Penyebab : Haliotrema spp., Psedorhabdosynochus spp.
Bio-Ekologi Patogen :
• Ekto-parasit bersifat obligat parasitik
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiYAGCiW-G6bt0ioIgeZ5N-8XGkC7xmh_p39a1DxqXAQQOPVUba9PKaGyTlp8MFiWlU8JbF-lm_SuJaRIgb15j4j5LkQmQ8qfjAxPrygPE_K8t-gzTcWmcrCWjy9cxSvXB_QPzSR-dzt1Bg/s200/1.jpg)
Gejala Klinis :
• Warna tubuh pucat, nafsu makan menurun, kurus, dan lamban
• Frekwensi pernapasan meningkat dan produksi mukus pada insang berlebih
• Berkumpul/mendekat ke air masuk
• Insang pucat atau membengkak sehingga operkulum terbuka
Diagnosa :
• Pengamatan secara visual terhadap tingkah laku dan gejala klinis yang timbul
• Pengamatan secara mikroskopis untuk melihat morfologi
parasit melalui pembuatan preparat ulas dari organ insang.
Pengendalian :
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi59ytdUwB3GA969scxXO9S3gONaiaO6707C26RvVsB7sQPkYuSFuVZz5TNLLW2aS977l2x6BBvOZrS1bGnLco6yn4fj2LnGZWw06f_e1pn0D-RwkXaxqzJocCfrW4pEuH-tPs5nRdaOQZe/s200/2.jpg)
• Mengurangi kadar bahan organik terlarut dan/atau meningkatkan frekwensi pergantian air
• Ikan yang terserang cacing insang dengan tingkat prevalensi dan intensitas yang rendah, pengobatan dapat dilakukan dengan perendaman dalam larutan formalin pada dosis 25-50 ppm selama 24 jam atau lebih.
sumber : Kementerian Kelautan dan Perikanan, Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, Direktorat Kesehatan Ikan dan Lingkungan, 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar