
http://www.ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis/47-memulai-bisnis/14677-ingin-raup-laba-sambil-berbuat-baik-mulai-dari-yang-kecil.html

Rabu, 22 Februari 2012

Memulai Bisnis dengan Kocek Mepet

Views :451 Times PDF Cetak E-mail
Rabu, 22 Februari 2012 13:24
start_biz0212Modal bisnis memang tidak selalu identik dengan uang. Walau modal materi pas-pasan namun dengan niat yang kuat pasti bisnis akan terus tumbuh. Aidil Akbar Madjid, seorang perencana keuangan mengatakan ada beberapa hal yang menjadi perhatian saat ingin mulai berbisnis dengan kocek mepet:

1. Kesehatan keuangan pribadi Jika keuangan pribadi tidak sehat maka hal tersebut bisa berpengaruh pada keuangan bisnis dan sebaliknya untuk bisnis perlu dibuat rencana bisnis yang jelas agar ada gambaran modal yang dibutuhkan, biaya, perkiraan profit, dll sehingga bisa dilakukan persiapan jika terjadi hal yang tidak sesuai prediksi.

2. Pikirkan sumber dari modal usaha
Untuk modal usaha perlu ditentukan sumbernya jika berasal dari hutang maka perlu dipikirkan batas hutang yang bisa diambil dan jumlah cicilan yang bisa dibayar tiap bulannya, jangan sampai membahayakan aset yang sudah dimiliki atau cashflow Anda dan keluarga.

3. Jangan buru-buru

Bisnis saat ini banyak jenisnya sehingga jangan terlalu terburu-buru juga dalam memulai bisnis tanpa mencari sejumlah informasi penting, yang akhirnya akan disesali dikemudian hari atau bisnis ditinggalkan begitu saja setelah banyak dana keluar.

4. Berpartner dengan jelas

Saat kita ingin bekerja sama dengan orang lain untuk meringankan beban modal, maka semua kesepakatan harus dibuat secara jelas dan kuat secara hukum. Sehingga jika ada hal-hal tertentu yang terjadi disepanjang proses bisnis masing-masing pihak bisa mengacu pada aturan-aturan/pasal-pasal yang sudah disepakati bersama. (*/Detik Finance)

Sumber:
http://ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis/47-memulai-bisnis/14639-memulai-bisnis-dengan-kocek-mepet.html

Selasa, 21 Februari 2012

Jangan Tunda Berbisnis karena Pajak dan Regulasi

Views :337 Times PDF Cetak E-mail
Selasa, 21 Februari 2012 11:21
guy0212Sebuah pernyataan menarik dilontarkan oleh seorang entrepreneur sekaligus venture capitalist dari AS, Guy Kawasaki beberapa waktu lalu dalam akun Google Plus-nya. Ia memberikan komentar tajam atas pernyataan seorang anggota Partai Republik yang mengatakan bahwa penyebab para calon entrepreneur tidak memulai berbisnis ialah adanya kendala aturan dan birokrasi yang terlalu banyak dan rumit serta pajak usaha yang tinggi.

Komentar Guy seolah ingin menampik opini tersebut. Ia berargumen, “I've never met an entrepreneur say that she would start a company if it weren't for either of these two factors. In fact, if someone said that to me, I'd respond, "Then you're not an entrepreneur, so stay on the porch."”
Seorang entrepreneur sejati, menurut Guy, akan mendirikan bisnisnya terlepas dari kedua faktor yang disebutkan anggota Partai Republik tadi. Bahkan ini bisa dijadikan sebagai pembeda antara mereka yang berjiwa entrepreneur dan mereka yang hanya berpura-pura antusias menjadi entrepreneur. Jika seseorang menggunakan salah satu atau kedua alasan tadi (pajak dan regulasi) sebagai alasan utama menunda berbisnis, kemungkinan besar orang itu tidak atau kurang memiliki semangat dan jiwa entrepreneurship dalam diri mereka.

Guy menambahkan bahwa jika seseorang yang tidak memiliki jiwa entrepreneur menyaksikan keadaan yang penuh kelesuan atau krisis, mereka akan berkata, “Terlalu sulit untuk menaikkan angka penjualan. Akan sulit pula untuk mengumpulkan modal.”

Saat keadaan membaik dan bahkan mencapai puncak, mereka masih akan menunda dengan alasan terlalu banyak pesaing yang menggarap ceruk yang mereka minati.

Jika Anda seorang entrepreneur sejati, tak ada yang bisa menghalangi Anda untuk mendirikan bisnis, ujar Guy. Entrepreneur sejati tetap mendirikan bisnisnya di masa lesu atau cerah.

“Some things need to be believed to be seen,”
Guy meyakinkan. Jika Anda datang ke Lembah Silikon dan memberitahu orang bahwa Anda tidak bisa berhasil karena peraturan dan pajak yang mempersulit atau memberatkan, bersiaplah untuk ditertawakan. Nah!

Sumber:
http://www.ciputraentrepreneurship.com/index.php/tips-bisnis/47-memulai-bisnis/14605-jangan-tunda-berbisnis-karena-pajak-dan-regulasi.html

Senin, 20 Februari 2012

Berani Mencoba, Kiat Menjalankan Bisnis

Berani Mencoba, Kiat Menjalankan Bisnis
Christina Andhika Setyanti | Dini | Senin, 20 Februari 2012 | 17:17 WIB

Sonia Eryka Isabella berbisnis dengan modal keberanian dan pantang menyerah.

KOMPAS.com - Berangkat dari menulis soal fashion dan memamerkan foto-foto bergambar busana rancangannya di soniaeryka.blogspot.com, Sonia Eryka Isabella lalu menambah aktivitasnya dengan menjadi pengusaha fashion online. Sonia memiliki beberapa tips untuk Anda yang ingin menjalankan usaha:

1. Temukan minat usaha. Ketika memutuskan untuk berwirausaha, sebisa mungkin pilih bidang usaha yang disukai. "Bekerja dalam bidang yang disukai akan menimbulkan passion sendiri untuk bisa berusaha keras mendapatkan kesuksesan," tambahnya. Jika Anda memiliki bakat dan minat yang berbeda, jangan memaksakan diri berbisnis di bidang yang tak dikuasai dan disukai karena akan menimbulkan tekanan pada diri sendiri.

Sonia mengakui, ketika memilih fashion sebagai bidang usaha, ia selalu berjuang dengan maksimal untuk mencari tren-tren terbaru, inspirasi, serta kreativitas, agar selalu menghasilkan karya yang unik dan berbeda.

2. Jangan takut mencoba. Bisnis merupakan bidang baru bagi perempuan berusia 18 tahun ini, namun hal ini tak menyurutkan niatnya untuk mencoba peruntungan menjalankan bisnis online. "Jika sudah takut mencoba, maka kita tidak akan pernah tahu dan merasakan hal-hal baru," ungkapnya.

Tantangan dalam hidup untuk berani mencoba hal-hal baru bisa membantu kita untuk lebih bersemangat menjalani hidup, serta menemukan cara kita sendiri untuk lebih kreatif dan sukses.

3. Jangan mudah putus asa
. Tantangan dalan hidup seharusnya disikapi dengan keberanian dan sifat tak mudah menyerah. Tak ada cara yang instan untuk mendapatkan kesuksesan; dibutuhkan pengorbanan serta usaha yang keras. Namun, kedua hal ini tidak akan menjamin kesuksesan, jika masih memiliki sifat mudah menyerah ketika gagal ataupun berhenti di tengah jalan.

Sonia menyadari bahwa dalam setiap kesulitan pasti ada jalan keluar yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut, asalkan tak mudah menyerah dengan keadaan.

Sumber:
http://female.kompas.com/read/2012/02/20/17175123/Berani.Mencoba.Kiat.Menjalankan.Bisnis

Minggu, 19 Februari 2012

5 Pertimbangan Sebelum Berbisnis Rumahan

Views :428 Times PDF Cetak E-mail
Minggu, 19 Februari 2012 07:08
home-business112Usaha rumahan selalu membuat kita tergelitik untuk berpikir bahwa pekerjaan itu lebih mudah dan santai. Namun, jika diteliti lebih lanjut, jenis pekerjaan ini tidak diperuntukkan bagi semua orang. Meskipun terdengar praktis dan bisa mendapatkan uang tanpa usaha yang berat, usaha rumahan juga memiliki tantangannya tersendiri. Berikut adalah lima pertimbangan yang harus Anda pikirkan sebelum benar-benar memutuskan untuk menjadikan usaha rumahan sebagai pekerjaan utama Anda.

Pertama, ketahui alasan apakah yang membuat Anda menginginkan untuk bekerja di rumah. Apakah itu untuk fleksibilitas pekerjaan, alasan kesehatan, atau sebuah perubahan karir? Apakah Anda berharap untuk menghindari pergi pulang bekerja yang jaraknya jauh?

Kedua, pertimbangkan seperti apa kepribadian Anda. Apakah Anda tipe orang yang dengan mudah terpecah konsentrasinya atau Anda orang yang cenderung disiplin dengan sendirinya? Seorang pribadi disiplin umumnya lebih cocok dan berhasil dalam menjalankan suatu usaha rumahan.

Ketiga,  pertimbangkanlah tujuan akhir dari karir yang Anda tekuni. Dapatkah tujuan-tujuan itu dicapai saat Anda bekerja di rumah?

Keempat, cobalah bekerja di rumah sebentar. Jika ternyata setelah mencoba bekerja di rumah sebentar, Anda merasa tidak berhasil Anda dapat kembali untuk bekerja ke pekerjaan semula.

Kelima, pertimbangkan akibat-akibat keuangan yang harus muncul. Apakah dengan bekerja di rumah, Anda dapat menabung atau malah membuat Anda mengeluarkan biaya tambahan? Bersiaplah untuk membuat sebuah anggaran baru dan laksanakan anggaran itu dengan penuh disiplin sampai usaha rumahan Anda benar-benar bisa berjalan lancar - atau Anda kembali ke pekerjaan lama Anda di kantor.

Hal-hal yang Anda butuhkan dalam menjalankan usaha rumahan umumnya ialah:
  • akses internet
  • pinjaman usaha
  • kartu nama
  • komputer/ laptop
  • piranti lunak rencana usaha


Beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum memulai usaha rumahan:
  • Bekerja dari rumah tidak berarti Anda harus bekerja dalam kesendirian. Bergabunglah dalam komunitas, organisasi, bercakap-cakap secara online, dan menerima newsletter via email supaya tetap terhubung.
  • Cobalah pergi dan pulang ke tempat kerja untuk mengetahui seberapa cocoknya bekerja dari rumah untuk Anda.
  • Bekerja di rumah bukan pelarian yang tepat jika Anda merasa tidak bahagia saat bekerja di kantor.
  • Hindari menjadi pecandu kerja. Saat di rumah, justru Anda akan tergoda untuk bekerja sepanjang hari.

Sumber:
http://www.ciputraentrepreneurship.com/index.php/tips-bisnis/47-memulai-bisnis/14529-5-pertimbangan-sebelum-berbisnis-rumahan.html

