Kamis, 17 Juni 2010

iPasar Fasilitasi Transaksi Rumput Laut

iPasar Fasilitasi Transaksi Rumput Laut
Oleh Julius Jera Rema



Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) kini menggandeng iPasar dalam memfasilitasi transaksi jual-beli komoditas rumput laut. Fasilitas iPasar mengandalkan mekanisme transaksi online yang memastikan penjual maupun pembeli rumput laut tak perlu terlibat secara fisik. PT iPasar yang sekaligus menjadi nama fasilitas transaksi ini, sebelumnya terbukti berhasil memfasilitasi transaksi kayu jati milik PT Perhutani dan jagung di Nusa Tenggara Barat (NTB).

"Kami menerima penggunaan fasilitas iPasar karena sederhana dan bisa memangkas praktik cornering atau pembentukan harga searah untuk semua komoditas yang ditransaksikan," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad kepada Investor Daily di Jakarta, Rabu (16/6). Direktur Pengembangan iPasar Dean Novel, kemarin, membenarkan pihaknya memperkenalkan fasilitas iPasar ke KKP, terutama untuk rumput laut Fasilitas tersebut, kata Novel, memudahkan pembeli dan penjual melakukan transaksi tanpa perlu terlibat secara fisik. Pada pertemun kemarin, pihak iPasar bersama pemangku kepentingan industri rumput laut menyepakati penggunaan fasilitas tersebut untuk memudahkan para pihak.

"Hari ini (kemarin), kami bersama sejumlah asosiasi rumput laut seperti sepakat menggunakan iPasar dalam transaksi jual-beli rumput laut. Mekanisme jual-beli secara elektronik ini akan menekan biaya," kata Novel.
Novel menjelaskan, transaksi iPasar persis transaksi lelang secara elektronik. Penjual maupun pembeli mengakses sistem elektronik iPasar untuk selanjutnya menguotasi beli atau jual rumput laut sesuai kebu tuhan. Akses ke sistem iPasar bisa dilakukan di mana atau dari mana saja, asalkan tersedia perangkat elektronik, misalnya komputer.

Penjual yang memiliki rumput laut wajib menyimpan komoditas tersebut di gudang yang sudah disepakati PT iPasar dan KKP. Standar kelayakan gudang dan standar mutu rumput laut wajib memenuhi kriteria Standar Nasional Indonesia (SNI). Gudang-gudang penyimpanan akan dibangun iPasar bersama KKP di sejumlah daerah peng-hasil rumput laut

"Standar gudang dan standar mutu rumput laut terkait erat dengan harga. Setiap grade atau tingkatan kualitas rumput laut tentu memiliki harga yang berbeda pula," kata Novel.

Selama ini, iPasar sudah menggelar lelang rutin setiap Senin hingga Jumat dalam sepekan atas dua produk utama yakni kayu jati dan jagung.

Lelang Perdana

Menurut Novel, pihaknya sedang menyiapkan pelaksanaan lelang perdana iPasar untuk rumput laut di Makasar, Sulawesi Selatan, awal Juli tahun ini. Terkait lelang perdana tersebut, PT iPasar terus mendaftar peserta lelang, yakni pengusaha pabrik pengolahan rumput laut dan pemilik rumput laut. Pemilik biasanya terikat dalam lembaga koperasi atau paguyuban pembudidaya rumput laut.

Rumput laut yang akan dilelang perdana tersebut berada di gudang Kawasan Industri Makasar (KIMA). Lelang berikutnya akan digelar Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.

Fadel menambahkan, pada tahap awal lelang iPasar terbatas untuk rumput laut, namun selanjutnya akan dikembangkan untuk mutiara dan ikan tuna. Dua komoditas laut itu, kata Fadel, memiliki volume produksi yang besar dan melibatkan sekian banyak pemangku kepentingan.

"Sistem ini bisa menjamin terciptanya efisiensi pasar karena rendah biaya. Harga dan pasokan terjamin. Transaksinya bisa transparan dan bisa membentuk indeks harga masing-masing komoditas. Ini bisa menjadi benchmark harga dalam negeri," jelas Fadel.

Fadel menuturkan, KKP tetap fokus mentargetkan produksi rumput laut meningkat setiap tahun, dan mencapai 10 juta ton pada tahun 2014. Karena itu pasar komoditas ini harus terjamin agar produsen dapat terdorong untuk mengembangkan produksi tanpa keraguan.

Tujuan akhirnya, kata Fadel, agar hasil panen pembudidaya dan hasil tangkapan nelayan dapat dijual dengan mudah dan dengan harga yang bersaing. Bagi pengusaha pabrik pengolahan dan pedagang, kualitas serta supplai ba-han baku akan lebih terjamin. Pengusaha tidak perlu berkeliling mencari bahari baku, tetapi bisa langsung membeli di iPasar.

Struktur Pasar

Sementara itu, Direktur Usaha dan Investasi KKP Victor Nikijuluw mengatakan, struktur pasar komoditas rumput laut saat ini cocok untuk dikembangkan secara elektronik. Di seluruh Indonesia terdapat ribuan produsen (pembudidaya), dan tersedia 29 pabrik pengolah serta ratusan pedagang, sangat cocok bagi pengembangan pasar dengan cara elektronik.

Produsen, Koperasi yang ada di daerah-daerah dapat dengan mudah menjual produknya secara on-line. Demikian pula, perusahaan pengolah rumput laut yang umumnya berada di Sulsel, Jatim, dan Jabotabek dapat berpartisipasi dalam membeli bahan baku pabrik tanpa harus sendiri mencari ke daerah-daerah.

Produsen rumput laut, baik pembudidaya perorangan, kelompok, koperasi, atau perusahaan dapat memasarkan hasilnya di iPasar. Produsen menawarkan barang dengan standar kualitas SNI, dan menyatakan harga yang diharapkannya. Harga yang diharapkan ini adalah harga dasar bagi pelaksanaan lelang.

Menurut Victor, dengan harga, kuantitas, dan kualitas rumput laut yang bisa diakses oleh setiap peserta lelang, diharapkan fluktuasi harga yang berlebihan seperti terjadi pada tahun 2007-2008 tidak akan terjadi. Kini harga rumput laut kering jenis euchema cottonii berada di kisaran Rp 10.000. Harga ini sangat baik bagi petani maupun budidaya.



Sumber : Investor Daily 17 Juni 2010,hal. 21

Tidak ada komentar:

Posting Komentar