Rabu, 05 Mei 2010

Predator benih ikan - Kepiting / Yuyu

KEPITING/YUYU

Kepiting atau ketam yang menjadi predator benih di kolam pembenihan dan pendederan ikan adalah kepiting air tawar. Dalam bahasa Sunda disebut keuyeub sementara orang Jawa menamakannya yuyu. Jenis kepiting air tawar yang paling merugikan pembenih ikan adalah kepiting sawah Paratelphusa convexa dan kepiting sungai Paratelphusa tridentata.

Kepiting memangsa benih dengan jalan menangkap benih menggunakan dua capitnya. Umumnya benih yang dicapit kepiting tidak
meloloskan diri dan mengalami luka kemudian mati. Kepiting memangsa benih tidak serakus predator lainnya. Namun demikian, hal lain yang membuat peternak atau pembenih ikan mengalami kerugian besar adalah kebocoran tanggul. Hal ini disebabkan sifat kepiting yang suka bersembunyi di dalam lubang, dan umumnya lubang dibuat di sepanjang tanggul sehingga tanggul bocor. Kebocoran tanggul menjadi jalan bagi benih untuk meloloskan diri.


■ Pengendalian
Idealnya kolam pembenihan dan pendederan ikan bebas dari kepiting. Pada sebagian daerah seperti dataran rendah dan lokasi-lokasi tertentu, populasi yuyu kadangkala sangat banyak. Ada baiknya, perencanaan pembangunan kolam memperhatikan kemungkinan adanya populasi yuyu ini. Jika di daerah yang akan dibangun kolam tersebut memiliki populasi yuyu dalam jumlah besar, ada baiknya dari awal sudah direncanakan pembangunan kolam dari bahan tembok atau beton.

Kepiting dapat diikendalikan dengan jalan memberantas secara langsung, yakni dengan menangkapi dan membunuh kepiting di luar tanggul dan di lubang-lubang tanggul. Caranya, dengan menggali lubang yuyu dan yuyu yang tertangkap langsung dimatikan. Bekas lubang yuyu dapat ditimbun dengan tanah atau batu sehingga padat kembali. Cara lain memberantas predator ini adalah dengan menaburkan sekam padi ke dalam lubang-lubang yuyu sehingga dengan sendirinya yuyu akan keluar dlan pindah ke tempat lain.

sumber : Khairul Amri dan Toguan Sihombing, PT.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2008

Tidak ada komentar:

Posting Komentar