Langkah Awal Jadi Writerpreneur

Views :825 Times PDF Cetak E-mail
Minggu, 19 Februari 2012 12:11
writerSebagai ibu rumah tangga, banyak perempuan yang merasa sangat kewalahan untuk mengakomodasi kewajiban mengurusi rumah tangga dan keinginan untuk mengaktualisasikan diri. Bila Anda adalah seseorang dengan latar belakang pendidikan yang memadai dan memiliki pengetahuan serta ambisi aktualisasi diri yang kuat mungkin menulis secara lepas adalah satu alternatif yang sangat menjanjikan. Terlebih lagi jika Anda berbakat dalam bidang tulis menulis, Anda tidak perlu khawatir karena sekarang ini banyak sekali media massa di mana Anda dapat mencurahkan ide-ide Anda dan mendapatkan penghasilan yang lumayan. Menulis bisa dilakukan di rumah di antara sela-sela kegiatan rumah tangga Anda sehingga tidak banyak waktu yang harus Anda korbankan demi usaha ini.
Langkah-langkah persiapan:
  1. Miliki sebuah perangkat komputer pribadi. Jaman sekarang mesin ketik konvensional mungkin sudah sangat jarang digunakan. Mengetik naskah dengan komputer atau laptop akan lebih baik dan praktis. Lalu bagaimana jika Anda tidak memiliki komputer? Meminjam komputer teman atau saudara mungkin alternatif yang bisa Anda tempuh tetapi sisi buruknya tentu Anda tidak bisa menggunakannya secara leluasa. Rental komputer juga bisa dipertimbangkan. Akan tetapi, Anda harus keluar rumah untuk itu dan pastinya cukup banyak waktu yang harus disishkan hanya untuk pergi ke sana dan mengetik semua tulisan. Alternatif terakhir, meski terasa membuang tenaga dan waktu, ialah Anda bisa  menulis semua tulisan tersebut dengan tangan di buku tulis atau kertas kemudian menyerahkannya ke petugas rental agar mengetikkannya untuk Anda.
  2. Dapatkan ide untuk dijadikan cerpen dan artikel. Proses mencari dan menemukan ide yang bagus untuk Anda tuangkan menjadi sebuah tulisan baik itu cerpen atau artikel bisa sangat panjang, terutama jika Anda seorang pemula dengan jam terbang yang sangat terbatas. Namun, berita baiknya, semakin Anda membuka wawasan dengan membaca, semakin mudah Anda menemukan inspirasi untuk menulis.
  3. Usahakan memiliki sambungan internet. Jika tidak memungkinkan, Anda bisa temukan warnet. Selain buku, internet sekarang ini merupakan jendela dunia. Dalam internet, Anda dapat temukan berbagai macam informasi yang termutakhirkan setiap detik. Di samping itu, banyak korespondensi yang dapat seorang penulis lakukan dengan internet, misalnya saat Anda harus mengirimkan naskah. Mungkin Anda bisa memanfaatkan jasa pos, tetapi penggunaan email akan sangat berguna jika waktu yang Anda miliki sudah sangat terbatas.
  4. Asah keahlian menulis Anda. Seorang penulis andal pun harus tetap mengasah kemampuannya terus menerus karena menulis ibarat sebuah pisau yang tumpul jika dibiarkan tergeletak tidak digunakan.
  5. Alokasikan waktu untuk menulis. Pastikan Anda mempunyai waktu yang cukup untuk menulis setiap harinya. Proses menuangkan ide ke dalam tulisan bisa memakan waktu berjam-jam.
  6. Ciptakan sebuah ruang kerja yang tenang. Menulis bukan kegiatan publik seperti bercakap-cakap atau diskusi. Menulis layaknya sebuah meditasi intelektual yang membutuhkan konsentrasi penuh. Dan konsentrasi itu hanya dapat diperoleh saat Anda sendirian.


Langkah-langkah realisasi:
  1. Carilah media massa seperti majalah atau tabloid yang menerima kontribusi tulisan dari pembaca. Setelah menemukan, Anda baca media tersebut agar benar-benar meresapi gaya penulisan yang dikehendaki redaksi. Dengan begitu, peluang artikel atau cerpen Anda untuk lolos dan diterbitkan semakin besar. Akan lebih baik jika menulis dengan tema yang Anda sukai atau tema yang telah familiar bagi Anda.
  2. Menulis cerpen atau artikel yang sesuai dengan tema dan selera pembaca. Ketahui siapa audiens Anda sehingga Anda tidak salah memilih gaya penulisan. Jika Anda berniat menulis artikel bertema dunia anak, otomatis Anda harus menyesuaikan dengan para pembaca.
  3. Karena persaingan dan proses penyaringan yang ketat, besar kemungkinan tulisan Anda tidak diterbitkan saat pertama kali Anda menulis, terutama jika Anda pemula. Namun, itu bukan alasan untuk berhenti berusaha dan mengirimkan naskah. Tetaplah menulis dengan terus mengadakan perbaikan-perbaikan.
  4. Berpartisipasilah dalam sebuah perkumpulan menulis.

Langkah-langkah marketing:
  1. Miliki sebuah blog atau situs pribadi. Akhir-akhir ini banyak penulis yang memasarkan keahlian mereka dengan cara online.  Anda dapat memajang semua tulisan terbaik Anda di halaman blog Anda. Dan alangkah baiknya jika Anda jelaskan pula siapa Anda (dalam halaman web yang biasanya berjudul "About Me" atau "Tentang Saya") dan bagaimana menghubungi Anda jika seseorang membutuhkan penulis.
  2. Ikut serta dalam kegiatan jejaring sosial. Tentu Anda harus memilih cara berjejaring sosial yang sesuai dengan tujuan Anda, yaitu memasarkan keahlian menulis Anda. Perbanyak jaringan dengan sesama penulis, terutama yang lebih dahulu terjun. Selain dapat bertukar pengalaman, Anda juga mendapatkan ide-ide kritik serta masukan dalam menjalankan usaha ini.
  3. Teruslah mengirim karya ke berbagai media yang sesuai target Anda. Lampirkan pula biodata dan bagaimana Anda bisa dihubungi.

Tantangan:
  1. Untuk pemula, keinginan menulis kurang stabil. Kadang sangat menggebu-gebu, kadang tenggelam sama sekali.
  2. Alokasi waktu khusus untuk menulis sangat sempit. Untuk wanita terutama yang mengurusi rumah tangga sendiri, waktu yang tepat untuk menulis sangat sedikit dan jika ada waktu senggang lebih tergoda untuk melakukan kegiatan yang lebih santai daripada menulis.
  3. Mungkin Anda tak kenal menyerah dalam mengirim artikel atau cerpen, tetapi Anda terus saja mengirimkan. Tidak ada yang salah dengan semangat yang tinggi, namun akan lebih baik jika semangat tersebut disertai dengan strategi dan taktik yang jitu agar tulisan Anda lolos dan diterbitkan.

Sumber:
http://www.ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis/47-memulai-bisnis/14538-langkah-awal-jadi-writerpreneur-.html

Sabtu, 18 Februari 2012

Realita Startup yang Perlu Anda Ketahui


Views :531 Times PDF Cetak E-mail
Sabtu, 18 Februari 2012 12:25
startup_professionalsMenurut John L. Nesheim, ada sejumlah realita yang berhubungan dengan dunia usaha rintisan teknologi tinggi (hi-tech startups). Berikut adalah beberapa di antaranya:

1. Peluang untuk berkembang menjadi sebuah perusahaan yang sukses dan go public  ialah 6 di antara satu juta.
2. Hanya kurang dari 20% usaha rintisan yang telah dikucuri dana bisa melakukan aksi go public.
3. Para CEO yang juga sering merangkap pendiri usaha rintisan hanya menggenggam andil kurang dari 4 persen dalam perusahaan yang mereka dirikan setelah penawaran awal ke publik (IPO). Periode ledakan atau boom seperti saat tahun-tahun pertama kemunculan Internet sering mendorong nilai ini menjadi 10% dan bahkan lebih tinggi lagi.
4. Para pendiri sekaligus CEO bisa mengharapkan saham mereka menjadi senilai 6,5 juta dollar AS jika perusahaan berhasil go public. Periode ledakan seperti awal kemunculan Internet menghasilkan banyak miliuner.
5. Pemodal ventura atau venture capitalist yang ternama mengharapkan untuk mendapatkan sekitar 7 juta juta dollar AS (di samping upah tunai) selama 5 tahun untuk setiap kucuran 50 juta dollar modal yang mereka berikan dalam pengelolaan perusahaan.
6. Business plan biasanya tidak sesuai harapan dan tidak diterima dengan baik oleh pemodal ventura.
7. “Kemudahan yang kurang adil” dan keuntungan kompetitif yang berkesinambungan” tidak bisa ditemukan dalam sebagian besar business plan tetapi dianggap penting oleh para investor jika usaha rintisan itu harus memiliki peluang berhasil yang bisa diterima. Business plan yang tidak menyertakan kemudahan tersebut sangat jarang bisa menerima pendanaan ventura dari pemodal ventura yang sukses dan berpengalaman.
8. Rata-rata seorang pemodal ventura mendanai hanya 6 dari setiap 1.000 business plan yang ia terima.
9. Investor ventura memiliki 70% saham usaha rintisan saat usaha itu melangkah go public: 70% perusahaan perangkat keras, 60% perusahaan piranti lunak, dan 50% perusahaan Internet.
10. Biaya pribadi mendirikan usaha rintisan sangatlah tinggi, mempengaruhi keluarga dan teman serta individu di sekeliling entrepreneur yang bersangkutan. Rasa takut dan lelah yang amat sangat lazim dijumpai. Namun, banyak CEO mampu menyeimbangkan semua pengorbanan tersebut dengan mendapatkan kepuasan pribadi dan profesional serta imbalan keuangan potensial yang bisa jadi lebih menggiurkan jika dibandingkan dengan bekerja untuk satu perusahaan besar.
11. Kebangkrutan terjadi sekitar 60% pada usaha-usaha rintisan berteknologi tinggi yang mendapatkan permodalan ventura.
12. Pelaksanaan merger atau likuidasi terjadi 30% dari usaha rintisan.
13. Saham wakil pimpinan bernilai setara dengan 2,5 juta dollar  atau sepertiga nilai CEO saat IPO. Periode ledakan bisa menambah kekayaan hingga 10 kali lipat.

Sumber:
http://www.ciputraentrepreneurship.com/index.php/tips-bisnis/47-memulai-bisnis/14521-realita-startup-yang-perlu-anda-ketahui.html

Jumat, 17 Februari 2012

Masa Muda, Saat Ideal Mulai Berbisnis

Views :392 Times PDF Cetak E-mail
Jumat, 17 Februari 2012 11:26
young_ent0211Memulai sebuah bisnis dibutuhkan keberanian. Ketidakpastian selalu membayangi sekecil apapun itu. Banyak orang juga tidak mengetahui kapan waktunya yang tepat agar mereka bisa memulai. Jika Anda kebingungan menentukan momen yang tepat untuk memulai sebuah usaha, tak ada salahnya mempertimbangkan masa muda sebagai awal berbisnis. Mengapa saat Anda masih muda?

Waktu terbaik untuk memulai berbisnis ialah saat Anda masih belia. Makin muda, makin bagus. Meski agak mustahil bagi anak-anak untuk mendirikan bisnis sendiri, setidaknya mereka diperkenalkan dengan prinsip-prinsip positif dari dunia entrepreneurship dan bisnis melalui dunia permainan yang menyenangkan.

Bagi remaja atau dewasa muda, memulai bisnis adalah suatu tantangan yang bisa menjawab kehausan akan prestasi dan pembuktian diri kepada orang-orang terdekat dan lingkungan Anda bahwa Anda bisa Mandiri dan berkontribusi secara positif pada perbaikan kualitas hidup manusia meski dalam skala yang relatif kecil.

Masa muda ialah gabungan ketidaktahuan dan kepolosan yang sempurna. Keputusan-keputusan ‘bodoh’ dan reaktif bisa dianggap sebagai sarana untuk menimba pengalaman. Jarang sekali orang akan mencela secara berlebihan seorang entrepreneur muda yang melakukan kesalahan. Kesalahan itu bisa dimaklumi karena minimnya pengalaman. Setidaknya Anda sudah menghabiskan waktu dan tenaga untuk sesuatu yang bermanfaat tak hanya bagi diri sendiri tetapi juga orang lain di sekitar Anda. Mungkin akan ada kerugian yang harus ditanggung, tetapi itulah sisi kelam entrepreneurship yang harus dihayati agar makin waspada dna cerdas di masa datang.

Blogger tersohor Michael Arrington mengingat sebuah percakapan dengan venture capitalist tahun lalu, “Entrepreneur itu seperti pemain bola basket profesional. Mereka biasanya berada di puncak saat usia 25 tahun, saat memasuki usia 30 tahun mereka akan meredup.”

Kita mungkin kurang setuju dengan pernyataan Arrington di atas. Namun, ada benarnya juga bahwa seseorang yang muda, kreatif, dan bersemangat dalam setiap langkahnya akan lebih mudah untuk mendedikasikan kehidupannya dalam pendirian sebuah bisnis.

Banyak entrepreneur sukses yang dahulu saat muda mendirikan bisnis dengan hanya berbekal waktu dan passion yang tinggi. Keduanya merupakan modal utama yang bisa difokuskan untuk menghasilkan uang, atau bersenang-senang menikmati masa muda.

Tetapi dengan memulai sebuah bisnis di usia muda, sebenarnya kita bisa mendapatkan kedua tujuan itu (hasilkan uang dan bersenang-senang) sekaligus. Sebagian entrepreneur menemukan jodohnya saat mereka sibuk mendirikan bisnis pertamanya.

Jarang kita temui seorang entrepreneur yang berkata dengan sedih, “Saya menyesal sudah memulai sedemikian muda dahulu.” Dunia ini penuh dengan penyesalan dan salah satu penyesalan terbesar yang dimiliki oleh seorang entrepreneur ialah karena mereka tidak memulai lebih awal. (*/Akhlis)

Sumber:
http://www.ciputraentrepreneurship.com/index.php/component/content/article/47-memulai-bisnis/14484-masa-muda-masa-ideal-mulai-berbisnis.html

Kamis, 16 Februari 2012

Mewujudkan Bisnis Pribadi


Views :313 Times PDF Cetak E-mail
Kamis, 16 Februari 2012 09:44
memulai_bisnis0212Mempunyai bisnis pribadi bisa dibilang menjadi impian banyak orang. Bayangkan, betapa menyenangkannya membesarkan bisnis yang merupakan milik kita sendiri. Kerja sangat keras pun tampaknya tidak terasa lelah karena ibarat membesarkan anak sendiri. Hasilnya pun akan kita rasakan sendiri.

Namun, memulai usaha tidak semudah membalikkan telapak tangan. Hal pertama yang boleh jadi merupakan masalah besar adalah menemukan bisnis yang sesuai dengan minat kita. Sebaiknya bisnis yang kita jalani terkait dengan hal yang kita pahami benar.

Selanjutnya, Anda butuh kepercayaan diri yang kuat untuk melangkah memulai bisnis ini. Mulailah dari langkah kecil, karena sebuah lompatan besar tidak akan terjadi tanpa langkah kecil.

Kalaupun belum bisa melangkah sekarang, mulailah membuat rencana. Misalnya, bidang usaha apa yang ingin Anda pelajari dan berapa lama. Lalu, berapa modal yang diperlukan dan berapa lama Anda akan mengumpulkannya. Buat target bagi diri Anda sendiri, kapan Anda akan berhenti bekerja dan konsentrasi membangun usaha, atau Anda ingin meniti karier di perusahaan Anda, lalu menginvestasikan saja uang Anda, dan membiarkan orang lain mengelolanya.

Belajar dari pengalaman orang lain dan membaca buku-buku bisnis turut membantu memperkaya dan memperluas wawasan bisnis. Selamat mencoba!

