Jumat, 25 September 2009

Jenis Kolam Menurut Bentuknya

Menurut Bentuknya

Bentuk kolam yang lazim dikenal masyarakat ada 4 macam, yaitu persegi panjang, bujur sangkar, lingkaran, dan segitiga.

1. Bentuk persegi panjang
Kolam berbentuk persegi panjang sering kita temukan di masyarakat sebagai kolam pemeliharaaan ikan tradisional. Mungkin pada mulanya masyarakat hanya melihat se "pantas" nya saja. Namun, ternyata dari hasil penelitian dan pengalaman, kolam berbentuk persegi panjang ini memang mempunyai kelebihan dibandingkan dengan kolam yang berbentuk bujur sangkar.

Kelebihannya ada dalam hal sirkulasi air dan penyediaan makanan alami ikan. Hal ini disebabkan oleh kolam berbentuk persegi panjang mempunyai sisi atau pinggiran yang lebih banyak dibandingkan dengan kolam berbentuk bujur sangkar. Dari pengalaman penulis di lapangan, makanan alami ikan (moina, daphnia) lebih banyak tumbuh di pinggiran kolam yang dangkal dibandingkan di tengah kolam yang relatif lebih dalam. Misalnya saja sebuah kolam yang luasnya 600 m2 dengan ukuran 15 m x 40 m akan memiliki tepian sepanjang 110 m. Jadi potensi makanan alami yang tumbuh di sepanjang 110 m tepian kolam itu akan lebih besar dibandingkan jika kolam dengan luas yang sama dengan ukuran 25 m x 24 m yang hanya memiliki panjang tepian 98 m.
Ada perbedaan panjang tepian 12 m atau plus minus 12%, suatu jumlah yang lumayan besar apalagi jika terdapat puluhan kolam.


2. Bentuk bujur sangkar
Seperti telah dikemukakan di atas, kolam berbentuk bujur sangkar mempunyai kelemahan dalam hal sirkulasi air dan penyediaan makanan alami ikan. Kolam berbentuk bujUr sangkar biasanya dipilih sebagai alternatif terakhir karena adanya kelebihan tanah.


3. Bentuk lingkaran/bulat
tiga puluh tahun yang lalu, kolam berbentuk bulat tidak lazim dibuat. Namun dengan adanya perkembangan budidaya ikan, di daerah Jawa Barat telah dikembangkan kolam air deras yang berbentuk bulat. Kolam ini mempunyai pembuangan air di bagian poros (tengah).

Kolam berbentuk bulat ini dapat ditemukan di Balai benih Ikan di Leuwisari, Tasikmalaya. Menurut pengalaman dan pengamatan, kapasitas kolam ini lebih banyak dengan sirkulasi air dan pembuangan kotorannya lebih terjamin. Model kolam semacam ini seluruhnya terbentuk dari pasangan batu kali.


4. Bentuk segitiga
Bentuk kolam segitiga lebih fleksibel dibandingkan kolam yang berbentuk persegi panjang maupun bujur sangkar. Kolam ini biasanya merupakan bentuk umum dari kolam air deras yang disarankan. Dengan bentuk tersebut, kotoran air (sampah dan lumpur) tidak akan mengendap di dasar kolam. Kualitas air tetap baik karena sirkulasi air yang sempurna. Selain itu, makanan ikan yang tidak habis termakan akan hanyut sehingga tidak menyebabkan racun bagi ikan. Sama seperti bentuk kolam lingkaran, kolam berbentuk segitiga juga biasanya terbuat dari pasangan batu kali.
sumber : Heru Susanto, Penebar Swadaya, 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar