Tampilkan postingan dengan label rencana bisnis. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label rencana bisnis. Tampilkan semua postingan

Jumat, 02 Maret 2012

Cara Menemukan Ide Bisnis yang Sempurna

Views :311 Times PDF Cetak E-mail
Jumat, 02 Maret 2012 11:12
ide0302Salah satu perjuangan terberat yang harus dihadapi oleh pemilik usaha ialah menemukan jenis usaha apakah yang mereka harus mulai. Terdapat lima cara yang Anda harus selalu ingat saat mempertimbangkan ide bisnis yang berbeda-beda.

Satu dari perjuangan terberat yang saya hadapi saat memulai bisnis saya sebenarnya adalah memunculkan gagasan itu. Saya menginginkan sesuatu yang terukur dan sekaligus dibutuhkan dalam masyarakat. Saya mempertimbangkan ratusan gagasan sebelum akhirnya sampai pada usaha yang saya geluti sekarang. Selama periode penemuan ini, saya menemukan apa yang saya yakini sebagai lima konsep terpenting dalam menentukan hal apa saja yang membuat sebuah gagasan menjadi ide bisnis yang sempurna.

Jadi apakah ide bisnis yang sempurna itu? Tiap entrepreneur memiliki konsep mereka sendiri tentang apa itu sebuah usaha yang tanpa cela. Sementara Google ialah sebuah usaha yang hebat bagi para pendiri perusahaan tersebut--Google mungkin bukan usaha yang tepat bagi mereka yang tidak terlalu mengerti dan familiar dengan teknologi atau yang tidak ingin mengelola organisasi sebesar itu.

Maka dari itu, setiap usaha yang sempurna didefinisikan oleh pemilik usaha. Selalu ingatlah itu, mari kita mulai dengan lima konsep menemukann ide usaha sempurna:

Mengerti pelanggan Anda
Terasa aneh untuk memulai dengan pertanyaan "Bagaimana Anda tahu pelanggan Anda sebelum Anda memiliki gagasan yang nyata?". Jawabannya sederhana--pelanggan Anda berperan penting dalam bisnis, sehingga tanpa pelanggan, tidak akan ada bisnis. Jika Anda memiliki gagasan bisnis, jangan coba untuk mengembangkannya seputar apa yang ANDA pikir pelanggan potensial akan sukai atau butuhkan, tetapi temukan apa yang pelanggan Anda sebenarnya hendaki. Terlalu sering pemilik usaha mendapatkan gagasan dalam benak mereka dan langsung terjun tanpa pikir panjang. Namun, mereka segera mengetahui bahwa pasar target mereka tidak menghendaki apa yang ditawarkan. Menghabiskan waktu dan uang untuk proyek hanya untuk menyaksikannya melemah dan runtuh bukanlah sebuah ide bisnis yang sempurna.

Di samping itu, katakanlah Anda belum memiliki sebuah ide--turun ke pasar dan memahami pelanggan (mereka yang akhirnya akan menjadi pelanggan Anda) bisa membimbing Anda menuju ide yang sempurna. Mengetahui apa yang pelanggan potensial butuhkan dan membangun produk untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut akan membuat para pelanggan melakukan apa saja untuk mendatangi Anda--hal itulah ide bisnis yang sempurna.

Gairah
Gairah di dalam pengertian ini bukan berarti menjadi fanatik terhadap produk atau layanan Anda. Namun, hal ini berarti memiliki minat pada apa yang Anda lakukan. Anda lebih sering menghabiskan waktu selama 15-18 jam sehari bekerja mengurusi bisnis Anda pada saat permulaan--biasanya untuk 12 hingga 18 bulan pertama (lebih terasa seperti 2 tahun dalam kondisi ekonomi seperti sekarang ini). Anda harus terus menerus berpikir tentang cara-cara untuk meningkatkan dan menumbuhkan bisnis Anda serta keluar untuk mempublikasikannya di mana pun, dan kepada siapa pun. Jika Anda akhirnya memulai sebuah usaha yang Anda tidak minati, sesuatu yang tidak membuat Anda bersemangat di pagi hari, maka akan sangat sulit untuk mencurahkan waktu dan energi anda untuk berhasil, sehingga itu tidak bisa dianggap sebagai ide bisnis yang sempurna.

Pahami persaingan
Tiap bisnis punya persaingan--baik langsung atau tidak langsung. Pikirkan mengenai gedung bioskop. Mereka memiliki persaingan langsung dengan toko-toko persewaan video atau televisi rumah. Mereka juga mempunyai persaingan tak langsung dari kegiatan lain yang pelanggan lakukan untuk menghabiskan pendapatan sekali pakai mereka seperti bowling, paint ball, golf, dsb. Hal apapun yang orang lakukan di waktu senggang mereka.

Lebih lanjut lagi, beberapa pesaing tampak kejam. Artinya bahwa jika Anda mempromosikan dan menawarkan sebuah produk yang sama dengan produk mereka tetapi dengan harga yang lebih rendah, para pesaing ini hanya akan menurunkan harga mereka untuk menyamai atau mengalahkan Anda. Jika bisnis mereka sudah mapan- mereka bisa saja menjual dengan harga yang lebih rendah dari Anda, yang akibatnya bisa saja membuat Anda terdepak dari persaingan.

Bila Anda tidak mengetahui persaingan--apa yang mereka mau lakukan untuk mengeluarkan anda dari persaingan--Anda mungkin akan menghabiskan lebih banyak waktu dalam perang harga lalu menumbuhkan bisnis anda--bukan sebuah ide bisnis yang sempurna.

Arus kas
Banyak entrepreneur memasuki dunia bisnis dengan ide-ide yang hebat tetapi memiliki pemahaman yang kurang memadai tentang modal yang dibutuhkan untuk dapat melejitkan usahanya. Kebanyakan akan membuat bentuk asli produk atau layanan dan memahami apa yang dibutuhkan untuk membuat produk atau memberikan layanan tetapi mereka tidak paham mengenai modal yang dibutuhkan usahanya untuk mengatur sisa organisasinya--termasuk pemasarannya (sangat mahal tetapi sangat penting), karyawan (lebih dari sekadar gaji atau upah), asuransi atau persediaan dan semua pengeluaran kecil yang berakumulasi dengan cepat seperti telepon, internet, layanan komputer, dsb. Mengetahui semua arus kas Anda akan membantu memastikan bahwa semua biaya (variabel maupun tetap) dapat ditutup dengan bisnis--ide bisnis yang sempurna. Saya telah melihat terlalu banyak perusahaan dengan produk yang hebat tetapi gagal karena mereka tidak dapat menutup pengeluaran sederhana seperti sewa atau peralatan.

Ketahui diri Anda
Ketahui kelebihan dan kelemahan Anda. Ketahui bahwa Anda siap,mau, dan mampu untuk melakukan apa yang diperlukan dalam membuat usaha Anda berhasil. Saya hingga kini sudah bekerja dengan banyak pemilik usaha di masa lalu yang berpikir bahwa satu-satunya hal yang mereka perlu lakukan ialah memasang papan nama mereka dan selesai sudah. Oleh karena itu, saat berhubungan dengan pengelolaan bisnis sehari-hari, mereka tidak bersedia untuk menginvestasikan waktu, energi, atau uang yang diperlukan untuk keberhasilan. Maka dari itu, ketahui seberapa kerasnya Anda mau bekerja.

Selain itu, ketahui pula situasi keuangan pribadi Anda dan apa yang bisnis Anda hasilkan untuk menopang gaya hidup Anda. Jika Anda pikir bisnis Anda akan menghasilkan uang yang banyak dari hari pertama, maka Anda salah. Dan jika Anda ingin bisnis Anda menghasilkan banyak uang, itu bukan bisnis yang tepat untuk Anda. Singkirkan hal-hal yang mengganggu konsentrasi dari luar seperti situasi keuangan pribadi Anda--lakukanlah secara berurutan--Anda akan dapat untuk memusatkan perhatian hanya pada konsepsi dan pertumbuhannya. Pada akhirnya, akan memberikan anda keamanan keuangan yang Anda idamkan--itu akan menjadi ide bisnis yang sempurna.

Apapun tingkatan keinginan Anda terhadap bisnis Anda--sebuah gaya hidup ibu-ibu dan operasi pop atau sebuah konglomerat multinasional--apabila Anda mengembangkan sebuah ide bisnis dengan lima konsep ini dalam benak Anda--ide Anda akan menjadi ide bisnis yang sempurna bagi Anda.

Sumber:
http://ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis/174-rencana-bisnis/14885-cara-menemukan-ide-bisnis-yang-sempurna.html

Kamis, 01 Maret 2012

Pemerintah Dirikan Inkubator Bisnis di 15 Kampus

Views :117 Times PDF Cetak E-mail
Kamis, 01 Maret 2012 15:39
Sebuah kabar gembira bagi para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di seluruh Indonesia. Pemerintah akan memberikan fasilitas inkubator bisnis bagi mereka yang ingin mendirikan bisnis baru. Inkubator-inkubator tersebut menurut rencana akan didirikan di 15 perguruan tinggi tanah air.

Dengan didirikannya lebih banyak inkubator-inkubator bisnis diharapkan akan ada lebih banyak pengusaha atau entrepreneur baru yang mampu menguasai konsep dan pengetahuan tentang sistem marketing, pasokan bahan baku, pasar, sumber pendanaan dan teknologi. Semuanya sangat krusial bagi perkembangan sebuah bisnis baru di era bisnis digital seperti sekarang. Demikian pernyataan Choirul Djamhari selaku Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kemenkop dan UKM.

Namun jika Anda ingin mengikuti bimbingan dalam inkubator bisnis ini, diharapkan harus memiliki komitmen sebelum menjalaninya sehingga tidak akan sia-sia. Untuk itu Kemenkop UKM akan pilih secara ketat UKM mana yang dianggap berkomitmen tinggi untuk belajar dalam inkubator.

Kemenkop UKM akhir-akhir ini sangat agresif menggerakkan masyarakat umum untuk beralih ke sektor wirausaha. Terbukti kementerian yang dipimpin Sjarifudin Hasan tersebut juga selenggarakan pelatihan entrepreneurship gratis beberapa hari mendatang selama 3 hari berturut-turut (info lengkap di sini). Semua kalangan diperbolehkan mengikuti pelatihan.
(sumber: Bisnis Indonesia)

Sumber:
http://ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis/174-rencana-bisnis/14870-trik-bersaing-dengan-kompetitor-bermodal-besar.html

Selasa, 28 Februari 2012

Resep Sukses Bernegosiasi



Views :1118 Times PDF Cetak E-mail
Kamis, 23 Februari 2012 14:45
motivasi1011Mendapatkan semua keinginan kita adalah hal yang menyenangkan. Tak terkecuali bagi seorang entrepreneur. Entrepreneur adalah seseorang yang kehidupannya penuh dengan negosiasi. Dalam negosiasi, entrepreneur pada dasarnya ingin agar pihak lain yang ia ajak berunding sepakat untuk melakukan permintaaannya. Tetapi tak jarang entrepreneur pemula memiliki posisi tawar yang sangat rendah karena kurangnya pengalaman dan wawasan.

Saat teknik pembujukan terang-terangan sudah tak berhasil, tidak ada salahnya Anda mencoba taktik yang lebih halus dan tersamar ini seperti yang dikemukakan oleh Peter Bregman.

Berbicara lebih sedikit, mendengar lebih banyak

Kolega-kolega Anda berpeluang lebih kecil untuk menolak saat Anda sudah mengakui kepentingan dan kebutuhan mereka. Dengarkan kecemasan mereka dan pastikan solusi milik Anda diakui oleh mereka.

Buat mereka menyukai Anda

Sukar untuk mengatakan tidak kepada seseorang yang Anda sukai. Kita cenderung untuk menyukai orang yang memiliki latar belakang dan minat yang sama dengan kita, jadi pergunakanlah kesamaan yang Anda dapati dalam diri Anda dan diri mereka. Pujian dan sanjungan bisa juga bekerja efektif. Jangan ragu untuk melontarkan pujian jika kolega Anda melakukan pekerjaan dengan baik.

Berikan bantuan

Lakukan sesuatu yang bermanfaat untuk seseorang demi membantunya memecahkan masalahnya memberikan Anda pengaruh positif. Setiap orang memahami kebutuhan untuk membayar kembali apa yang orang lain telah berikan kepada mereka.

Sumber:
http://ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis/174-rencana-bisnis/14673-dapatkan-apa-yang-anda-hendaki-dengan-persuasi-tak-langsung.html

Kamis, 23 Februari 2012

Resep Sukses Bernegosiasi

Views :642 Times PDF Cetak E-mail
Kamis, 23 Februari 2012 14:45
motivasi1011Mendapatkan semua keinginan kita adalah hal yang menyenangkan. Tak terkecuali bagi seorang entrepreneur. Entrepreneur adalah seseorang yang kehidupannya penuh dengan negosiasi. Dalam negosiasi, entrepreneur pada dasarnya ingin agar pihak lain yang ia ajak berunding sepakat untuk melakukan permintaaannya. Tetapi tak jarang entrepreneur pemula memiliki posisi tawar yang sangat rendah karena kurangnya pengalaman dan wawasan.

Saat teknik pembujukan terang-terangan sudah tak berhasil, tidak ada salahnya Anda mencoba taktik yang lebih halus dan tersamar ini seperti yang dikemukakan oleh Peter Bregman.

Berbicara lebih sedikit, mendengar lebih banyak

Kolega-kolega Anda berpeluang lebih kecil untuk menolak saat Anda sudah mengakui kepentingan dan kebutuhan mereka. Dengarkan kecemasan mereka dan pastikan solusi milik Anda diakui oleh mereka.

Buat mereka menyukai Anda

Sukar untuk mengatakan tidak kepada seseorang yang Anda sukai. Kita cenderung untuk menyukai orang yang memiliki latar belakang dan minat yang sama dengan kita, jadi pergunakanlah kesamaan yang Anda dapati dalam diri Anda dan diri mereka. Pujian dan sanjungan bisa juga bekerja efektif. Jangan ragu untuk melontarkan pujian jika kolega Anda melakukan pekerjaan dengan baik.

Berikan bantuan

Lakukan sesuatu yang bermanfaat untuk seseorang demi membantunya memecahkan masalahnya memberikan Anda pengaruh positif. Setiap orang memahami kebutuhan untuk membayar kembali apa yang orang lain telah berikan kepada mereka.

Sumber:
http://www.ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis/174-rencana-bisnis/14673-dapatkan-apa-yang-anda-hendaki-dengan-persuasi-tak-langsung.html

Senin, 20 Februari 2012

Trik Bersaing dengan Kompetitor Bermodal Besar

Views :585 Times PDF Cetak E-mail
Senin, 20 Februari 2012 09:38
running_biz0212Saat memulai bisnis sendiri, mau tak mau Anda harus bergerak sendiri memasarkan produk. Inilah hambatan terbesar Anda, karena Anda merasa tidak berbakat jadi tenaga marketing. Entah karena malu, kurang bisa meyakinkan calon pembeli, atau jangan-jangan Anda tidak percaya diri bersaing dengan kompetitor yang lebih besar?

Saat memutuskan untuk berbisnis, Anda tentu sudah harus mempertimbangkan kompetitor Anda. Bahkan, bila sewaktu-waktu ide bisnis yang murni milik Anda ditiru oleh kompetitor dengan modal yang jauh lebih besar. Namun ada cara untuk lebih pede memasarkan produk Anda yang masih dalam skala kecil. Berikut triknya.

1. Berani keluar dari zona nyaman

Sebagai seorang entrepreneur, Anda harus dapat membuat sesuatu yang menarik untuk dijual ke pasar. Terjunlah menjadi penjual. Buat produk yang bagus dan mulailah berjualan.

2. Jangan remehkan bisnis kecil

Setiap bisnis dimulai dari hal yang kecil. Ketika Anda memulai suatu bisnis yang baru, bisnis Anda tentu tak bisa bersaing dengan bisnis yang besar. Namun jangan ragu meskipun Anda harus memulainya dari sesuatu yang kecil, yang mungkin dipandang sebelah mata oleh kompetitor. Anda tak perlu meremehkan sesuatu yang kecil atau baru. Sebab, sesuatu yang diremehkan oleh orang, biasanya di situlah ada peluang.

3. Gunakan faktor "kali"

Jangan mudah puas dengan satu bisnis saja. Jika sebuah bisnis sudah terbukti menguntungkan, segeralah mengalikan kuantitas dan kapasitasnya.

Mengapa Anda harus melakukan hal ini? Sebab jika bisnis Anda sukses, orang lain akan segera meniru langkah Anda. Sebelum bisnis Anda gulung tikar karena kalah dalam segi modal atau eksposnya, Anda harus bergerak cepat dengan mengalikan kapasitas produksi atau menciptakan varian baru. Bisa juga dengan membuka outlet-outlet baru di berbagai daerah yang lain.

4. Berikan nilai tambah pada produk

Semua bisnis pasti akan memiliki pesaing. Apabila produk yang Anda jual sama dengan produk-produk yang dijual oleh pesaing Anda, berarti Anda harus memberikan sesuatu yang lebih pada produk Anda. Memberikan nilai lebih berguna untuk menarik konsumen agar terus membeli produk yang kita jual. Selain itu juga agar pelanggan mengenali ciri khas produk Anda, yang tentunya akan meningkatkan ekspos terhadap produk Anda. Hasilnya, produk Anda makin dikenal, dan pelanggan baru pun berdatangan. (*/Kompas Female)

Sumber:
http://ciputraentrepreneurship.com/index.php/tips-bisnis/174-rencana-bisnis/14566-trik-bersaing-dengan-kompetitor-bermodal-besar.html

Minggu, 19 Februari 2012

Kiat Amankan Aset dari Inflasi

Views :537 Times PDF Cetak E-mail
Minggu, 19 Februari 2012 16:01
Ini dia bahaya yang diam-diam yang akan menggerogoti kekayaan Anda: inflasi. Bayangkan, ketika Anda berpikir tabungan Anda akan aman-aman saja berada di bank, sejatinya bahaya inflasi tetap mengintai. Perhitungannya sederhana saja. Bila inflasi dalam setahun mencapai 10 persen, bandingkan dengan bagi hasil yang Anda peroleh di bank. Boleh jadi, angkanya masih jauh dari 10 persen dalam setahun.
Mulai cemas? Sebenarnya tidak perlu bila kita mau mulai melirik instrumen investasi. Yang paling sederhana dan terbilang paling kuno adalah emas. Budi Raharjo, perencana keuangan independen dari One Consulting, mengungkapkan bahwa emas adalah salah satu bentuk investasi pelindung nilai. Maksudnya, kenaikan harga emas atau logam mulia (LM) biasanya lebih tinggi dari inflasi per tahun. Dengan begitu, LM bisa dilirik untuk menjadi tabungan masa depan karena sangguh mengalahkan inflasi. Tapi, jangan juga buru-buru borong LM.
Investasi, ungkap Budi, perlu berdasarkan pertimbangan matang dan pengetahuan cukup. Jangan jadi investor emosional yang ikut-ikutan karena sedang tren, ucapnya.
Memang, LM bisa menjadi investasi jangka panjang. Namun, investasi yang berlebihan di LM juga bisa merugikan. Maksud Budi, bukan dalam bentuk menumpuk LM. Ada beberapa produk turunan emas yang membutuhkan pengamatan lebih jeli, sambung dia.
Produk emas yang bersifat spekulatif sebaiknya dihindari. Ini karena produk spekulatif mengandung risiko utang berlebihan hingga mungkin tidak terbayar. Yang harus diketahui, harga LM berkembang mengikuti kondisi pasar juga politik dan ekonomi di dalam maupun luar negeri. Faktor yang memengaruhinya beragam hingga sulit memprediksi harga LM secara spesifik di bulan atau tahun tertentu.
Pembelian produk LM yang spekulatif ini membuat calon pemiliknya jadi berharap bahwa harga LM akan naik di kemudian hari sehingga utangnya bisa terbayar sebab kenaikan harga LM itu.
Selain emas, masih ada lagi instrumen investasi yang tidak kalah menarik untuk dicermati: reksadana. Menurut perencana keuangan Safir Senduk, reksadana adalah jenis investasi surat berharga yang sangat cocok bagi masyarakat menengah dan bawah sekalipun. Produk investasi ini adalah pecahan dari saham, sehingga pembeliannya pun bisa lebih sedikit. Ini artinya membeli reksadana tidak harus harus 500 lembar atau satu lot seperti pada saham.
Membeli surat berharga dengan jumlah yang kecil seperti reksadana, hanya membutuhkan investasi yang kecil. ''Dengan uang hanya Rp 200 ribu masyarakat sudah bisa melakukan investasi dengan membeli reksadana,'' ujarnya.
Produk investasi surat berharga, tutur Safir, kurang mendapat perhatian di masyarakat. Hal ini karena sebagian besar masyarakat masih menilai produk investasi ini hanya bisa dilakukan orang-orang kaya. ''Paradigma inilah yang harus diubah,'' jelasnya.
Hal yang sama juga diungkapkan konsultan investasi dari PT Mitra Rencana Edukasi (MRE), Mike Rini Sutikno. Menurutnya, reksadana lebih diperuntukkan bagi masyarakat menengah ke bawah karena tidak memerlukan dana yang besar, seperti instrumen investasi lain. Dengan reksadana investor mempunyai berbagai macam jenis surat berharga.
Hanya dengan dana minimal kurang dari Rp 500 ribu, masyarakat sudah bisa membeli unit penyertaan reksadana. Bahkan, secara teori dengan dana Rp 100 ribu pun masyarakat sudah bisa membeli reksadana.
Namun dengan jumlah dana yang minim, pengembalian (return) investasinya juga akan minim, kata Mike. Sedangkan masyarakat yang memiliki kelebihan dana, tuturnya, ada baiknya memahami pilihan instrumen investasi seperti saham, obligasi, dan deposito. Sebab keuntungan yang didapat akan lebih besar dari reksadana. Bahkan bila berinvestasi di saham, apabila emitennya membukukan keuntungan maka investor akan mendapatkan deviden di setiap tahunnya. Modal minimal yang dibutuhkan untuk memulai investasi ini adalah Rp 5 juta, jelas Mike.
Jadi, jangan mau dikalahkan dengan inflasi. Mari mulai jadi investor, walaupun kecil-kecilan.

Sumber:
http://www.ciputraentrepreneurship.com/index.php/bina-usaha/49-rencana-bisnis/14553-kiat-amankan-aset-dari-inflasi.html

Sabtu, 18 Februari 2012

Bagaimana Ford Merespon Krisis


Views :237 Times PDF Cetak E-mail
Sabtu, 18 Februari 2012 17:28
Sebuah krisis selalu terlihat merangsang Henry Ford untuk bertindak dan menunjukkan betapa keras kepala dan imajinatifnya Henry Ford. Rupanya Ford telah berpengalaman menangani krisis semacam itu di masa lalu.

Tindakan pertama Ford ialah menurunkan harga. Dengan menetapkan harga yang lebih terjangkau (tercatat sebagai pengurangan  terbesar sepanjang sejarah otomotif), Ford tetap tidak bisa membantu pencegahan krisis dalam skala nasional. Penjualan kembali menukik dan keadaan menjadi sangat genting dan seolah tidak menawarkan harapan sedikit pun. Ford bahkan mengadakan sebuah penjualan besar-besaran dengan menjadikan meja, lemari, dan rautan pensil. Asumsi yang beredar di antara masyarakat ialah bahwa Ford akan kehilangan kendali atas perusahaanya akibat utang-utangnya terhadap para bankir. Saat itu Ford memiliki utang sebesar 60 juta dollar AS dan kebangkrutan telah nampak nyata di depan mata.

Sementara itu, Ernest Kanzler telah menjalankan operasional traktor Fordson selama Perang Dunia I. Kanzler sangat sukses dalam mengurangi inventaris dan mengurangi timbunan barang di pabrik dengan menjadwal pengiriman barang tepat saat dibutuhkan. Tahun 1919, Ford membawa Kanzler menuju pabrik Highland Park  untuk melakukan hal serupa. Kanzler baru saja memulai inovasi itu saat resesi mulai membuat perekonomian Amerika limbung.

Saat pengurangan harga yang diberlakukan Ford gagal untuk menjaga volume penjualan, Ford dan Kanzler menyadari bahwa strategi inventaris mungkin saja merupakan jalan keluar terbaik. Highland Park dibersihkan dari inventaris dan suku cadang, dengan nilai kira-kira 88 juta dollar AS. Kanzler melanjutkan usahanya dan model pengiriman Just-In-Time pun lahir.

Di musim semi 1921 Ford berhasil melunasi semua utangnya dan perusahaan memiliki surplus kas sebanyak 20 juta dollar AS. Produktivitas juga terbukti meningkat. Sebelum resesi terjadi, Highland Park membutuhkan sekitar 15 orang pekerja per mobil untuk tiap harinya. Setelah itu, pabrik tersebut beroperasi dengan sekitar 9 orang pekerja per harinya. Ini berarti ada pengurangan sebesar 40% dalam biaya tenaga kerja.

Sumber:
http://www.ciputraentrepreneurship.com/index.php/bina-usaha/49-rencana-bisnis/14528-bagaimana-ford-merespon-krisis.html

Jaga Kontinuitas Inovasi dengan 10 Prinsip Ini


Views :286 Times PDF Cetak E-mail
Sabtu, 18 Februari 2012 15:08
inovasiiiiInovasi yang kontinu dibutuhkan oleh sebuah usaha rintisan agar tetap bisa bertahan di persaingan yang makin sengit di semua bidang industri. Dan kebutuhan itu tak hanya berhenti saat sebuah usaha sudah lumayan besar dan menghasilkan laba. makin besar sebuah usaha, justru semakin besar pula kebutuhannya terhadap inovasi-inovasi cemerlang.

Para pakar teknologi sering bersikeras bahwa hal-hal baru tidak bisa  dirancang berdasarkan jadwal tetapi  perusahaan-perusahaan yang sukses nampaknya mampu melakukannya secara teratur.


Banyak orang mencoba untuk mendefinisikan sebuah proses untuk menemukan inovasi secara berkala tetapi mayoritas terlalu kabur. Bagi Anda yang ingin menemukan cara untuk terus bisa menghasilkan inovasi, 10 prinsip inovasi ala Robert F. Brands berikut mungkin bisa menjadi panduan.
  1. Inspirasi: Langkah paling penting dan pertama ialah menemukan pemimpin yang bisa menginspirasi dan mendorong bergulirnya proses inovasi. Dalam sebuah usaha rintisan, orang yang perlu melakukannya terutama adalah si pendiri atau CEO dan orang tersebut terlibat secara teratur dan terlibat secara pribadi dalam setiap proses. Ini sebuah kewajiban.
  2. Tanpa risiko, tak ada inovasi: Tidak semua ide bisa atau akan menjadi pemenang. Tanpa risiko, tidak akan ada inovasi. Tim inovasi bisa bekerja maksimal saat mereka mempercayai bahwa kegagalan atau keberhasilan tidak akan berujung pada tindakan pemberian hukuman. Kegagalan atau keberhasilan bisa membunuh inovasi.
  3. Proses pengembangan produk baru: Sebuah proses formal dengan lini masa dan tonggak waktu ialah sebuah keharusan. Hal ini biasanya meliputi setidaknya unsur-unsur kunci seperti penyusunan ide, prioritas, purwarupa atau prototype, komersialisasi  dan pengukuran.
  4. Kepemilikan: Inovasi membutuhkan kepemilikan, posisi puncak dan pemimpin tim dalam organisasi. Juara harus memiliki kredibilitas untuk meyakinkan orang lain untuk mengambil risiko yang terukur, dan bekerja di luar zona nyaman seseorang.
  5. Penciptaan nilai: Inovasi yang berhasil mengubah ide menjadi laba, untuk meningkatkan nilai konsumen, dan meningkatkan nilai pemegang saham. Nilai produk yang makin meningkat dalam jangka panjang melahirkan valuasi perusahaan yang lebih baik melalui portfolio hak milik intelektual perusahaan Anda.
  6. Akuntabilitas: Hal ini menjadi komponen utama dari kesetaraan kepercayaan bahkan saat prosesnya bertalian erat dengan pengawasan. Anggota tim harus merasa bertanggung jawab untuk penpenyelesaian tugas tepat waktu. Kecerobohan adalah satu cara untuk membahayakan keseluruhan proses.
  7. Pelatihan dan pembimbingan: Perekrutan orang yang tepat dengan keingintahuan,keterbukaan pikiran dan kemampuan alami untuk melihat gambaran besarnya ialah cara untuk menciptakan dan meningkatkan pola pikir yang sesuai. Pelatihan yang terus berlangsung dari jajaran atas berperan penting untuk mempertahankan semangat dan sikap positif.
  8. Manajemen ide: Bangun dan kelola sebuah jaringan pipa ide. Dari waktu ke waktu, termasuk pelanggan dan anggota tim penjualan memiliki sejumlah koneksi dengan produknya telah menggunakannya atau menjualnya atau merancangnya.
  9. Amati dan ukur:Dalam mengoptimalkan Return of Investment, pelacakan hasil sangat penting. Daur hidup produkakan makin memendek, yang membutuhkan siklus inovasi yang harus dipercepat. Setelah produk baru dluncurkan, metrik kunci menjadi rasio penjualan produk baru bagi penjualan keseluruhan.
  10. Hasil bersih dan upah: Berdasarkan ROI, insentif seharusnya dikembangkan untuk semua partisipan. Imbalan staf Anda. Seringnya motivator kunci bukan sesuatu yang berupa uang atau materi, bukan pengakuan untuk sebuah pekerjaan yang behrasil diselesaikan dengan baik. Orang-orang Anda adalah sumber inovasi terbaik!




Inovasi yang berkelanjutan sesungguhnya ialah satu-satunya keunggulan kompetitif yang sejati. Namun inovasi terbukti sulit untuk diwujudkan, karena orang secara alami tidak menyukai perubahan. Dan budaya perusahaan lebih nyaman saat bersesuaian dengan status quo.