Sumber:
http://ciputraentrepreneurship.com/index.php/tips-bisnis/47-memulai-bisnis/14444-mewujudkan-bisnis-pribadi.html

Senin, 13 Februari 2012

13 Tips Memulai Usaha

13 Tips Memulai Usaha Views :1132 Times PDF Cetak E-mail
Senin, 13 Februari 2012 14:31
memulai_usaha0212Usaha yang baik memerlukan banyak persiapan, mulai dari modal hingga tenaga kerja. Tak jarang sebuah usaha berhenti di tengah jalan akibat kurang matangnya perencanaan. Agar terhindar dari hal tersebut, ikutilah tips-tips dari Majalah Sekar berikut ini:

1.Milikilah alasan yang tepat untuk memulai sebuah usaha. Kalau memulai usaha hanya karena ikut-ikutan, bisa saja Anda jadi bosan menjalankannya bila usaha itu tidak laku lagi di masa depan.
2. Sadarilah bahwa akan ada perubahan berarti dalam hidup Anda. Tapi semakin Anda berkomitmen untuk menjalankan usaha ini, semakin kuat fondasi usaha tersebut.
3. Diskusikanlah dengan suami mengenai kondisi keuangan keluarga, apakah memungkinkan untuk memulai usaha. Kalau suami setuju Anda menjalankan usaha, namun modal tidak cukup, Anda bisa meminjam dari pihak lain, baik pribadi, bank, atau lembaga pemberdayaan masyarakat.
4. Lakukan survei menyeluruh. Anda jadi tahu jenis usaha apa yang sedang diminati, tempat mendapatkan barang-barang atau bahan bakupengganti berkualitas dengan harga murah, dan lain-lain.
5. Pilihlah jenis usaha yang sedang naik daun saat ini. Anda bisa dengan mudah menemukan pelanggan karena bisnis tersebut memang sedang dicari banyak orang. Usahakan agar usaha Anda tetap memiliki keunikannya tersendiri.
6. Buat perencanaan usaha yang matang. Perencanaan ini sebaiknya dibuat dalam bentuk tertulis dan mendetail. Perencanaan tertulis ini juga bisa Anda gunakan sebagai syarat mengajukan pinjaman ke bank atau lembaga lainnya.
7. Minta masukan dari orang-orang terdekat, bisa keluarga atau sahabat. Ini penting dilakukan sebab merekalah yang paling mengenal diri Anda. Selain itu, kehidupan mereka juga pasti akan terpengaruh akibat bisnis ini.
8. Jangan ragu mencari tenaga bantuan. Semakin beragam keterampilan yang terkumpul, semakin mudah menjalankan bisnis. Pastikan Anda memilih orang yang tepat dan bisa dipercaya.
9. Tentukan lokasi usaha. Lokasi ini sebaiknya yang strategis dan disesuaikan dengan calon pelanggan. Kalaupun lokasinya kurang strategis, Anda bisa mengimbanginya dengan memaksimalkan aspek-aspek lain, seperti pemasaran atau pelayanan.
10. Carilah nama yang mencerminkan usaha Anda. Sebaiknya nama tersebut bersifat sederhana, tapi cukup menarik perhatian. Jangan membuat nama yang mirip atau bahkan sama dengan suatu jenis usaha yang sudah populer untuk menghindari masalah hukum di masa depan.
11. Manfaatkan internet. Internet telah menjadi cara paling efektif untuk menjangkau banyak orang sekaligus dengan cepat.
12. Utamakan kualitas dan kebersihan. Selama menjunjung tinggi kedua hal ini, usaha Anda dipastikan akan bertahan lama.
13. Siapkan rencana cadangan. Rencana cadangan ini hanya untuk berjaga-jaga sekiranya usaha Anda tidak berjalan sesuai harapan, bukan untuk menurunkan semangat. Setelah membuat rencana cadangan, Anda sudah tahu harus berbuat apa seandainya bisnis Anda mandek.

Sumber:
http://ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis/47-memulai-bisnis/14354-13-tips-memulai-usaha.html