Kamis, 29 Januari 2009

Budidaya Ikan Hias : Rasbora atau Harlequin (Rasbora heteromorpha)


Rasbora

Rasbora atau Harlequin (Rasbora heteromorpha) berasal dari Malaysia dan Indonesia, khususnya Sumatera. Panjang tubuhnya dapat mencapai 5 cm. Daerah yang mempunyai kisaran suhu antara 22-28° C sangat disukai ikan ini. Keasaman (pH) air yang baik untuk pertumbuhannya sekitar 6,0-6,5 dan kekerasannya se-kitar 3° dH.


Ikan ini sangat digemari konsumen Eropa. Hidupnya berkelompok dan indah dipajang berkelompok. Ikan ini disukai karena memiliki perpaduan warna tubuh yang indah. Bagian depan tubuh berwarna keperakan (silver) dan bagian belakang berwarna merah tua yang diliputi segi tiga berwarna hitam. Sirip punggung dan ekor berwarna merah dengan pinggir putih.

Sirip anal pun berwarna merah yang bila terkena sinar matahari akan tampak agak violet. Namun, warna tubuh ikan ini akan pudar bila pakannya kurang memenuhi syarat.
Antara jantan dan betina agak sulit dikenali, kecuali kalau sudah siap berpijah. Tubuh ikan betina lebih besar atau lebih gemuk

dengan warna hitam yang lebih pudar atau kurang terang dibanding jantan. Tanda hitam pada kelamin ikan betina meruncing, sedangkan pada jantan membulat.


Pemijahan ikan ini dapat dilakukan secara masal dengan perbandingan jantan betina 1 : 2-3. Sementara sebagai sarang dapat digunakan tanaman air seperti ganggang ataupun mop raffia yang agak padat. Selain secara masal, pemijahannya pun dapat dilakukan secara berpasangan dalam akuarium kecil. Pemijahan secara berpasangan ini lebih efisien dan lebih banyak telur yang akan terbuahi.


Setelah bertelur, induk dapat dipindahkan. Telur akan menetas dalam waktu 3-4 hari. Infusoria dapat diberikan pada larva selama 2-3 hari dan selanjutnya diberi kutu air saring sampai menjadi benih. Benih sampai dewasa dapat diberi pakan kutu air besar atau cacing sutera. Penggantian air untuk larva maupun benih harus hati-hati. Larva ikan ini sangat peka terhadap air baru sehingga airnya harus diinapkan dahulu selama dua hari. Ukuran jual ikan ini setelah mencapai 2,0 cm dengan lama pemeliharaan 2,5 bulan.


Produksi yang dihasilkan dari pembudidayaan ikan ini sangat sedikit, terutama di Indonesia. Ini disebabkan harganya tidak terlalu mahal sehingga lebih mudah diiproduksi dari penangkapan alam. Memang populasi ikan ini masih banyak, terutama di perairan Sumatera Selatan. Namun, khabarnya ikan ini dikembangkan dan diproduksi cukup banyak di Jerman.

sumber : Darti S.L dan Iwan D. Penebar Swadaya, 2006

Tidak ada komentar:

Posting Komentar