Namun untuk bisa bertahan dalam persaingan bisnis yang ketat mengharuskan kita untuk selalu berada di depan rival. Inovasi ialah apa yang meniupkan nyawa pada bisnis kita dan membuatnya tetap hidup dalam jangka panjang. Pastikan usaha rintisan Anda bisa menerapkan 10 prinsip di atas. (*Akhlis)

Sumber:
http://www.ciputraentrepreneurship.com/index.php/bina-usaha/49-rencana-bisnis/14523-jaga-kontinuitas-inovasi-dengan-10-prinsip-ini.html

Jumat, 17 Februari 2012

Tinjaulah Rencana Bisnis Anda


Views :160 Times PDF Cetak E-mail
Jumat, 17 Februari 2012 10:29
bisnis_plan0212Seperti bisnis yang selalu berubah dari waktu ke waktu, rencana pemasaran dan rencana bisnis seharusnya berubah pula mengikuti perkembangan. Tujuan-tujuan bisnis perusahaan Anda idealnya harus direvisi secara berkala karena para pesaing juga terus bertambah unggul, peta bisnis juga terus berubah, dan jajaran produk Anda terus bertambah.

Inilah lima momen penting yang harus Anda manfaatkan sebagai kesempatan emas untuk melakukan tinjauan ulang terhadap seluruh rencana bisnis Anda untuk jangka waktu ke depan seperti kami sadur dari laman entrepreneur.com.

Periode keuangan baru

Apakah itu bulan baru, periode triwulan baru, atau tahun fiskal yang baru, sediakan sedikit waktu untuk mengulas kembali rencana yang sudah Anda susun untuk mengetahui apakah Anda sudah mencapainya atau belum. Bila Anda baru-baru ini mengadakan perubahan terhadap struktur bisnis Anda, pastikan untuk menambahkannya pada rencana Anda.

Perubahan kebutuhan keuangan

Mungkin Anda memutuskan tahun ini bahwa Anda hendak memperluas bisnis untuk mengakomodasi pertambahan permintaan yang masuk. Anda akan membutuhkan bantuan keuangan dari seseorang baik seorang bankir, investor, atau pemegang saham. Sekarang adalah waktu terbaik untuk memperbarui rencana pemasaran dan rencana bisnis Anda sehingga keduanya dapat secara akurat mencerminkan posisi Anda yang terkini.

Pasar yang berubah

Apabila Anda bergerak dalam sebuah industri yang sangat dinamis dan terus menerus berfluktuasi seperti minyak dan gas, Anda harus membuat perubahan lebih sering. Pastikan rencana bisnis Anda juga disesuaikan dengan perubahan yang ada.

Penambahan jajaran produk

Bila Anda menambahkan produk, maka Ana harus buat perubahan atau terapkan teknologi baru untuk menghemat anggaran, hal ini akan mempengaruhi sedikit banyak rencana masa datang Anda.

Telah tercapainya tujuan

Mungkin rencana bisnis Anda mencantumkan tujuan pencapaian pendapatan dan Anda telah melampaui target tersebut periode lalu. Putuskan apa tujuan Anda untuk masa depan dan revisi rencana tersebut dengan berpanduan pada tujuan tersebut.

Sumber:
http://www.ciputraentrepreneurship.com/index.php/tips-bisnis/174-rencana-bisnis/14480-tinjaulah-rencana-bisnis-anda.html

Kamis, 16 Februari 2012

Kembangkan Ide untuk Sukses Berbisnis


Views :183 Times PDF Cetak E-mail
Kamis, 16 Februari 2012 11:28
ide0212Banyak orang ingin membuka bisnis, menjadi entrepreneur. Namun pertanyaan pertama yang biasanya terlintas di benak mereka adalah mau berbisnis di bidang apa. Jadi, bagaimanakah cara yang paling tepat untuk menentukan bidang usaha?

Menurut logika, sebuah usaha yang berpeluang untuk berjalan dengan lancar adalah usaha yang tingkat persaingannya kecil, tetapi tingkat kebutuhan pada konsumennya tinggi. Untuk bisa menekan tingkat persaingan sampai sekecil mungkin, maka seyogyanya produk yang akan dijual merupakan produk orisinil, belum pernah dibuat orang lain, atau memberikan nilai tambah yang tidak dimiliki oleh produk pesaing.

Banyak orang yang membuka usaha berdasarkan trend yang ada. Misalnya, di suatu daerah banyak didatangi turis, maka beramai-ramailah membuka tempat penginapan. Pola berpikir seperti ini terlalu menggampangkan, seakan-akan menyamakan trend bisnis dengan trend mode.

Di bidang mode, kalau saat ini sedang digemari kaos model V-Neck misalnya, tidak ada masalah bagi siapa saja untuk meniru. Akan tetapi, kalau kita meniru bidang usaha yang sudah begitu banyak orang lain menjalankannya, berarti kita terjun ke dalam suatu lahan yang sudah penuh sesak dengan persaingan. Sulit untuk kita bisa berkembang dalam situasi yang demikian, apalagi bila kita pendatang baru yang belum terlalu berpengalaman.

Di bidang finansial misalnya, banyak orang baik pebisnis maupun orang biasa untuk terjun bermain valas (valuta asing), bursa saham, bursa komoditi, dan instrumen investasi lainnya. Tidak sedikit mereka yang pengetahuannya terbatas tentang bidang tersebut, karena tergiur margin yang selangit, ikut-ikutan bermain, akhirnya harta yang ditanam ludes tak bersisa. Kejadian seperti ini terlalu mengerikan untuk dialami oleh setiap calon wiraswastawan yang punya idealisme.

Alex S. Nitisemito, seorang konsultan manajemen dalam bukunya memberikan contoh yang bagus tentang seorang pemilik kebun apel yang pada suatu hari menemukan buah apel yang jatuh ke tanah bekas dimakan burung. Karena buah apel tersebut ternyata berbau anggur, maka timbullah gagasannya untuk mendirikan usaha minuman sari buah apel. Hal itu merupakan ide orisinil. Di saat orang di sekitarnya hanya bisa menjual buah apel, sang pemilik kebun tersebut berhasil mengambangkan produk turunan apel.

Henry Ford memulai usaha dengan gagasan untuk membuat mobil yang baik bagi masyarakat banyak dengan harga terjangkau, dan usahanya sukses. Begitu juga Bill Gates yang berangan-angan untuk “mengkomputerkan” seluruh dunia, ternyata melesat begitu cepatnya menjadi raja komputer sejagat.

Ide atau gagasan tidak selalu datang begitu saja tanpa disangka-sangka, sehingga orang tidak akan bisa mengetahui kapan ide itu akan datang. Jangan menunggu datangnya ilham, atau mengharapkan bisikan gaib melalui mimpi saat tidur. Ide harus dikejar, dipikirkan dan dicari, kuncinya adalah peka terhadap apa yang kita temui dalam kehidupan sehari-hari.

Ini suatu bukti yang menguatkan bahwa kewiraswastaan adalah “kerja otak” bukan “kerja otot”. Gagasan bisa datang dan terjadi kapan saja, maka kita harus selalu waspada. Seperti contoh di atas, pemilik kebun apel ada dalam keadaan waspada sehingga ia bisa mencetuskan sebuah ide besar berdasarkan sebuah kejadian kecil. Kalau tidak, ribuan buah apel bekas dimakan burung yang berjatuhan keatas tanah, tetap tinggal membusuk tanpa arti apa-apa bagi siapa pun. (*/ian)

Sumber:
http://ciputraentrepreneurship.com/index.php/tips-bisnis/174-rencana-bisnis/14453-kembangkan-ide-untuk-sukses-berbisnis.html

Kamis, 09 Februari 2012

3 Hal Patut Dihindari Saat Menyusun Business Plan

Views :338 Times PDF Cetak E-mail
Kamis, 09 Februari 2012 09:00
business-planningBusiness plan merupakan salah satu faktor penting bagi pelaku bisnis terutama oleh mereka para pemain baru di dunia entrepreneurship. Nah, ada tiga hal yang patut dihindari saat menyusun business plan.

#1. Mengabaikan kebutuhan pembaca
Selain sebagai acuan dalam merintis bisnis, perencanaan bisnis juga terkadang disusun untuk mencari angel investor yang bersedia mendanai bisnis Anda. Karena itu penting diingat dalam penyusunannya, Anda tak hanya harus mengetahui apa yang ingin dicari pembaca business plan Anda tapi juga harus menuliskan secara terperinci kebutuhan mereka. Jika pembaca melihat lubang dalam perencanaan bisnis Anda, ketidakpuasan akan terpancar dan berdampak negatif pada bisnis yang ingin Anda rintis.

#2. Menulis terlebih dahulu, baru ajukan pertanyaan
Sebelum menyiapkan alat tulis dan kertas untuk menyusun business plan Anda, ada baiknya bertanya pada diri sendiri sejumlah pertanyaan yang berkaitan dengan usaha Anda. Misalnya, mengapa Anda penuh percaya diri untuk merintis usaha, apakah tim Anda cukup berkualitas untuk membantu Anda mengelola bisnis, bagaimana Anda membuat operasional pengelolaan bisnis bisa selalu berjalan secara efisien setiap saat dan pertanyaan lainnya.

Setelah ajukan pertanyaan-pertanyaan tersebut, Anda tentu harus menguraikan pula jawaban terbaik untuk dijadikan bahan dalam penyusunan business plan.

#3. Menjadi segalanya bagi semua orang
Menyusun perencanaan yang berkaitan dengan target market yang luas serta keinginan meraih penjualan dalam skala besar memang terkesan fantatis namun merilis bisnis baru dengan strategi seperti itu sangatlah sulit.

Dengan mencantumkan jenis produk yang spesifik dengan segmen pasar yang juga spesifik, akan menunjukkan kepada pembaca bahwa Anda telah melakukan survei pasar dan membuat keputusan penting mengenai ke mana produk Anda akan memeroleh dampak yang besar. Biasanya, pembaca lebih suka melihat ketegasan Anda sebagai seorang pemimpin dibanding perencanaan yang tujuannya terlihat samar. (*/dari berbagai sumber)

Sumber:
http://ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis/174-rencana-bisnis/15041-3-hal-patut-dihindari-saat-menyusun-business-plan.html

Selasa, 07 Februari 2012

4 Aturan Menamai Bisnis Anda

Views :844 Times PDF Cetak E-mail
Selasa, 07 Februari 2012 13:48
nama_bisnis0212Sebuah nama dapat menjadi bagian penting dari perusahaan baru. Pasalnya, pilihan nama dapat merebut perhatian orang. Dan tentu saja sebuah nama yang unik akan meninggalkan arti yang tak akan terlupakan.

Dengan pemberian nama yang tepat, tak ayal akan membuat bisnis Anda semakin bersinar. Sebab, pemberian nama yang tepat akan membuat bisnis Anda diminati oleh konsumen. Dengan banyaknya konsumen tentu bisnis Anda akan berkembang dengan maksimal. Berikut terdapat empat aturan untuk menamai bisnis Anda dengan efektif seperti dikutip dari laman businessweek.com:

1. Pilih nama yang sederhana dan mudah diingat.
2. Gunakan nama yang memberitahu pelanggan mengenai layanan atau produk yang Anda tawarkan. Sebuah nama seperti "Smith and Sons" tidak memberikan informasi tersebut, sementara "Smith's Stationery Supplies" memberi arti sendiri.
3. Hindari penggunaan kata-kata yang berlebihan dalam memberi nama bisnis Anda, seperti "terkenal", "kualitas," "diskon," atau "murah."
4. Pastikan bahwa nama yang Anda pilih belum digunakan orang lain.

Sumber:
http://ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis/174-rencana-bisnis/14993-4-aturan-menamai-bisnis-anda.html

Jumat, 03 Februari 2012

Menciptakan Kesan Positif Melalui Logo


Views :659 Times PDF Cetak E-mail
Jumat, 03 Februari 2012 15:13
Mengelola bisnis butuh strategi marketing agar baik usaha ataupun produk Anda dikenal konsumen dan klien potensial lainnya. Menciptakan logo merupakan cara mudah untuk membuat konsumen serta klien senantiasa ingat serta sadar akan keberadaan bisnis Anda. Kesan positif dari khalayak luas juga bisa timbul dari logo yang terlihat bagus dan menarik.

creating-logo-designHal terpenting yang perlu diingat ketika menciptakan logo adalah membuatnya sesederhana mungkin sehingga bisa dengan mudah dikenali dan diingat konsumen serta klien. Anda tentu ingin agar konsumen dan klien bisa dengan sigap dan juga cepat menyadari keberadaan bisnis serta produk Anda hanya dengan melihat logo usaha Anda saja, bukan.

Nah, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan saat Anda berkeinginan menciptakan logo bagi perusahaan atau bagi bisnis yang sedang Anda rintis.

Pertama, lakukan riset mengenai logo perusahaan yang miliki bidang sama dengan Anda.
Hal ini bertujuan menghindari penggunaan logo yang sama atau tuduhan duplikasi terhadap logo yang Anda buat dari kompetitor.

Kedua, merefleksikan esensi perusahaan Anda.
Logo yang bagus adalah logo yang bila orang melihatnya akan segera mengingat perusahaan atau jenis usaha Anda. Gunakan gambar yang merepresentasikan bidang atau jenis usaha yang Anda kelola, misalkan pensil bagi bisnis yang bergerak di bidang tulis menulis atau hewan bagi bisnis jasa perawatan atau penyedia makanan untuk hewab. Gunakan inisial perusahaan Anda sebagai logo bila gambar tidak memungkinkan atau tidak cocok.

Ketiga, gunakan bentuk huruf yang mudah dibaca.
Bagaimanapun bentuk logo Anda bila logo itu terdiri dari inisial perusahaan atau sebuah kata, pastikan bentuk hurufnya mudah dikenali dan mudah dibaca. Ini bukan berarti Anda tak boleh memakai font unik. Agar Anda puas dengan logo bisnis Anda, buatlah sampel sebanyak-banyaknya pilih yang terbaik. Cek logo Anda dalam berbagai ukuran untuk memastikan bila dicetak dalam berbagai ukuran tidak memengaruhi bentuk serta tetap bisa terbaca.

Keempat, gunakan tinta hitam dan putih.
Warna logo harus eye-catching dan menarik. Meski tercetak berwarna, pastikan logo Anda juga tetap menarik dengan warna hitam putih. Mengapa harus begitu? Sebab biasanya untuk urusan dokumen bisnis, logo Anda kemungkinan akan sering terlihat hitam putih.

Kelima, ciptakan sendiri atau minta bantuan pihak yang ahli di bidangnya untuk membuat logo.
Menggunakan clip art gratis yang banyak tersedia di internet memang praktis tapi perlu diingat cara itu tidak membuat logo Anda terlhat eksklusif. Akan lebih baik bila Anda membuatnya sendiri atau meminta bantuan konsultan sehingga logo benar-benar bisa merepresentasikan bisnis atau perusahaan Anda.

Keenam, buat sesederhana mungkin.
Secara umum, masyarakat bisa dengan mudah dan cepat mengenali logo bila logo itu terlihat sederhana di mata mereka dibanding logo yang terlihat rumit. Logo yang sederhana bukan berarti tidak eksklusif, logo Apple misalnya, sederhana namun eksklusif dan orang-orang pun mudah mengingatnya.

Ketujuh, rancang logo yang bisa bertahan terhadap perkembangan zaman dan waktu.
Banyak perusahaan yang terkadang mengganti logo mereka. Tapi perlu diingat mengganti logo, entah itu jarang atau sering, selain memakan biaya juga akan membuat konsumen bingung dan bosan sehingga mereka pada akhirnya tidak lagi menunjukkan ketertarikkan terhadap logo tersebut. Karenanya, rancang logo yang benar-benar mencerminkan usaha Anda dan takkan lekang oleh zaman atau waktu.

Sumber:
http://ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis/174-rencana-bisnis/14881-ciptakan-kesan-pertama-yang-positif-melalui-logo.html

Trik Bersaing dengan Kompetitor Bermodal Besar


Views :325 Times PDF Cetak E-mail
Jumat, 03 Februari 2012 11:41
business_competitorsSaat memulai bisnis sendiri, mau tak mau Anda harus bergerak sendiri memasarkan produk. Inilah hambatan terbesar Anda, karena Anda merasa tidak berbakat jadi tenaga marketing. Entah karena malu, kurang bisa meyakinkan calon pembeli, atau jangan-jangan Anda tidak percaya diri bersaing dengan kompetitor yang lebih besar?

Saat memutuskan untuk berbisnis, Anda tentu sudah harus mempertimbangkan kompetitor Anda. Bahkan, bila sewaktu-waktu ide bisnis yang murni milik Anda ditiru oleh kompetitor dengan modal yang jauh lebih besar. Namun ada cara untuk lebih pede memasarkan produk Anda yang masih dalam skala kecil. Berikut triknya.

1. Berani keluar dari zona nyaman

Sebagai seorang entrepreneur, Anda harus dapat membuat sesuatu yang menarik untuk dijual ke pasar. Terjunlah menjadi penjual. Buat produk yang bagus dan mulailah berjualan.

2. Jangan remehkan bisnis kecil

Setiap bisnis dimulai dari hal yang kecil. Ketika Anda memulai suatu bisnis yang baru, bisnis Anda tentu tak bisa bersaing dengan bisnis yang besar. Namun jangan ragu meskipun Anda harus memulainya dari sesuatu yang kecil, yang mungkin dipandang sebelah mata oleh kompetitor. Anda tak perlu meremehkan sesuatu yang kecil atau baru. Sebab, sesuatu yang diremehkan oleh orang, biasanya di situlah ada peluang.

3. Gunakan faktor "kali"

Jangan mudah puas dengan satu bisnis saja. Jika sebuah bisnis sudah terbukti menguntungkan, segeralah mengalikan kuantitas dan kapasitasnya.

Mengapa Anda harus melakukan hal ini? Sebab jika bisnis Anda sukses, orang lain akan segera meniru langkah Anda. Sebelum bisnis Anda gulung tikar karena kalah dalam segi modal atau eksposnya, Anda harus bergerak cepat dengan mengalikan kapasitas produksi atau menciptakan varian baru. Bisa juga dengan membuka outlet-outlet baru di berbagai daerah yang lain.

4. Berikan nilai tambah pada produk

Semua bisnis pasti akan memiliki pesaing. Apabila produk yang Anda jual sama dengan produk-produk yang dijual oleh pesaing Anda, berarti Anda harus memberikan sesuatu yang lebih pada produk Anda. Memberikan nilai lebih berguna untuk menarik konsumen agar terus membeli produk yang kita jual. Selain itu juga agar pelanggan mengenali ciri khas produk Anda, yang tentunya akan meningkatkan ekspos terhadap produk Anda. Hasilnya, produk Anda makin dikenal, dan pelanggan baru pun berdatangan. (*/Kompas Female)

Sumber:
http://ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis/174-rencana-bisnis/14870-trik-bersaing-dengan-kompetitor-bermodal-besar.html